Mengenal Vasektomi, Metode KB Laki-Laki yang Bersifat Permanen
Pengertian vasektomi, metode, dan jenis-jenis KB untuk laki-laki
18 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian pasangan yang sudah menikah tentu sebagian memilih untuk KB, baik itu untuk perempuan maupun laki-laki. Namun, ada KB yang dikhususkan bagi pria yaitu vasektomi.
Apa itu vasektomi? Metode ini merupakan salah satu untuk mencegah kehamilan pada pasangannya. Metode yang digunakan adalah kontrasepsi yang bersifat permanen.
Meski demikian, laki-laki masih bisa melakukan hubungan intim hingga ejakulasi atau orgasme.
Dari beberapa sumber, kali ini Pomama.com rangkum selengkapnya mengenai vasektomi beserta metodenya. Ini dia!
1. Pengertian vasektomi
Vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif pada laki-laki. Bahkan, keberhasilan metode ini telah mencapai 99 persen. Dikatakan, 1 di antara 100 orang perempuan yang hamil setelah satu tahun pria menjalani prosedur vasektomi.
Vasektomi ini dilakukan dengan cara memotong vas deferens, yakni saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang mengantarkan sperma agar bisa keluar melalui penis.
Dokter akan meminta pasien untuk menjalani tes lanjutan sekitar 8-16 minggu setelah vasektomi. Hal itu bertujuan untuk memastikan tidak ada sperma yang tersisa dalam penis.
Editors' Pick
2. Jenis-jenis vasektomi
Karena metode yang dilakukan yakni dengan memotong vas deferens, ada beberapa jenis-jenis vasektomi yang perlu kamu ketahui. Berikut jenisnya:
Metode sayatan: metode vasektomi ini menggunakan metode sayatan, yakni dokter bedah akan membuat sayatan pada sisi skrotum di bagian atas skrotum dan bagian bawah skrotum.
Kemudian, vas deferens akan dihilangkan, diikat, dan dikaterisasi. Setelah itu, bekas luka akan dijahit sebagai tahap akhir.
Metode tanpa sayatan: metode vasektomi ini dilakukan tanpa pisau bedah. Dokter bedah akan menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran yang akan dipotong.
Selanjutnya, dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum, lalu dokter akan memotong bagian saluran sebelum mengikatnya. Prosedur ini tidak memerlukan jahitan. Tapi, metode ini merupakan prosedur yang paling populer karena minim resiko.