7 Perjuangan Working Mama Hadapi Anak yang Bangun Dini Hari
Demi anak, menjadi zombie di pagi hari pun dilakukan seorang working mama
21 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak yang sering bangun terlalu pagi saat kita masih membutuhkan istirahat, mungkin menjadi masalah bagi working mom yang pulangnya larut malam. Saat tubuh masih lelah dan memerlukan tidur lebih lama lagi, si Kecil justru datang menyelinap ke bawah selimut dan menggoyangkan tubuh kita. Apakah ini adil?
Situasi ini seringkali bikin kita dilema, dalam keadaan setengah sadar, kita kadang berpikir apakah harus bangun atau melanjutkan tidur beberapa saat lagi?
Tapi inilah kenyataan yang dialami kebanyakan working mom, memang butuh perjuangan untuk menjalaninya. Apakah 6 hal berikut juga dialami Mama saat si Kecil membangunkanmu terlalu cepat?
1. Bangun terlalu pagi jadi kebiasaan
Kapanpun mereka tidur, cepat atau larut malam, anak bangun pagi sekitar jam 4 adalah kebiasaannya. Jika sudah begini, Mama jangan pernah berpikir “mungkin mereka akan tidur lebih lama dan bangun kesiangan kalau tidur larut malam”.
Hadapi kenyataan dengan selalu persiapkan diri Mama untuk bangun di awal pagi walau kamu sama lelahnya dengan si Kecil yang tidur terlambat.
2. Bangun terlalu pagi karena lapar
Saat perut lapar, anak-anak nggak akan bisa kompromi. Sambil berbisik di telinga Mama, mereka akan meminta saat itu juga untuk dibuatkan sarapan atau sekedar minum susu meski hari masih gelap.
Mengatasi situasi ini, sebaiknya Mama persiapkan segelas susu dan semangkuk sereal di tempat yang mudah dijangkau anak, agar mereka bisa langsung memakannya tanpa harus membangunkanmu.
Editors' Pick
3. Ajarkan anak mengenal waktu
Si Kecil yang sering bangun terlalu pagi tentu belum mengenal waktu sampai saatnya masuk ke sekolah dasar. Mereka hanya tahu saat bangun dari tidur panjangnya, itulah waktu untuk bermain dan bercanda bersama orangtuanya, nggak peduli jarum jam masih menunjukan dini hari.
Sebaiknya Mama ajarkan si Kecil mengenal waktu menggunakan jam anak-anak yang menarik. Berikan warna pada waktu kapan anak melakukan rutinitasnya, seperti waktu tidur dan bangun. Jika jam belum menunjukan saatnya bangun, mungkin dia akan tidur lagi.
4. “Menyogok” anak wajar kok
Saat anak membangunkanmu yang masih lelah dan mengantuk setelah menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, cobalah “menyogok” anak dengan sesuatu yang disukainya.
Cara kompromi ini nggak salah kok. Mintalah waktu beberapa menit lagi untuk melanjutkan tidur, sebagai gantinya tawarkan sundae ice cream yang akan kamu belikan saat pulang kerja nanti. Si Kecil tentu akan senang menerimanya.
5. Ketergantungan kopi
Sulit mengerjakan tugas kantor saat Si Kecil menganggu tidur cantik Mama di pagi hari. Mata yang ngantuk tentu bikin kerja nggak fokus. Kopi selalu jadi penolong Mama dalam situasi ini.
Sebagian Mama mungkin cukup dua cangkir kopi dalam sehari, tapi ada juga yang lebih dari itu. Sebaiknya jaga asupan kafein, terlalu banyak minum kopi juga nggak baik untuk kesehatan tubuh mama.
6. Menarik selimut dengan rasa bersalah
Alih-alih menghindari anak dan ingin melanjutkan tidur, sambil menarik selimut Mama justru dihinggapi rasa bersalah. Membiarkan anak terjaga seorang diri di rumah, bisa saja dia bermain dengan krim wajah Mama atau pergi ke dapur dan mengambil pisau. Terkadang rasa ini yang justru memaksa Mama bangun. Sebaiknya tidurlah lebih cepat saat waktunya tiba, hindari menatap layar smartphone saat di kamar, sebab bisa mengulur waktu tidur Mama untuk beberapa saat. Rasa bersalah di waktu pagi, akan membuat harimu nggak menyenangkan.
7. Minta bantuan Papa
Pulang larut malam sepertinya nggak akan terjadi setiap hari, kecuali Mama yang berkerja secara shift. Jika mata Mama masih mengantuk karena lelah bekerja dan masih perlu tidur lebih lama lagi, mintalah bantuan Papa untuk merespon keinginan Si Kecil yang bangun di awal pagi.
Ya, walaupun cara ini nggak bisa dilakukan setiap hari dan perlu rayuan agar Papa mengabulkannya, untuk beberapa hari Mama mendapatkan waktu tidur lebih lama.
Mengatasi anak yang sering bangun dini hari memang butuh perjuangan bagi seorang working mom. Ajarkan dan biasakan Si Kecil mengetahui waktu bangun yang tepat. Memiliki Si Kecil yang selalu membuat kita terbangun di awal pagi bukanlah kenyataan pahit.
Ambil sisi positifnya, daripada terus menggerutu dengan rutinitas ini, akan membuat Mama semakin merasa lelah. Bangun lebih pagi punya banyak manfaat buat Mama, seperti waktu berkualitas yang lebih lama bertemu anak dan menyiapkan rencana harian lebih matang.