Fakta Masker N95, Seperti Apa Cara Menggunakannya?
Masker N95 hanya digunakan untuk tenaga profesional seperti medis
27 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak berita pandemik virus corona mulai menyebar ke berbagai belahan dunia, masyarakat mulai panik dan memborong barang-barang yang dinilai bisa mencegah penyebaran virus ini, salah satunya adalah masker.
Sampai saat ini, masker masih menjadi barang langka di pasaran karena stok barang yang sedikit dengan harga yang cukup mahal.
Masker yang diborong oleh banyak orang beberapa waktu lalu ialah masker bedah dan masker N95. Keadaan ini tentu merugikan beberapa pihak yang benar-benar membutuhkan stok barang tersebut, seperti rumah sakit dan para tenaga kesehatan.
Di beberapa pusat perbelanjaan, harga masker bedah masih mencapai kisaran 200 hingga 300 ribu per boks. Sebelumnya, harga masker bedah hanya kisaran harga 20 sampai 30 ribu per boks.
Sedangkan untuk harga masker N95 telah mencapai harga 1,5 juta hingga 2 juta per dus yang berisi 20 buah. Sebelumnya, harga masker tersebut hanya sekitar 400 ribu.
Orang-orang melakukan panic buying untuk alat pelindung diri ini karena menganggap masker bisa efektif menghalau segala jenis virus termasuk virus corona.
Namun, sebenarnya masker tidak bisa digunakan oleh sembarang orang dan salah satunya seperti masker N95.
Apa alasannya? Berikut Popmama.com rangkum fakta tentang masker N95.
1. Masker N95 adalah jenis masker respirator
Masker adalah alat pelindung diri yang diketahui dapat menghalangi partikel debu, bakteri dan virus. Oleh karena itu masker banyak diburu orang sejak virus corona mulai terjadi.
Masker N95 sendiri termasuk kedalam jenis respirator. Respirator adalah jenis masker yang dapat mengurangi paparan partikel udara berbahaya termasuk virus dan bakteri.
Tetapi penggunaan masker jenis respirator ini tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Biasanya orang yang memakai respirator telah menerima pelatihan dan tata cara pemakaian untuk melindungi diri. Seperti, memastikan respirator kedap udara dan filter berfungsi dengan baik.
Lembaga kesehatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan, sebaik apapun filter yang berada pada respirator, tidak berarti masker ini kebal dan tahan terhadap partikel tertentu.
Respirator ini juga tidak berfungsi untuk menghilangkan eksposur partikel tertentu secara keseluruhan.
Editors' Pick
2. Masker N95 hanya bisa digunakan satu kali
Penggunaan masker N95 juga perlu diperhatikan. Masker ini diketahui hanya bisa digunakan sekali dan dalam waktu beberapa jam saja.
Ini dikarenakan filter N95 akan mengalami penumpukan kontaminan sehingga akan menurunkan fungsi penyaring untuk memurnikan aerosol di udara.
Masker dengan filter seri N ini juga diketahui tidak tahan dengan aerosol minyak. Sebaiknya, segera ganti masker jika kotor, basah dan mulai tidak nyaman digunakan.
Durasi penggunaan masker N95 yang dianjurkan selama 8 jam dan selebihnya masker harus dibuang setelah pemakaian.
Masker N95 tidak bisa dipakai berulangkali terlebih lagi dalam jangka berhari-hari.
3. Tidak direkomendasikan untuk orang yang sehat sebagai penggunaan sehari-hari
Eli Perencevich, Profesor Epidemiologi di Universitas Lowa, Amerika Serikat mengatakan, orang sehat pada umumnya tidak perlu memakai masker jenis apa pun, baik masker wajah, masker bedah,masker N95, atau masker respirator lainnya.
"Tidak ada bukti mengenakan masker akan melindungi orang dari virus corona. Malah, jika cara mengenakannya salah, mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena akan lebih sering menyentuh wajah," katanya.
Selain itu, CDC juga mengatakan, mereka tidak merekomendasikan penggunaan masker.
Mencegah tertular virus corona dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah ketika sakit dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Masker N95 juga tidak disarankan untuk dipakai sehari-sehari. Ini dikarenakan masker N95 cukup kedap udara, jika digunakan terlalu lama akan menyebabkan sesak napas karena udara di dalam masker terlalu panas.
4. Masker hanya digunakan untuk orang-orang tertentu
Dr. Eli Perencevich juga menambahkan, masker sebaiknya hanya digunakan untuk orang sakit saja.
"Orang sakit harus menggunakan masker ketika keluar rumah, agar tak menularkan ke orang lain. Begitu pula ketika di rumah untuk melindungi anggota keluarga. Selain itu, mereka yang merawat anggota keluarga yang sakit juga perlu menggunakan masker."
Sedangkan, Sekretaris Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat umum cukup menggunakan masker biasa saja, tidak perlu menggunakan masker N95.
"N95 tidak direkomendasi untuk ini, kecuali kita bekerja di laboratorium. Pakai masker yang biasa saja". tegasnya.
Masker N95 didesain dengan cukup tebal dan ketat sehingga membuat pemakainya sulit bernapas. Oleh karena itu masker ini tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil dan pengidap penyakit pernapasan.
N95 dirancang khusus untuk para pekerja lapangan yang sering terpapar debu atau partikel-partikel kecil lainnya seperti pekerja laboratorium atau petugas kesehatan yang merawat pasien dengan penyakit menular serius.
5. Perbedaan masker N95 dan masker bedah
Masker N95 dan masker bedah tentu memiliki perbedaan yang jelas. Selain perbedaan harga dan desain yang berbeda, fungsi masker ini juga sangat berbeda.
Masker N95 diketahui memiliki filter khusus sehingga mampu menyaring udara mikro 0,3, selain itu masker ini memiliki lebih dari satu filter yang mampu menyaring 95% udara.
Sedangkan pada masker bedah, memiliki 3 lapisan yang tidak terlalu tebal sehingga lebih nyaman digunakan. Masker ini mampu menyaring udara sekitar 70 hingga 80% udara.
Masker bedah lebih nyaman digunakan dan mudah ditemui daripada masker N95. Selain itu, masker bedah sebaiknya digunakan untuk orang yang sakit karena lapisan dalamnya bisa menyerap cairan yang keluar dari mulut sehingga virus tidak terpapar ke luar.
Itu dia fakta mengenai masker N95 yang sebaiknya diketahui, sebaiknya mulai sekarang bijaklah menggunakan peralatan kesehatan dan dahulukan kepentingan orang-orang yang lebih membutuhkan untuk kebaikan bersama.
Baca juga:
- Agar Maksimal Cegah Virus Corona, Ini Cara Benar Memakai Masker Bedah
- Tak Hanya Penggunaan Masker, Begini Cara Terhindar dari Virus Corona
- Pasien Positif Virus Corona Meningkat Jadi 1.046 Orang di Indonesia