Sejarah Singkat Lingerie, Baju Tidur Seksi Sudah Ada Sejak Tahun 1700
Desain lingerie memiliki perkembangan dari masa ke masa
30 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah mempertanyakan sejak kapan perempuan mengenakan pakaian dalam seksi seperti lingerie? Lingerie umumnya memiliki desain seksi karena bertujuan untuk menarik lawan jenis.
Selama berabad-abad, pakaian yang dikhususkan untuk menonjolkan area tubuh ini mulai berkembang dengan bentuk berbeda-beda.
Dilansir dari Elle, berikut Popmama.com akan menjelaskan secara singkat bagaimana pakaian dalam seksi ini dapat berubah dari waktu ke waktu. Cek sejarah lingerie berikut ini.
1. Stays atau korset di tahun 1700-an
Stays atau dikenal dengan korset tulang paus merupakain pakaian pokok sehari-hari bagi perempuan abad ke-18.
Pakaian dalam ini tidak terlihat seperti korset jaman sekarang, tetapi pakaian dalam ini cukup penting digunakan untuk membentuk tubuh yang ideal, seperti pinggang kecil dan mendorong payudara ke atas.
2. Korset di akhir tahun 1800-an
Korset kurva S populer di awal abad ke-20, pakaian ini berfungsi mendorong payudara ke depan dan melengkungkan dada ke belakang untuk menonjolkan area pinggul.
Korset Victoria ini memiliki bahan sangat ketat, tetapi mempunyai desain yang indah membentuk tubuh perempuan.
3. Baju tidur tipis di tahun 1900-an
Trousseaux pengantin selalu melibatkan gaun tidur tipis. Terkadang pakaian jenis ini sengaja didesain dengan bagian punggung rendah.
Trousseaux tidak hanya untuk kesenangan di malam pernikahan, tetapi juga menjadi pertanda dari status kaya keluarga pengantin perempuan.
4. Slip dress di tahun 1920-an
Perancang busana Paul Poiret dan Madeline Vionnet mengubah bentuk ideal tubuh perempuan dari gaya jam pasir menjadi gaya boyish dan bentuk lurus. Jenis lingerie yang dikenakan pun turut berubah.
Dalam masa ini, perempuan tidak memerlukan lagi korset esktra ketat dan pakaian dalam pun sudah dibuat senyaman mungkin. Slip slinky baik panjang maupun pendek dikenakan di bawah gaun ini.
5. Open-Crotch Drawers di tahun 1930-an
Celana dalam dengan selangkangan terbuka sebenarnya sudah dipakai oleh perempuan kelas menengah sejak awal abad ke-19.
Kemudian pada tahun 1930-an, open-crotch drawers biasa lebih populer sebagai cara untuk menandakan keterbukaan hasrat seksual dan erotis.
Editors' Pick
6. Korsel di tahun 1950-an
Korsel dirancang untuk digunakan bersamaan di dalam gaun malam. Hal ini dikarenakan model bra-nya dapat menghadirkan kesan feminim sekaligus mempercantik bentuk payudara. Pakaian ini didesain tanpa tali dan dilengkapi cangkir berkawat untuk pembesar payudara.
7. Pakaian dalam transparan di tahun 1960-an
Pada tahun 1965, perancang busana Rudi Gernreich memperkenalkan No-Bra. Jenis dalaman tersebut diproduksi oleh Lily dari Prancis.
Bahannya tidak hanya transparan, tetapi sekaligus mempromosikan model tanpa bra dari tahun 1960-an yang saat itu dibebaskan. Bra minimalis ini tidak memiliki logam atau kawat, dan hanya tersedia dalam cup A dan B.
8. Victoria Secret di tahun 1960-an
Victoria Secret didirikan oleh Roy dan Gaye Raymond dari San Francisco pada tahun 1977. Roy mengatakan kepada Newsweek bahwa sebelum mendirikan toko, ia melihat para perempuan biasanya membeli dua jenis pakaian dalam, yaitu pakaian dasar polos atau pakaian yang lebih mahal untuk acara khusus, seperti bulan madu.
Ketika Victoria Secret mulai memasuki pasar, brand ini mulai menjualkan tali renda berharga terjangkau dan bra satin empuk untuk konsumen kelas menengah. Mereka menjadikan pakaian dalam yang seksi lebih dari kebutuhan sehari-hari.
9. Pakaian dalam teddies di tahun 1980-an
Teddy one-piece direkomendasikan untuk pakaian tidur di tahun 1980-an. Berkatnya, gaya pakaian dalam klasik menjadi populer kembali usai keluar dari gaya di mod tahun 1960-an.
Para perempuan karier yang mengenakan pakaian dalam ini terinspirasi dari pakaian laki-laki dengan bantalan bahu raksasa untuk bekerja. Mereka sering kali mengenakan pakaian dalam berenda yang seksi sebagai pengingat feminitas mereka.
10. Film Mr. and Mrs. Smith di tahun 2005
Angelina Jolie menggemparkan publik saat mengenakan korset lateks berwarna hitam, yang menjadikannya sebagai femme fatale terbaik.
Pakaian jenis ini belum pernah ada sebelumnya. Ansambel yang terinspirasi dari dominatrix serta dilengkapi dengan stoking jala.
11. Film Easy A di tahun 2010
Emma Stone dalam perannya sebagai Olive Penderghast memutuskan untuk menerima reputasi baru dengan mengenakan bustier renda hitam yang memiliki inisial huruf A berwarna merah di dada. Pakaiannya ini sebagai bentuk penghormatan kepada The Scarlet Letter.
12. Film Sucker Punch di tahun 2011
Mama mungkin sempat berpikir bahwa film ini hanya bercerita tentang perempuan dalam pakaian dalam yang memegang senjata, dan kedengarannya sangat konyol.
Tetapi sebenarnya film ini merupakan aksi fantasi seorang perempuan muda, yang disalahgunakan oleh Papa tirinya, sebelum dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Dalam salah satu fantasinya, Babydoll membayangkan dia berada di rumah bordil dan berteman dengan empat penari lainnya.Mereka memakai stoking jala dan pakaian dalam yang terinspirasi dari vintage.
Penggunaan lingerie di sini dijadikan simbol outfit untuk menampilkan kesan berani. Maka tak heran bila lingerie vintage berwarna hitam langsung menjadi incaran para kaum perempuan di masa itu.
Itu dia sejarah singkat tentang lingerie. Semoga informasi ini bisa menjadi ilmu baru bagi Mama ya!
Baca juga:
- 6 Model Lingerie dengan Bayaran Paling Mahal, Ada Kendall Jenner
- 20 Pilihan Lingerie dari Film dan Serial Dewasa, Bikin Tampil Seksi
- 10 Rekomendasi Merek Lingerie Seksi, Ada dari Lokal Harga Murah!