Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Peraturan work from home (WFH) yang diperpanjang serta berlanjutnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Mama lebih lama terjebak #DiRumahAja.
Banyak perempuan yang mengeluhkan rambut rontok ketika #DiRumahAja saat pandemi Covid-19. Apakah Mama salah satunya?
Jika iya, mungkin inilah alasan rambut rontok ketika #DiRumahAja saat Covid-19 melanda. Ini penjabarannya yang sudah Popmama.com rangkum.
1. Menunda keramas karena merasa hanya #DiRumahAja
Freepik/freepik
Selama #DiRumahAja, Mama mungkin merasa tidak perlu rutin keramas karena tidak harus beraktivitas di luar rumah atau bertemu banyak orang.
Padahal, itu merupakan salah satu alasan rambut rontok ketika #DiRumahAja.
Tidak keramas secara teratur dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan sebum (minyak) di folikel (kantong kelenjar kecil) rambut yang akan merusak dan menyebabkan rambut rontok.
Cobalah keramas rutin paling tidak setiap 3 hari sekali supaya rambut rontok berkurang.
Editors' Pick
2. Membiarkan rambut terurai sepanjang waktu
Freepik
Alasan rambut rontok ketika #DiRumahAja lainnya adalah membiarkan rambut terurai sepanjang waktu. Walaupun hal itu bagus karena kulit kepala dapat bernapas dan menghirup udara, tapi rambut akan lebih rentan terhadap kerusakan.
Jika Mama mengurainya terlalu lama dapat menyebabkan debu, kotoran, serta minyak menumpuk semua di rambut.
Jadi, ikat rambut Mama sesekali, bisa dengan berbagai gaya, seperti sanggul, kuncir kuda, atau kepang.
3. Tidak menyisir dan membiarkan rambut kusut
Freepik/master1305
Tidak pergi keluar rumah jadi tidak perlu menyisir rambut? Salah! Inilah yang menjadi alasan rambut rontok ketika #DiRumahAja. Tidak menyisir dapat menyebabkan simpul dan kusut pada rambut.
Simpul pada rambut yang terus dibiarkan menjadi lebih erat, kusut, dan sulit dilepaskan. Ketika Mama berhasil mengurainya akan terlihat banyak rambut yang rontok akibat menarik-narik untuk hilangkan simpul.
Jadi, pastikan Mama menyisir rambut setidaknya sekali sehari untuk membantu menjaganya dari kerontokan.
Jangan pula terlalu sering menyisir karena dapat merusak kutikula (lapisan pelindung) rambut sehingga menyebakan kerusakan dan rambut rontok.
4. Melewatkan rutinitas perawatan rambut
Freepik
Karantina mungkin membuat Mama merasa malas dan melewatkan rutinitas perawatan rambut karena hanya beraktivitas #DiRumahAja.
Terhentinya rutinitas itu secara tiba-tiba, menghasilkan perubahan buruk yang drastis, seperti rambut rontok yang ekstrem.
Sebaiknya, lanjutkan kembali rutinitas perawatan tersebut supaya Rambut Mama mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan dan membantu kesehatannya terjaga.
Papa juga lebih senang mencium-cium rambut Mama nantinya.
5. Konsumsi terlalu banyak makanan yang sebabkan rambut rontok
Freepik
Alasan rambut rontok ketika #DiRumahAja yang terakhir adalah mengonsumsi terlalu banyak makanan yang jadi penyebab masalah kerontokan.
Makanan dan rambut rontok ternyata berkaitan. Ada jenis makanan tertentu yang harus Mama hindari untuk mencegah kerontokan rambut.
Salah satunya karbohidrat olahan, seperti kue, biskuit, es krim, dan roti. Karbohidrat ini dikenal dapat menghambat tubuh untuk mengatasi stres. Padahal stres adalah faktor utama penyebab kerontokan rambut.
Selain itu, karbohidrat olahan membuat tubuh menghasilkan sejumlah besar insulin yang memiliki efek negatif pada rambut.
Makanan berminyak juga turut andil dalam kerontokan rambut. Minyak menyumbat arteri yang menyebabkan kulit kepala berminyak sehingga pori-pori tersumbat.
Ketika pori-pori kulit kepala tersumbat, DHT (hormon penyebab kebotakan) dan hormon berbahaya lainnya dapat terperangkap dan memicu mekanisme rambut rontok.
Nah, selama #DiRumahAja Mama tetap harus merawat dan menjaga kesehatan rambut supaya tidak rontok lagi.