Memiliki kulit sehat dan bebas iritasi menjadi dambaan setiap orang. Permasalahan kulit kering, teriritasi, gatal, kemerahan dan sensitif masih sering dijumpai atau dialami oleh sebagian orang. Masalah kulit ini rupanya pernah dialami oleh artis Ayla Dimitri.
Sebelum dirinya hamil anak pertama, rupanya kondisi kulit sang Aktris sempat memburuk. Ia mengalami sejumlah masalah kulit wajah karena ketidak seimbangan hormon hingga faktor eksternal seperti polusi hingga gaya hidup.
"Sebelum hamil aku mengalami momen burn out, pekerjaan tumpang tindih, kondisi fisik titik stresnya naik. Jadinya psikosomatis yang membuat badan nggak enak, jerawat. Kondisi kulit jadi berjerawat dan sensitif. Aku kira umur 36 tahun permasalahan kulit selesai, tapi ternyata tidak," tuturnya dalam acara The Launch of ERHA Skinsitive di Hotel Alila SCBD, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Sejak saat itu, Ayla mencoba merawat kulitnya lebih baik. Tak hanya menjaga gaya hidup, ia membutuhkan skincare yang memperbaiki skin barrier (lapisan kulit). Ternyata sangat berdampak pada wajah glowing Ayla saat ini.
Berikut Popmama.com rangkum rahasia Ayla Dimitri rawat kulit sensitif di usia 30 tahunan.
1. Wajah yang sehat menunjang penampilan dan kepercayaan diri Ayla
Popmama.com/Putri Syifa N
Sebagai seorang influencer dan public figure, Ayla Dimitri mengatakan sebagai ia tak hanya sekedar berbagi foto dan pandai berkomunikasi dengan banyak orang. Dia juga harus memperhatikan penampilannya agar dia selalu merasa nyaman dengan kulitnya.
"Banyaknya aktivitas di luar ruangan membuat aku harus menjaga kelembapan kulit wajahku karena kalau kulit aku lagi kemerahan itu membuat aku nggak nyaman," ungkapnya.
Editors' Pick
2. Sibuk sebagai ibu baru, Ayla rutin membagi waktu untuk merawat diri sendiri
Instagram.com/ayladimitri
Faktor kenyamanan kulit bisa tercipta jika orang tersebut memiliki kepercayaan diri terhadap dirinya. Di mana salah satunya timbul karena memiliki wajah yang sehat dan terawat.
Oleh karenanya bagi Ayla, rutinitas skincare-an tidak hanya sebagai bentuk perawatan diri. Baginya, itu merupakan 'hadiah' untuk membiarkan dirinya rileks dan pause dari kesibukan sehari-hari.
"Aku mencoba untuk tertib membagi waktu untuk taking care of my self. Jadi memang me time harus ada, bisa banyak jenisnya. Selain olahraga, baca buku, meditasi, even do skincare di kamar mandi itu mewah banget untuk mama baru seperti aku saat ini," tuturnya.
3. Faktor stres menjadi hal yang memengaruhi kulit, Ayla membatasi pekerjaan agar tak kerepotan
Popmama.com/Putri Syifa N
Menjadi sibuk di dunia yang serba cepat saat ini seolah menjadi kebanggaan. Namun, hati-hati karena bisa membuat seseorang burnout dan stres. Hasilnya tak hanya berefek secara kesehatan fisik, juga bisa ditampilkan dari kulit wajah dan badan lho.
"Ketika badan mengalami stres, akan memengaruhi kulit itu sendiri. Misalnya mudah mengalami peradangan (breakout), muncul jerawat merah-merah, ini salah satu ciri kulit mengalami stres," tutur dr. Margaretha Indah Maharani Sp.KK.
Senada dengan hal itu, oleh karenanya Ayla tidak ingin memaksa dirinya tetap sibuk tetapi malah kurang produktif. Ia lebih suka kegiatannya padat tetapi semuanya bermakna.
"Aku mencoba membatasi kerjaan, sekalipun terlihat padat selalu berusaha trace. Aku juga membaca energi diri sendiri, apakah kuat atau capek. Jangan sampai overwhelmed. Daripada being busy mending being productive," tutur mama satu anak ini.
4. Dua kondisi kulit sensitif yang bisa dialami manusia, ada yang karena faktor eksternal
Popmama.com/Putri Syifa N
Sudah disebutkan sebelumnya, Ayla mengalami perburukan kondisi kulit menjadi sensitif karena faktor eksternal. Misalnya, polusi dan gaya hidup yang tidak sehat. Hal tersebut memang memungkinkan terjadi.
Dokter Margaretha menjelaskan kondisi kulit sensitif memang bisa terjadi tidak hanya bawaan sejak lahir (sensitive skin) tetapi juga oleh faktor eksternal (sensitized skin).
Sensitized skin terjadi karena reaksi kulit terhadap faktor eksternal seperti terlalu sering eksfoliasi, pemakaian skincare yang tidak cocok, makeup dan faktor cuaca. Sementara sensitive skin merupakan kondisi kulit yang bersifat bawaan sejak lahir seperti eczema, rosacea dan psoriasis.
“Untuk mengatasi kondisi kulit sensitif yang disebabkan faktor eksternal, sensitized skin atau juga permasalahan kulit yang disebabkan bawaan sejak lahir, sensitive skin, sebaiknya kita mencari skincare dengan formula Hypoallergenic. Sehingga produk skincare dapat dipastikan tidak memicu reaksi alergi seperti kulit kering, kemerahan, dan gatal,” jelasnya.
5. Suka gonta-ganti skincare sampai breakout? Ini kata dokter!
Popmama.com/Putri Syifa N
Bergonta-ganti skincare bisa menyebabkan kulit mengalami perubahan. Breakout menjadi salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Lantas bagaimana kalau hal ini terjadi?
Dokter Margaretha kembali menjelaskan agar kita bisa kembali ke basic skincare yang sudah cocok. Pada dasarnya, basic skincare berguna untuk membersihkan atau menutrisi kulit.
"Menggunakan cleanser yang nyaman untuk mengembalikkan kelembapan degan efek soothing. Toner yang efeknya balancing sehingga memberi nutrisi. Serum, untuk meningkatkan kelembapan kulit dan ada efek shooting juga kalau bisa. Terakhir ada moisturising untuk kelembapan," jelasnya.
Dengan menemukan rangkaian produk yang mengandung Ceramide bisa memberikan pengalaman skincare seutuhnya untuk pemilik kulit sensitif tapi tetap aman digunakan karena formula hypoallergenic.
"Jadi etap bisa merasa aman dan nyaman tanpa harus khawatir akan reaksi yang ditimbulkan dari kulit", ungkap Michele selaku Head Brand ERHA Skinsitive.
Itulah tadi rahasia Ayla Dimitri rawat kulit sensitif di usia 30 tahunan. Siapa yang mau punya kulit mulus dan glowing seperti Ayla di usia 30 tahunan? Yuk, ikuti rahasianya!