Berbahan Denim Hingga Swarovski, Ini Tren Busana Muslim di JFW 2019
Yuk, intip cantiknya rancangan busana dari para desainer ternama tanah air!
24 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika berbicara mengenai tren busana muslim, maka Indonesia kini tak bisa dipandang sebelah mata lagi. Berkat kerja keras dan krativitas para desainer muda yang berbakat, Indonesia kini menjelma menjadi kiblat tren fashion busana muslim.
Salah satu karya busana muslim yang patut diperhitungkan adalah Flamoush x Hannie Hananto, Anggia Handmade, Lina Sukijo. Ketiga desainer berbakat tersebut juga turut meramaikan kemeriahan Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 pada (22/10) di Senayan City.
Busana yang dipamerkan pun sangat beragam, mulai dari busana muslim kasual berbahan denim hingga busana muslim mewah bertahtakan swarovski.
Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa potret cantik busana mereka.
Editors' Pick
1. Flamoush x Hannie Hananto
Flamoush menghadirkan gaya hijab kasual yang simple, tren dan modis yakni tetap sesuai syari'ah yang diwajibkan bagi seorang muslimah.
Busana Flamoush juga tidak akan menyulitkanmu untuk bergerak dan beraktifitas, karena Flamoush memang dihadirkan atas tuntutan kaum hijaber muda yang kasual dan enerjik.
Selain menginspirasi dari hal berbusana hijab yang trendi, Flamoush juga ingin memotivasi para perempuan muda untuk berkarya, kreatif dan mandiri.
Pada JFW tahun ini, Flamoush berkolaborasi dengan desainer kondang Hannie Hananto.
Kolaborasi mereka ini terlihat sangat chic namun tetap kasual, perpaduan antara denim dan merah menyala merupakan padanan yang apik untuk dikenakan oleh perempuan muslim sehari-hari.
2. Anggia Handmade
Desainer berbakat lainnya yang turut memeriahkan JFW 2019 kali ini adalah Anggia Handmade. Berbeda dengan Flamoush x Hannie Hananto yang mengangkat tema kasual dan playful, Anggia Handmade lebih memilih warna-warna yang bernuansa hitam dan biru tua disertai relief-relief bordir berwarna kontras.
Maka dari itu, untuk fashion show kali ini Anggia memilih tema twilight. Twilight sendiri berarti suasana senja.
Karyanya kali ini terinspirasi dari suasana senja yang gelap, sepi namun gemerlap oleh lampu jalan dan pasar malam. Koleksi ini mewakili perempuan smart well-educated,dituangkan dalam bentuk bordir bentuk bunga dan abstrak.
Material yang digunakan berupa jet black, chiffone, kain tenun ATBM, kombinasi benang cotton viscose agar mudah menyerap warna serta polyester agar jatuh dan mengkilat.