Prabowo Sebut Stroke dan Jantung Penyebab Utama Kematian di Indonesia
Salah satu penyebabnya karena kurangnya dokter spesialis
5 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Debat Capres kelima baru saja selesai digelar pada Minggu (4/12/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Pada pagelaran debat yang bertemakan Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-Covid Society) itu terdapat beberapa pernyataan menarik dari para paslon.
Terutama Prabowo sebut stroke dan jantung penyebab utama kematian di Indonesia. Dia menyatakan bahwa besarnya angka kematian karena hal tersebut lantaran tidak adanya dokter spesialis.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkait pernyataan dari Prabowo saat debat Capres kemarin.
Disimak ya, Ma!
Editors' Pick
1. Menurut Prabowo, dokter spesialis di beberapa kabupaten masih kurang dalam menangani jantung dan stroke di Indonesia
Pada debat tadi malam, Prabowo mengatakan besarnya kematian stroke dan jantung terjadi karena di beberapa kabupaten tidak ada dokter spesialis yang dapat menangani penyakit tersebut.
"Itu utama, bayangkan kalau ada yang kena stroke atau serangan jantung, dua sebab yang paling besar kematian karena di beberapa kabupaten tidak ada spesialis jantung atau spesialis stroke,” ungkap Prabowo saat debat capres kelima.
Hal itu juga sesuai dengan pernyataan Anis Fuad, peneliti dalam bidang informatika kesehatan populasi di Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada yang mengatakan, penyakit stroke dan jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.
2. Fakta kematian tertinggi di Indonesia
Jadi apa yang diungkapkan oleh Prabowo jika penyakit stroke dan jantung merupakan penyebab kematian tertinggi memang benar. Hal ini juga disampaikan oleh Eva Susanti, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes pada September 2023 lalu.
"Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit stroke dengan 19,42 persen dan jantung iskemik (serangan jantung) dengan 14,38 persen,” jelasnya.