Ibu Ini Ingin Ganja Dilegalkan untuk Obati Celebral Palsy pada Anaknya
Viral Ibu yang berjuang melegalisasi ganja, ini pengertian penyakit Celebral Palsy
27 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh aksi Ibu yang memperjuangkan ganja medis legal di Indonesia. Hal itu disebabkan karena untuk pengobatan anaknya yang bernama Pika.
Diketahui lebih lanjut, anak dari Ibu yang berjuang melegalkan ganja medis di CFD itu, mengidap celebral palsy yang kerap mengalami kejang setidaknya dua kali dalam seminggu.
Dari foto tersebut yang viral, Pika yang mengalami celebral palsy itu tergolek lemah di stroller. Dalam foto itu, suami Santi juga terlihat tengah mendorong stroller tersebut.
Adapun mengenai penyakit celebral palsy, berikut Popmama.com rangkum dari berbagai sumber di bawah ini!
Editors' Pick
1. Pengertian penyakit Celebral Palsy
Celebral palsy atau lumpuh otak merupakan gangguan fisik yang menyerang anak dengan berbagai cara. Penyakit ini juga memengaruhi gerak tubuh, kemampuannya untuk mengendalikan otot, koordinasi, refleks, postur, keseimbangan, dan kemampuannya untuk berkomunikasi.
Gangguan otak ini sifatnya bisa terjadi sangat parah, sehingga membuat anak sulit berjalan. Beberapa anak yang mengalami gangguan ini, juga mengidap epilepsi, gangguan pendengaran, kesulitan belajar, masalah penglihatan, dan gangguan intelektual.
Meski demikian, sayangnya penyakit ini masih belum bisa disembuhkan secara total.
2. Penyebab Celebral Palsy pada anak
Celebral palsy disebabkan karena perkembangan otak yang tidak normal, atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang. Ini biasanya terjadi sebelum anak lahir, tapi bisa saja terjadi pada anak yang baru lahir.
Dalam banyak kasus, penyebab celebral palsy tidak diketahui. Tapi, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah dengan perkembangan otak. Beberapa di antaranya:
- Mutasi gen yang mengakibatkan kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak.
- Infeksi ibu yang memengaruhi janin yang sedang berkembang.
- Stroke janin, gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang.
- Pendarahan ke otak dalam rahim atau saat bayi baru lahir.
- Infeksi bayi yang menyebabkan peradangan di sekitar otak.
- Cedera kepala traumatis pada bayi, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau kekerasan fisik.