Sering Terjadi, Ini Penyebab FOMO saat Melakukan Investasi
Sering terjadi, ini penyebab FOMO saat seseorang melakukan investasi.
1 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat melakukan investasi banyak orang yang merasa ingin mendapatkan hasil yang instan. Hal itu disebabkan karena adanya iming-iming iklan investasi bodong, di mana setelah melakukan setoran, satu bulan kemudian akan menambah hasil lebih cepat.
Tapi bila itu tidak tercapai, banyak orang yang stres dan depresi karena hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Hal ini disebut FOMO, yang merupakan fenomena yang berkaitan selalu ingin menang dan tidak ingin tertinggal oleh orang lain.
Lalu, apa itu FOMO? Lebih lanjut, berikut ungkapan dari Financial Planning Standards Board Indonesia Annisa Steviani, yang Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. FOMO datang dari keserakahan
Annisa Steviani mengatakan, fenomena FOMO terjadi ketika ada sifat keserakahan seseorang saat melakukan investasi. Kejadian ini membuat seseorang merasa ingin menang, dan merasa tidak mau tertinggal dari yang lain.
“Jadi FOMO itu datang dari keserakahan kita. Karena kita melihat orang-orang kok jadi banyak uang ya setelah investasi di sana? Padahal sebenarnya enggak,” ungkapnya dalam acara webinar Citi Indonesia: Investasi Sekarang untuk Masa Depan, Kamis (30/2/2022).
Editors' Pick
2. Ada dua tipe orang serakah karena FOMO, mudah tertipu oleh investasi bodong
Akibat dari rasa FOMO ini tentu dua tipe orang yang serakah dalam berinvestasi. Dari dua tipe ini, Annisa melanjutkan, seseorang dapat mudah terpengaruh oleh investasi bodong.
“Ada dua macam orang yang ketipu investasi. Satu yang serakah dan kedua kurang literasi,” ungkapnya.
“Kalau orang yang kurang literasi, itu bisa dijadikan pelajaran dan wajar karena belum paham. Tapi kalau ketipu yang serakah, dia tidak melihat apakah investasi itu legal, logis, atau sesuai dengan kapasitas dia. Karena serakah, pada akhirnya duitnya hilang,” lanjutnya.
3. Bagaimana cara menghindari rasa FOMO saat berinvestasi? Ini caranya!
Mengatasi rasa FOMO tentu bisa diatasi. Dalam melakukan investasi, yang harus diperhatikan adalah tujuan berinvestasi. Selain itu, pelajari apakah investasi itu sesuai kebutuhan atau kapasitas.
“Untuk menghindari FOMO, kita harus fokus pada tujuan kita sendiri. Apa tujuan investasi itu cari uang? Kalau cari uang ya sebenarnya kerja,” tuturnya.
4.Investasi bukan membuat seseorang menjadi kaya
Karena diiming-imingi kekayaan dengan cara yang instan, banyak orang yang melakukan investasi tanpa tahu produk investasi tersebut. Bahkan, banyak investasi bodong yang menawarkan kekayaan atau hasil yang instan.
Namun, Annisa menegaskan kalau produk investasi bukan membuat seseorang menjadi kaya.
“Orang menyangka kalau investasi itu bikin kaya. Padahal nggak begitu cara kerjanya. Anggap kita punya uang satu juta, dan investasi di tempat yang 10 persen. Bandingin dengan orang yang punya 1 milyar dan berinvestasi di tempat yang sama, yang kaya tetap yang 1 M,” lanjut Annisa.
“Jadi jangan menganggap kalau investasi bakalan jadi kaya. Karena satu-satunya jalan untuk kaya ya bekerja,” tambahnya.
Berikut penyebab FOMO saat melakukan investasi. Semoga informasi ini bermanfaat, dan perhatikan dulu ya Pa sebelum berinvestasi agar tidak mudah tertipu.
Baca juga:
- Tips Mengelola Keuangan Keluarga ala Mona Ratuliu dan Indra Brasco
- Cegah Bangkrut, Inilah 5 Tips Keuangan saat Merencanakan Liburan
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Dukung Perempuan Berbisnis