Wabah Pneumonia ‘Misterius’ Ternyata Legionnaire, Apa Gejalanya?
Wabah pneumonia misterius ternyata Legionnaire, benarkah gejalanya serupa dengan Covid-19?
5 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pejabat kesehatan di Argentina mengungkapkan wabah pneumonia ‘misterius’ kini telah menewaskan empat orang. Diketahui, penyakit ini kemungkinan disebabkan karena penyakit Legionnaire.
Sebagaimana yang dilaporkan oleh BBC, penyakit tersebut menyebabkan tujuh kasus lainnya yang kini dirawat di sebuah klinik di provinsi utara Tucuman, di mana tempat kasus kematian itu terjadi.
Benarkah wabah pneumonia misterius ini hampir serupa dengan gejala Covid-19? Apa saja gejalanya? Berikut Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Gejala wabah pneumonia misterius yang muncul
Dokter telah mencoba menentukan gejala penyakit dari jenis ini, setelah menguji pasien di Kota San Miguel de Tucuman. Hasilnya pun menemukan beberapa gejala yang muncul, yakni:
- Demam tinggi
- Nyeri tubuh
- Kesulitan bernapas
- Nyeri otot dan perut
Para pejabat setempat juga mengatakan, gejala penyakit ini pertama kali muncul dalam enam kasus yang berkaitan dengan fasilitas. Gejala itu terlihat antara pada 18 dan 23 Agustus 2022.
Editors' Pick
2. Apa itu penyakit Legionnaire?
Penyakit Legionnaire merupakan jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri legionella. Bakteri ini menyebabkan penyakit yang umumnya ditemukan dari sumber air, seperti sungai dan danau yang masuk ke sistem air buatan.
Diperkirakan ada 10 persen orang yang tertular penyakit itu dan meninggal akibat komplikasi yang muncul. Sebagai penanganan diri, Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti akan memastikan klinik tempat ditemukannya kasus pneumonia itu masih aman untuk semua orang.
3. Kasus Legonnaire telah terjadi di kota Illinois, Amerika Serikat
Pejabat Kesehatan menyelidiki adanya kasus Legionnaire di Burbank, Illinois yang muncul antara Juni dan Agustus. Sebagaimana yang diungkap oleh Abc 7 Chicago, tes laboratorium mendeteksi adanya bakteri legionella di Menara pendingin gereja.
Dari kasus tersebut, pihak gereja bekerja sama penuh untuk memperbaiki Menara pendingin dan memberi tahu kepada setiap umatnya. Selain itu, menara pendingin tersebut telah dimatikan sampai penyakit tersebut tidak lagi terdeteksi.
4. Faktor risiko terkena penyakit Leggionaire
Meski merasa tidak tertular penyakit Legionnaire, tetapi ada faktor risiko yang bisa saja terjadi pada setiap kelompok. Ada beberapa faktor risikonya, yaitu:
- Kelompok berusia 50 tahun.
- Merokok.
- Memiliki sistem tubuh yang lemah dari penyakit tertentu, seperti HIV, kanker, diabetes, penyakit ginjal atau hati, dan obat-obatan yang membahayakan sistem kekebalan tubuh.
- Memiliki penyakit pernapasan jangka panjang, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau emfisema.
- Tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang.
- Telah menjalani operasi yang membutuhkan anestesi baru-baru ini.
- Telah menerima transplantasi organ baru-baru ini.
5. Bagaimana cara mendeteksinya?
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu terkena Legionnaire atau tidak, dengan berkonsultasi atau melakukan tes dengan profesional kesehatan. Pemeriksaan akan dilakukan lewat fisik dan ditanya seputar kesehatan dan riwayat penyakit.
Ada beberapa tes yang bisa mendeteksi tertular atau tidaknya Legionnaire, mulai dari tes urin atau dahak, tes darah, bronkoskopi, dan thoracentesis.
Demikian fakta tentang seputar penyakit misterius yang bernama Legionnaire. Semoga informasi ini bermanfaat, dan lindungi keluarga terdekat kamu.
Baca juga:
- Pentingnya Vaksin PCV untuk Bayi, Cegah Meningitis dan Pneumonia
- Sedang Musim Penyakit, Ini Penyebab dan Gejala Pneumonia pada Bayi
- Waspada Pneumonia dari Virus Corona, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya