Ini Gejala Awal Seseorang Terkena HIV
Kenali gejala HIV agar perkembangannya bisa diperlambat
9 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cara menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 atau sel darah putih. Jika sel darah putih di tubuh berkurang, ini dapat menyebabkan kekebalan tubuh melemah sehingga rentan terserang penyakit.
Virus HIV seringkali dikaitkan dengan AIDS, padahal keduanya berbeda namun memiliki kaitan. AIDS dapat terjadi jika HIV tidak ditangani dengan cepat sehingga kondisi ini menyebabkan komplikasi masalah lain.
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut ini Popmama.com telah merangkum pengertian serta gejala penyakit hiv.
Editors' Pick
1. Pengertian virus HIV
HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih dalam tubuh sehingga menurunkan sistem kekebalannya.
Virus HIV jika tidak ditangani secara langsung dapat semakin parah merusak sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS. HIV dan AIDS seringkali dianggap sama padahal kedua kondisi ini berbeda.
AIDS sendiri merupakan fase infeksi virus HIV yang sudah berada di tahap akhir. Pada tahap ini, virus HIV sudah membuat sistem kekebalan dalam tubuh sama sekali tidak berfungsi.
Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe, yaitu HIV tipe 1 dan HIV tipe 2. Kedua virus ini memiliki genetik yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam cara penularan serta penyebab.
Biasanya 95% orang yang terinfeksi virus HIV tertular oleh HIV tipe 1. Sedangkan pada HIV tipe 2 lebih jarang ditemukan.
HIV tipe 2 biasanya ditemukan di negara-negara Afrika Barat. Namun saat ini, virus tersebut sudah ditemukan di negara Amerika Serikat, Eropa, dan India. Virus ini juga dapat terjangkit oleh seseorang yang pernah berkunjung ke negara-negara tersebut.
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, kedua kondisi ini dapat diperlambat perkembangannya sehingga meningkatkan harapan hidup penderita.
2. Gejala awal HIV
Pada tahap awal seseorang terinfeksi HIV seringkali tidak menyadarinya. Penting bagi seseorang untuk mendeteksi dini infeksi virus ini, hal ini bertujuan agar kondisi ini dapat segera ditangani dengan tepat.
Infeksi HIV pada umumnya akan memakan waktu sekitar 2 sampai 15 tahun untuk benar-benar menunjukkan gejala serius. Namun seseorang dapat merasakan gejala tertentu ketika pertama kali terinfeksi virus HIV, gejala diantaranya:
- Demam yang lebih tinggi dari ukuran demam biasa
- Tubuh menggigil atau meriang
- Sakit kepala
- Kelelahan terus menerus
- Mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot dan sendi
- Sering berkeringat di malam hari
- Diare
- Luka secara tiba-tiba di mulut
- Serta luka pada organ intim
Namun, tidak semua orang mengetahui gejala ini merupakan tanda dari HIV. Seringkali seseorang baru mengetahui kondisinya ketika sudah menunjukkan gejala parah atau setelah menjalani tes HIV.
Seseorang akan mengalami kondisi serius ketika sudah ada ditahap AIDS atau HIV lanjutan, kondisi ini ditandai dengan beberapa hal, yaitu:
- Penurunan berat badan yang sangat cepat
- Demam yang sering muncul secara tiba-tiba
- Merasa sangat mudah lelah tanpa melakukan aktivitas apa-apa
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area ketiak, selangkangan, atau leher berkepanjangan
- Diare yang berlangsung selama lebih dari seminggu
- Mengalami pneumonia
- Timbul ruam atau bisul berwarna kemerahan, cokelat, atau keunguan di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, bahkan kelopak mata
- Gangguan saraf seperti kehilangan ingatan, depresi, dan lain-lain.
- Peradangan panggul yang menyerang bagian reproduksi perempuan.
- Terjadi perubahan terhadap siklus haid, entah menjadi lebih sering atau mengalami keterlambatan.
Kondisi ini dapat berbeda-beda bagi setiap orang, terutama jika masih berada pada tahap awal. Namun gejala ini dapat menjadi lebih parah ketika infeksi terkontaminasi dengan infeksi lain.
3. Diagnosis HIV
Infeksi virus HIV tidak dapat dilakukan hanya dengan mengamati gejala awal HIV saja, untuk mengetahui kondisi ini diperlukan pemeriksaan lanjut untuk menentukan seseorang benar terinfeksi atau tidak.
Jika tubuh merasakan kondisi ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter terutama bila memiliki gaya hidup yang rentan terkena virus ini.
Virus HIV dapat menular lewat darah dan air liur. Hal ini menyebabkan seseorang harus lebih berhati-hati ketika berinteraksi dengan orang lain. Terlebih jika seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya tertular HIV.
Pengecekan virus HIV dapat dilakukan dengan tes darah. Pengecekan ini dinilai efektif karena dapat langsung melihat kondisi apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh.
Untuk menghindari terjadinya penularan HIV, sebaiknya jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian, menggunakan peralatan makan yang sama serta berhubungan seksual dengan sembarang orang tanpa pengaman atau kondom.
Dari penjelasan di atas, seseorang perlu waspada dan berhati-hati agar tidak tertular atau menularkan HIV. Namun bukan berarti seseorang dengan kondisi ini harus dijauhi.
Berikan dukungan dan support agar seseorang dapat teredukasi mengenai kondisinya.
Baca juga:
- Sakit Gigi Ternyata Bisa Diobati Dengan Cara Tradisional Lho, Ma
- Cara Penggunaan Obat Sanmol untuk Mengatasi Sakit, Nyeri dan Demam
- 5 Bumbu Dapur Ini Bisa Menjadi Obat Alami Saat Anak Sakit