Kepala BKKBN Ungkap Prinsip Childfree Berpengaruh Buruk, Bisa Kanker
Awet muda tidak menjamin panjang umur
13 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini istilah childfree kerap menjadi perbincangan masyarakat terutama para orangtua. Setelah salah satu influencer bernama Gita Savitri, menyatakan bahwa keputusannya untuk childfree membuat dirinya awet muda.
Mengetahui hal tersebut, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), sekaligus dokter kandungan yaitu dr. Hasto Wardoyo,Sp. OG (K), mengungkapkan dari segi kesehatan seorang perempuan yang tak memiliki anak atau sedikit anak ternyata rentan terkena penyakit kanker.
"Mungkin bisa awet muda tetapi nggak juga, kalau orang bisa awet muda tetapi kalau kena kanker tidak akan awet umur. Awet muda tapi nggak awet umur kan jadi nggak bagus, umur 50 kelihatan muda sekali tetapi kena kanker," ujar dr. Hasto.
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait prinsip childfree bisa berpengaruh buruk menurut Kepala BKKBN.
Yuk, kita simak penjelasannya!
Editors' Pick
1. Rahim perempuan yang tidak mempunyai anak lebih muda terkena tumor
dr. Hasto menjelaskan bahwa perempuan yang tidak punya anak akan lebih mudah terkena penyakit kanker tumor rahim, seperti miom dan kanker endometrium.
"Saya ulangi lagi ya, kanker endometrium biasanya terjadi pada yang tidak punya anak atau sedikit, lalu dia punya kencing manis, ini berisiko tinggi kena kanker endometrium," jelas dr. Hasto.
Perlu Mama ketahui bahwa kanker rahim atau endometrium adalah salah satu jenis penyakit yang berkembang di dalam lapisan atau dinding rahim. Penyakit ini ditandai dengan adanya pertumbuhan tumor yang ganas.
2. Berhenti menstruasi karena hamil bikin sehat
Lalu, perempuan yang tidak pernah menyusui juga akan jauh lebih muda terkena kanker tumor payudara. Jadi, Mama berhenti menstruasi karena hamil, maka itu adalah hal yang menyehatkan bagi perempuan.
3. Prinsip childfree bisa memberikan pengaruh buruk
Prinsip childfree hanya akan memberikan pengaruh buruk, jika sebagian besar penduduk Indonesia menanamkan pemahaman tersebut.
"Seandainya aging populasi ini terjadi, generasi childfree ini menua kemudian tidak ada generasi mudanya. Maka berat sekali karena banyak populasi orangtua miskin, tetapi tidak ada uang nampung, ini berbahaya," ujar dr. Hasto.
Selain berbahaya untuk generasi itu sendiri, dr. Hasto juga menambahkan, bahwa prinsip childfree akan membahayakan suatu negara.
"Jika suatu negara penduduknya sedikit maka bisa kehabisan tenaga kerja. Jika tenaga kerjanya tidak ada maka kemajuan suatu negara juga tidak akan terjadi, debit bonus demografi juga tidak akan terjadi," katanya.
Menurut dr. Hasto di Jepang sudah banyak aging populasi yang childfree, tetapi mungkin mereka sudah mempunyai aset dan kemampuan. Namun jika childfree terjadi di Indonesia, maka yang akan terjadi hanyalah beban ekonomi.
"Bukan masalah kesepian tetapi ketika populasi itu banyak orangtua, tetapi generasi mudanya sedikit, maka beban ekonomi keluarga tersebut berat sekali. Banyak orangtua yang miskin tetapi tidak ada yang bantu, itu bahayanya bisa terjadi ledakan orang miskin," jelas dr. Hasto.
Nah Ma, itulah penjelasan mengenai prinsip childfree bisa berpengaruh buruk. Semoga informasi ini bisa memberikan wawasan baru, ya.
Baca juga:
- Ramai Childfree, Panjang Umur Tanpa Anak? Ini Hasil Risetnya!
- Kanker Rahim: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
- Mengenal Polip Endometrium, Tumor Jinak yang Tumbuh di Rahim