Pentingnya Jaga Kebersihan Diri untuk Memutus Penyebaran Virus Corona
Rajin mencuci tangan menjadi langkah awal hidup sehat
9 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telah diketahui, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China telah meluas. Tercatat per 4 Februari 2020, sebanyak 20.630 orang secara global terinfeksi virus 2019-nCov dengan jumlah kematian seanyak 425 orang di China dan 1 orang diluar China.
Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Paru Indonesia dan didukung oleh Mundipharma Healthcare Indonesia, melalui media edukasi yang diadakan pada hari Kamis (7/2/2020) mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan saluran pernapasan untuk memutus rantai infeksi virus Corona.
WHO sendiri telah mengeluarkan panduan bagi masyarakat untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi melalui personal hygiene (kebersihan diri) yaitu kebersihan tangan dan saluran pernafasan serta keamanan pangan.
Dalam pertemuan ini, IDI dan PDPI memberikan rekomendasi terkait kebersihan diri untuk mencegah dan memutus rantai infeksi dengan menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, mata atau setelah memegang instalasi publik.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri untuk memutus penyebaran virus Corona.
Editors' Pick
1. Bagaimana cara penyebaran virus Corona?
Prokja Infeksi PP PDPI, DR. Dr Erline Burhan, MSc, Sp.P(K), mengatakan virus dapat menyebar melalui seseorang yang bersin atau batuk. Virus ini menyebar melalui kontak erat dengan penderita yang tertular.
Daya jangkau dari penyebaran virus ini sekitar 1-1,8 meter untuk bisa tertular dan periode seseorang tertular virus hingga menunjukkan gejala klinis sekitar 2 sampai 14 hari.
Jika seseorang bersin biasanya akan mengeluarkan cairan atau droplet. Cairan ini tidak akan bertumbuh dan berkembang biak jika menempel pada kulit manusia karena virus memerlukan reseptor untuk dapat berkembang di organ manusia.
Reseptor ini banyak terdapat di saluran pernapasan dan saluran cerna, sehingga beberapa pasien akan mengeluhkan diare, selebihnya memiliki gejala yang sama seperti flu yaitu demam, batuk, sakit kepala. Hal ini menunjukkan, virus dapat menular melalui saluran pernapasan sehingga seseorang dianjurkan menggunakan masker ketika berpergian atau mengunjungi tempat ramai.
Sedangkan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH mengimbau saat situasi seperti ini sebaiknya masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan kesehatan diri tanpa perlu berlebihan.
Pastikan mengikuti rekomendasi dari pihak yang terpercaya. IDI sendiri telah memberikan rekomendasi dalam meningkatkan gaya hidup sehat dengan menjaga kebersihan tangan rutin, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur minimal 3 kali sehari dan makan-makanan yang bergizi.
2. Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak tertular virus
DR. Dr Erline Burhan, MSc, Sp.P(K) juga memaparkan pencegahan virus ini dapat dilakukan dengan cara pembersihan dan disinfeksi. Beberapa diantaranya adalah:
- Virus Corona diketahui sensitif terhadap pemanasan di suhu 56°C selama 30 menit, alkohol 70%, disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide, chloroform, pelarut lipid, dan antiseptik.
- Pemanasan selama 20 menit dengan air mendidih untuk peralatan makan dan pakaian.
- Sterilisasi alat yang memerlukan perendaman dipanaskan dengan suhu 100°C untuk peralatan kecil seperti mainan tertentu, botol bayi, gunting, pisau dan lain-lain.
- Panas dari sinar ultraviolet alami seperti sinar matahari.
- Adanya ventilasi udara untuk pertukaran udara bersih.
- Disinfeksi peralatan makan, sayuran, dan buah-buahan dengan larutan 5% potassium permanganate selama 1 menit kemudian dicuci kembali dengan air minum bersih.
- Disinfeksi meja, kursi, lantai, tembok, tempat tidur dengan chlorine atau bleach 1-3%.
Sedangkan, Ketua Umum PP-PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan virus Corona (2019-nCOV) yang menyebabkan pneumonia ini belum dapat dicegah dengan vaksin karena virus ini tergolong jenis baru. Sebagai upaya pencegahan yang paling mungkin direkomendasikan dengan cara menjaga kebersihan diri atau health advice dan mengikuti travel advice yang disarankan PDPI.
Health advice yang dapat dilakukan ialah:
- Melakukan cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung, mata serta setelah memegang instalasi publik.
- Menutup mulut dan hidung dengan masker atau tissue ketika bersin atau batuk.
- Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan segera berobat ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Perlu diketahu, penggunaan masker untuk pencegahan penularan virus cukup menggunakan masker berwarna hijau atau dikenal sebagai masker bedah biasa. Tidak perlu menggunakan N-95. Pada dasarnya, masker N-95 ini bukan untuk masyarakat namun masker ini digunakan khusus untuk seseorang yang turun langsung menangani pasien terjangkit virus.
Kemudian untuk travel advice yang dapat dilakukan, ialah:
- Hindari menyentuh hewan atau burung.
- Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
- Hindari kontak dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
- Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
- Jika merasa kondisi badan kurang nyaman di daerah outbreak terutama mengalami demam dan batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
- Setelah kembali dari daerah yang megalami outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter tentang riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.