Menghias Kain secara Alami dengan Teknik Ecoprint
Kain dengan motif alam menggunakan bahan alami
25 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan industri di era modern seperti saat ini memunculkan keresahan terhadap kelestarian alam. Melihat efek tersebut membuat sebagian orang mulai beralih pada produk-produk yang lebih alami dan ramah lingkungan.
Kini mulai banyak UKM yang memerhatikan aspek ramah lingkungan ini pada produk yang dijualnya. Baik itu kemasan yang digunakan hingga barang yang dijualnya itu sendiri. Bahkan, tak sedikit UKM yang memerhatikan unsur ramah lingkungan ini mulai dari bahan yang dipilih, proses pembuatan, hingga produk tersebut dikemas.
Geliat kepedulian terhadap produk yang alami dan ramah lingkungan ini juga mulai membuat teknik ecoprint diminati banyak orang. Teknik ecoprint sendiri adalah teknik pewarnaan pada kain dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Untuk mengenal teknik ecoprint lebih jelas, simak rangkuman dari Popmama.com berikut ini yuk!
Mengenal Teknik Ecoprint untuk Menghias Kain dengan Alami
Seperti namanya 'eco', teknik ini mengambil bahan-bahan dari alam sebagai bahan utamanya. Proses pembuatannya pun dilakukan secara alami tanpa bahan kimia yang terlibat di dalamnya.
Teknik pewarnaan ini pada dasarnya pembuatannya menggunakan kontak langsung antara kain dengan daun atau bunga. Daun atau bunga tersebut yang akan memberikan motif pada kain putih yang digunakan. Warna yang dihasilkan akan bergantung pada jenis daun atau bunga yang digunakan.
Dengan menggunakan metode tertentu, bentuk dan warna dari daun ataupun bunga yang digunakan akan tercetak ke kain. Agar warna alami dari daun atau bunga tidak pudar, digunakan air tawas di proses akhir pembuatannya. Sehingga seluruh bahan pembuatan ecoprint hanya menggunakan bahan alami.
Jenis Kain yang Biasa Digunakan untuk Teknik Ecoprint
Teknik ecoprint menggunakan bahan alami sebagai pewarnanya. Oleh karena itu, kain yang digunakan pun akan lebih bagus hasilnya jika menggunakan kain berserat alami. Ada dua kelompok kain berdasarkan material pembuatannya.
1. Kain kelompok selulosa
Kain kelompok selulosa adalah kain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kain kelompok selulosa ini antara lain adalah kain katun, rami, linen, goni, dan kulit kayu.
Namun, yang biasa digunakan untuk teknik ecoprint dengan hasil yang lebih baik adalah kain katun dan rami. Kedua kain ini dapat menyerap ekstrak daun atau bunga dengan baik sehingga terlihat lebih maksimal hasil cetakannya.
Editors' Pick
2. Kain kelompok protein
Kain kelompok protein adalah kain yang seratnya berasal dari hewan. Beberapa kain dari kelompok diantaranya ada kain sutra, wol, hingga kulit binatang. Kain kelompok protein yang memiliki hasil yang bagus untuk teknik ecoprint adalah kain sutra dan wol.
Beberapa Teknik Ecoprint yang Biasa Digunakan
Berbicara tentang teknik ecoprint, setidaknya ada tiga teknik yang biasa digunakan untuk menciptakan motif pada kain. Ketiga teknik tersebut tetap dilakukan secara alami dengan mempertahankan penggunaan bahan serta proses yang alami.
1. Teknik pounding dengan menggetok kain hingga bentuk daun atau bunga muncul
Teknik pounding adalah teknik ecoprint yang menggunakan metode getok agar ekstrak daun atau bunga keluar dan tercetak ke permukaan kain.
Untuk mengeluarkan ekstrak atau getah hingga tercetak pada kain, dibutuhkan sekitar 15 menit menggetok kain beserta daun atau bunga yang sudah disusun.
Setelah motif terbentuk, kain direndam di air tawas selama beberapa menit lalu dijemur hingga kering tanpa memeras kain. Lalu dibilas sekali lagi dengan air tawas agar motif tidak luntur saat dicuci.
2. Teknik steaming dengan merebus kain untuk memunculkan warna ke kain
Teknik steaming juga bisa menjadi pilihan dalam pembuatan ecoprint. Teknik ini membutuhkan perebusan kain agar motif bisa terbentuk sempurna di kain.
Yang diperlukan dalam menggunakan teknik ini adalah kain, daun atau bunga, batang balok atau pipa logam, benang, dan panci.
Susun daun atau bunga ke kain hingga seluruh bagian daun atau bunga menempel secara sempurna ke kain. Lalu gulung dengan menggunakan batang kayu atau logam tadi dan ikat dengan menggunakan tali. Kemudian, kukus selama beberapa jam.
Setelah kain dikukus maka kain harus dikeluarkan dan didiamkan selama minimal 20 menit agar motif betul-betul menempel. Setelah dingin, lepas benang ikatan di kain dan kain harus dijemur hingga kering.
2. Teknik ecoprint dengan fermentasi daun untuk kain sutra
Jika kain yang digunakan adalah kain sutra maka cara yang digunakan lebih baik adalah memfermentasi daun terlebih dahulu.
Daun direndam menggunakan air cuka selama beberapa menit kemudian barulah diletakan ke atas kain. Setelah itu, barulah kain dipukul beberapa kali menggunakan palu atau benda keras lainnya hingga terlihat pola daun yang tercetak ke kain.
Menggunakan teknik ecoprint untuk menghias kain bisa dilakukan sendiri di rumah. Bahan-bahan yang diperlukan sangat sederhana dan bisa dimanfaatkan dari lingkungan sekitar. Selain ramah lingkungan, teknik ini juga dapat menghemat biaya namun memiliki nilai jual yang bagus.
Baca juga:
- Sering Pakai Masker Kain? Cara Ini Bisa Cegah Timbulnya Masalah Kulit
- Hemat Banget! Tutorial Membuat Masker Kain dari Kaos Bekas di Rumah
- 5 Tips Membersihkan Kain yang Terkena Noda Haid