Mengenal Teknik Shibori yang Disebut Batik dari Jepang
Teknik shibori memisahkan dua sisi, yaitu sisi yang dilindungi dan diwarnai
14 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai negara memiliki cara sendiri bagaimana melakukan pewarnaan pada kain. Pewarnaan tersebut bahkan tidak hanya sekadar memberi warna tapi juga motif yang menarik.
Kalau di Indonesia, teknik pewarnaan yang biasa digunakan pada akhirnya menghasilkan kreasi batik. Begitupun Jepang yang juga memiliki teknik pewarnaan kain yang mirip dengan batik.
Teknik shibori ini memang mulai digemari di Indonesia. Sebab, teknik yang digunakan sederhana dan mudah dilakukan.
Tapi bagaimanakah sebetulnya teknik shibori ini? Yuk simak informasi Popmama.com berikut ini!
Editors' Pick
Teknik Shibori untuk Mewarnai Kain dengan Cara yang Unik
Dalam bahasa Jepang, shibori berasal dari kata 'shiboru' yang berarti teknik pewarnaan kain dengan menggunakan ikatan dan celupan
Teknik shibori memisahkan dua sisi, yaitu sisi yang dilindungi dan diwarnai. Untuk menghasilkan suatu pola, teknik ini menggunakan lipatan, lilitan, ikatan, dan celupan ke dalam pewarna.
Dahulu pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun, kini berganti menjadi pewarna sintetis.
Kain yang digunakan untuk membuat karya yang menggunakan teknik shibori ini biasanya adalah kain katun berwarna putih. Tetapi jika di Jepang umumnya mereka menggunakan kain kapas yang dikenal dengan kain nikisima.
6 Teknik Pewarnaan Shibori untuk Menghasilkan Motif
Ada berbagai macam pola yang dihasilkan dari teknik shibori. Akan tetapi, secara umum teknik pewarnaan yang biasa digunakan ada 6 teknik:
1. Miura shibori
Teknik pewarnaan ini sangat cocok dilakukan untuk seseorang yang baru mencoba teknik shibori. Ia hanya membutuhkan seuntai benang, kain putih, dan pewarna. Motif dan ikatan bisa dilakukan secara bebas tanpa memikirkan pola.
2. Kanoko shibori
Teknik pewarnaan kanoko shibori dilakukan dengan melipat terlebih dahulu di bagian tertentu pada kain. Setelah itu, barulah kain diikat secara acak.
3. Arashi shibori
Arti kata arashi adalah badai. Sesuai dengan namanya, motif yang dihasilkan berbentuk seperti badai. Motif badai tersebut tercipta dari teknik yang melilitkan kain pada sebuah batang atau pipa secara diagonal.
4. Itajime shibori
Mirip dengan teknik arashi shibori, teknik shibori juga menggunakan batang atau pipa. Namun, teknik itajime memerlukan dua buah batang atau pipa untuk menjepit kain dan kemudian diikat. Teknik ini akan menghasilkan motif kotak-kotak.
5. Nui shibori
Teknik nui shibori agak berbeda dari teknik sebelumnya yang menggunakan lipatan atau ikatan. Namun, teknik nui shibori menggunakan pola jahitan untuk membentuk pola akhir pada kain. Sehingga, hasil akhir akan mengikuti pola jahitan.
6. Kumo shibori
Teknik kumo shibori ini akan memberikan hasil akhir yang membentuk seperti jaring laba-laba. Teknik ini akan memberikan harga tinggi pada kain yang dihasilkan. Teknik ini dilakukan dengan cara bagian tertentu dilipat dengan pola tertentu lalu diikat.
Teknik shibori mulai diminati banyak orang untuk mengisi waktunya selama berada di rumah. Bahkan, tidak sedikit juga yang akhirnya menjadikan hal ini sebagai peluang bisnis. Tentu hal ini bisa menjadi inspirasi Mama untuk melakukan hal positif dan juga bisa menghasilkan.
Baca juga:
- Resah dengan Virus Corona, Diana Rikasari Buat Masker Kain yang Unik
- Langkah Dasar Membuat Seni Macrame Selama Masa Karantina
- Kain Tenun vs Kebaya, Mana Penampilan Terbaik Menteri Susi di Catwalk?