5 Mitos Soal Perawatan Rambut yang Salah
Sebelum percaya, baiknya Mama cek dulu kebenarannya
7 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mitos soal perawatan rambut pasti sudah sering Mama dengar. Namun, bagaimana dengan kebenarannya?
Apakah mitos tersebut memang dapat memperbaiki kesehatan atau malah merusak rambut Mama?
Sebelum terjerumus, ada baiknya Mama cari tahu dulu. Berikut ini, Popmama.com bocorkan 5 mitos soal perawatan rambut yang salah.
1. Memotong bisa membantu pertumbuhan rambut
Sejak dulu hingga sekarang, mitos ini selalu terdengar makanya banyak dari Mama yang sering memotong rambut.
Sebuah fakta dikatakan oleh Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis, unit dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City.
Sering memotong rambut tidak akan memengaruhi pertumbuhan karena pertumbuhan berasal dari akar di kulit kepala bukan ujung rambut. Di samping itu, ada alasan kenapa Mama disarankan memotong rambut setiap 6-8 minggu.
Dokter kulit dan spesialis rambut di klinik Cleveland, Melissa Piliang, MD, mengatakan bahwa ujung rambut yang bercabang menyebabkan rambut rusak sehingga harus dipotong. Hal itulah yang membuat rambut Mama terlihat lebih tebal dan terjaga bentuknya.
Editors' Pick
2. Menyisir 100 kali dapat membuat rambut tetap sehat
Melissa Piliang, MD, katakan menyisir secara berlebihan bisa merusak kutikula (lapisan pelindung) rambut Mama sehingga menyebakan kerusakan dan rambut rontok. Pada dasarnya, yang berlebihan itu tidak baik.
Fakta lainnya, Mama bisa menyisir sekitar 15-20 kali karena dapat meningkatkan sirkulasi ke kulit kepala sehingga membuat rambut tampak berkilau.
3. Berganti sampo bagus untuk rambut
Sampo memiliki beragam jenis sesuai manfaatnya, ada antiketombe, atasi rambut rontok, untuk rambut halus berkilau, serta untuk rambut berhijab. Mungkin Mama senang berganti sampo karena suka dengan sensasi yang berbeda.
Menurut para profesional rambut, sering mengganti sampo akan mengganggu pH rambut menyebabkan kering dan rapuh. Jadi, kalau Mama sudah menemukan sampo yang cocok, lebih baik gunakan itu seterusnya.
Pastikan Mama menggunakan sampo alami sehingga nutrisi rambut bertambah dan terhindar dari bahan kimia.
4. Serpihan putih di rambut berarti ketombe
Ketika Mama menggaruk kepala dan serpihan putih berjatuhan, pasti menganggap rambutnya berketombe. Kemudian, Mama buru-buru memakai sampo antiketombe. Padahal, belum tentu itu ketombe, bisa saja kulit kepala yang kering.
Fred Connors, pemilik FRED Salon di New York City, mengatakan bahwa serpihan pada rambut mengindikasikan kurangnya kelembaban kulit kepala sehingga terkelupas. Ini dapat terjadi ketika suhu berubah.
Connors pun menyarankan untuk memakai kondisioner yang dicampur dengan satu sendok makan gula merah. Mama dapat memijat-mijatnya dulu baru membilasnya.
5. Keramas setiap hari jika rambut berminyak
Mitos mengatakan bahwa keramas setiap hari adalah satu-satunya cara untuk mengurangi minyak pada akar rambut. Meskipun sampo dapat membersihan kotoran dan mengurangi minyak, tapi kalau berlebihan juga tidak baik.
Jika Mama menghilangkan banyak minyak maka kulit kepala akan memproduksi minyak dua kali lipat. Pada akhirnya, akan menghasilkan rambut yang lebih berminyak.
Oleh sebab itu, apabila rambut Mama pada bagian akarnya berminyak maka keramaslah.
Kalau tidak, biarkan saja hingga mulai terasa berminyak. Mereka yang berambut kering kadang membiarkan kulit kepalanya hingga berminyak untuk hindari keramas secara berlebihan.
Nah, sekarang Mama sudah tahu kebenarannya. Jangan terlalu terpaku dengan mitos, ya.
Baca juga:
- Manfaat Air Beras untuk Kecantikan Kulit dan Rambut Mama
- 5 Manfaat Serum untuk Kesehatan Rambut
- Hemat dan Praktis! Ini 8 Cara Mewarnai Rambut di Rumah