Film ‘Inang’ Dapat Sambutan Positif dari Penonton Korea Selatan
Film 'Inang' karya dari IDN Pictures dapat respon baik dari penonton Korea Selatan
16 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah film thriller-horor karya IDN Picture berjudul ‘Inang’, mendapat pujian setelah pemutaran perdananya di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) pada tanggal 8 Juli 2022.
Kamis (14/7/2022), film Inang diputar untuk kedua kalinya di panggung BIFAN, dan mendapat sambutan serta antusiasme dari para penggiat serta peminat film.
Terkait dengan pemutaran film tersebut, kali ini Popmama.com rangkum yang dilansir dari keterangan IDN Pictures.
1. Pemutaran pertama film ‘Inang’ ditonton langsung oleh kritikus asal Amerika Serikat
Dalam pemutaran film pertama ‘Inang’ ditonton langsung oleh Kritikus Film asal Amerika Serikat, Darcy Paquet, yang pernah mendapatkan penghargaan untuk kontribusinya memperkenalkan sinema Korea Selatan ke dunia.
Darcy mengapresiasi film tersebut. “Sebagai film horor, banyak detail menarik yang digabungkan di dalam cerita. Bagaimana ceritanya berkembang dari perkotaan kemudian menuju ke pedesaan,” ungkap Darcy.
“Ending-nya memuaskan dan tak terduga. Penerimaan audiens di sini sangat bagus, dan semoga di Indonesa film Inang juga dapat diterima dengan baik,” terangnya lebih lanjut.
Editors' Pick
2. Pemutaran kedua, film ‘Inang’ mendapat respon baik dari penonton Korea Selatan
Pada pemutaran film ‘Inang’ yang kedua, film ini mendapat respon yang baik dari penonton Korea Selatan. Terbukti tiket yang dijual pun habis dalam beberapa jam sebelum pemutaran.
Menurut Head of IDN Pictures & Produser Film ‘Inang’ Susanti Dewi, bercerta mengenai perjalanannya bersama tim IDN Pictures di Korea Selatan.
“Perjalanan film ‘Inang’ dari awal tahapan produksi hingga hari ini dipenuhi dengan pembelajaran yang berarti bagi kami di IDN Pictures. Selan memperoleh pengalaman berharaga dapat menghadiri BIFAN dengan membawa hasil karya kami, di sini kami juga berkesempatan untuk menunjukkan kepada dunia perihal potensi berkembangnya industri perfilman di Indonesia,” ungkapnya.
“Sungguh sebuah pengalaman yang membuka hati, mata dan nurani kami sebagai orang-orang di belakang layar untuk terus belajar, dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi ke depannya,” lanjutnya.