5 Perbedaan Dokter Kecantikan dan Dokter Spesialis Kulit, Jangan Salah
Untuk beberapa masalah kulit ekstrem sebaiknya langsung ke dokter spesialis kulit ya
30 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika menghadapi masalah kulit, banyak yang masih merasa bingung harus memilih antara dokter kecantikan atau dokter spesialis kulit (dermatolog).
Kedua profesi ini memang berfokus pada perawatan kulit, tetapi mereka memiliki latar belakang, metode perawatan, dan fokus yang berbeda.
Dokter kecantikan umumnya lebih berorientasi pada aspek estetika atau perawatan penampilan, sedangkan dokter spesialis kulit lebih menitikberatkan pada diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi medis kulit.
Masih bingung? Berikut Popmama.com rangkum perbedaan dokter kecantikan dan dokter spesialis kulit secara detail.
1. Latar belakang pendidikan dan sertifikasi
Dokter kecantikan biasanya adalah dokter umum yang mengambil pelatihan tambahan dalam bidang estetika atau perawatan kecantikan. Mereka tidak memiliki spesialisasi khusus dalam ilmu dermatologi, tetapi mampu melakukan prosedur kecantikan yang aman dan sederhana.
Sementara dokter spesialis kulit (dermatolog) menempuh pendidikan spesialis kulit, rambut, dan kuku yang lebih intensif.
Berdasarkan Journal of Dermatology, dokter spesialis kulit memiliki sertifikasi resmi dalam bidang dermatologi dan pengetahuan yang lebih dalam terkait patologi kulit, yang membuat mereka lebih kompeten dalam menangani berbagai kondisi medis pada kulit.
Editors' Pick
2. Perbedaan jenis perawatan yang ditawarkan keduanya
Dokter kecantikan berfokus pada prosedur estetika non-medis, seperti facial, peeling kimia ringan, suntik filler, botoks, hingga perawatan laser ringan. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan penampilan kulit tanpa menangani masalah medis mendalam.
Bedanya dengan dokter spesialis kulit yakni sama seperti dokter kecantikan bisa melakukan perawatan estetika, tetapi seorang dermatolog juga dapat menangani masalah medis pada kulit seperti eksim, psoriasis, hingga kanker kulit.
Berdasarkan penelitian dari Journal of Clinical Dermatology, dermatolog dilatih untuk memberikan perawatan medis pada kulit, rambut, dan kuku serta melakukan prosedur medis yang lebih kompleks.
3. Pendekatan terhadap masalah kulit yang ditangani
Perbedaan dokter kecantikan dan dokter spesialis kulit adalah pada rentan masalah kulit yang ditangani. Dokter kecantikan menyediakan perawatan yang lebih terfokus pada estetika jangka pendek dan tidak selalu mendalami penyebab dasar permasalahan kulit.
Tujuan utamanya adalah memperbaiki penampilan dengan prosedur yang relatif ringan dan aman.
Sementara itu, menurut Clinical Dermatology Review, seorang dermatolog mengedepankan diagnosis yang mendalam dan mencari penyebab dasar dari masalah kulit, termasuk penyebab internal seperti alergi atau gangguan autoimun, sebelum menentukan perawatan yang tepat.
4. Kondisi kulit yang sebaiknya ditangani dokter spesialis kulit
Terdapat beberapa kondisi kulit yang sangat dianjurkan untuk diperiksa oleh dokter spesialis kulit daripada dokter kecantikan. Berdasarkan penelitian dalam Journal of Medical Dermatology, beberapa kondisi yang perlu perhatian medis lebih mendalam antara lain:
- Jerawat yang tidak membaik dengan perawatan dasar atau produk OTC
- Psoriasis atau eksim yang membutuhkan pengobatan jangka panjang
- Infeksi kulit yang membutuhkan pengobatan antibiotik atau antifungal
- Tanda-tanda abnormal seperti tahi lalat yang berubah bentuk atau warna, yang dapat mengindikasikan kanker kulit
- Masalah kulit yang disertai dengan gejala lain, seperti demam atau nyeri, yang bisa menjadi indikasi penyakit sistemik
- Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan ini kamu dapat memilih tenaga profesional yang sesuai dengan kebutuhan kulit, baik untuk menjaga penampilan atau menangani masalah medis yang lebih serius
5. Fokus perawatan kulit vs tindakan medis
Dokter kecantikan lebih berfokus pada perawatan estetika yang bertujuan memperbaiki penampilan kulit tanpa menangani masalah medis yang kompleks.
Mereka umumnya menyediakan perawatan untuk mencerahkan kulit kusam, mengurangi tanda-tanda penuaan, atau menghilangkan flek hitam secara kosmetik. Berdasarkan penelitian dari Aesthetic Medicine Journal, prosedur yang dilakukan oleh dokter kecantikan biasanya tidak memerlukan diagnosis medis yang mendalam, dengan fokus utama pada hasil jangka pendek yang terlihat.
Adapun harga untuk perawata di dokter kecantikan misalnya facial wajah berkisar Rp100-Rp 1 jutaan, tindakan laser non-infansif Rp1 juta-Rp6 jutaan, atau yang tengah viral suntik salmon DNA Rp7 jutaan.
Sementara itu, dokter spesialis kulit atau dermatolog memiliki fokus yang lebih luas mencakup perawatan medis dan estetika yang mendalam. Mereka mampu menangani berbagai kondisi kulit yang lebih kompleks, seperti alergi, infeksi, atau penyakit autoimun.
Menurut Journal of Dermatologic Surgery, dermatolog mempertimbangkan kesehatan kulit secara menyeluruh, sehingga setiap tindakan medis yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga memastikan fungsi dan kesehatan kulit pasien tetap terjaga dengan baik.
Untuk harga perawatan di dokter spesialis kulit beragam tergantung dari kondisi masing-masing. Misalnya untuk masalah yang lebih umum seperti eksim diperlukan kontrol sekitar Rp250-Rp450 ribu per kunjungan. Lalu ada obat-obatan yang mungkin pasien tebus tergantung keparahan masing-masing.
Itulah tadi perbedaan dokter kecantikan dan dokter spesialis kulit. Semoga kamu tidak bingung lagi ya.
Baca juga:
- 8 Ide Mix & Match Outfit Hitam, Tampil Modis Tanpa Banyak Usaha
- Cobain Cosmic Silver Gloss Nail Art Milik Selena Gomez, Magical Banget
- Dari Kain hingga Kulit, Tips Merawat Tas Kesayangan agar Tahan Lama