Cara Mencegah Jerawat dan Iritasi pada Wajah Akibat Pemakaian Masker
Ikuti cara ini agar jerawat dan iritasi tercegah selama memakai masker dan tubuh terhindar virus
2 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, selama itu pula kita diwajibkan memakai masker ketika keluar rumah. Apalagi akan diterapkannya new normal (kehidupan normal baru), yaitu perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas dengan normal.
Aktivitas normal ini dijalankan dengan adanya penambahan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Dengan begitu, pemakaian masker akan dilakukan sepanjang kita melakukan aktivitas di luar rumah.
Pemakaian masker yang terlalu lama dapat menyebabkan masalah pada kulit wajah, seperti jerawat dan iritasi.
Dokter spesialis kulit yang berbasis di NYC, Joshua Zeichner, MD, mengatakan bahwa masker menjebak napas sehingga menciptakan lingkungan yang hangat dan lembab untuk kulit.
Keringat dan minyak yang menumpuk di balik masker pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.
Ahli kecantikan, penulis Love Your Skin, Love Yourself, Rachael Pontillo, menambahkan bahwa tekstur kasar dari masker bedah (sekali pakai) dapat menyebabkan iritasi ketikan menggesek kulit.
Sementara, masker kain dapat menyerap minyak alami kita dan menyebabkan kekeringan kulit. Sisa-sisa dari deterjen dan pelembut kain juga dapat menyumbat pori-pori.
Untuk mencegah masalah tersebut, Popmama.com akan memberikan cara mencegah jerawat dan iritasi pada wajah akibat pemakaian masker.
1. Selalu ganti masker sekali pakai atau mencuci masker kain
Dr. Yoram Harth, dokter spesialis kulit bersertifikat Amerika Serikat dan direktur medis MDacne, mengatakan bahwa masker terbaik adalah masker sekali pakai. Ini bisa sering diganti dan tidak mengumpulkan minyak serta kotoran yang membuat jerawat lebih buruk.
Direktur Lesi Berpigmen dan Kanker Kulit di Rumah Sakit Mount Sinai, Dr. Orit Markowitz, menambahkan untuk menghindari gesekan dan kerusakan kulit, masker tidak boleh terlalu ketat.
Jika Mama memilih untuk memakai masker kain buatan sendiri, disarankan untuk memasukkan penyaring lain (seperti penyaring kopi) di sela-sela kain untuk perlindungan tambahan.
Pastikan Mama mencucinya setiap hari karena masker kain dapat menyerap minyak alami kulit. Pelembut kain dan detergen beraroma dapat menyebabkan iritasi, jadi pertimbangkan untuk tidak menggunakannya saat mencuci.
Jika belum sempat mencucinya, Pontillo meminta untuk menyemprotkan bagian dalam masker dengan alkohol setelah dipakai dan biarkan mengering sebelum memakainya kembali.
2. Mencuci wajah sebelum dan setelah memakai masker
Masker wajah yang dipasang dengan benar tentu bersentuhan langsung dengan kulit wajah dan menjadikannya tempat yang sempurna untuk menimbun keringat, kotoran, serta minyak.
Itulah yang mengharuskan kita sering mencuci wajah baik sebelum maupun setelah memakai masker. Dengan melakukannya, kita dapat mencegah jerawat dan iritasi akibat pemakaian masker.
Mama dapat menggunakan pembersih dengan pH seimbang yang lembut. Zeichner merekomendasikan untuk menggunakan pembersih berbusa (foaming cleanser). Pembersih ini menghilangkan minyak lebih efektif daripada minyak hidrasi (hydrating oils) atau balm.
Untuk orang-orang yang kulitnya sangat berminyak, pilih pembersih wajah yang mengandung asam salisilat. Ini akan membantu menghilangkan minyak berlebih dan sel-sel mati pada permukaan kulit, mencegah potensi iritasi, dan mencegah pori-pori tersumbat.