5 Fakta tentang Penyakit Albino
Tumbuhan dan hewan juga bisa mengalami penyakit albino lho
19 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Albinisme atau albino adalah kelainan yang ditandai dengan berkurangnya produksi melanin sepenuhnya atau sebagian.
Ketika seseorang terkena penyakit albino, tubuhnya akan kesulitan menciptakan pigmen. Pigmen adalah bahan di dalam tubuh yang menghasilkan warna.
Apa itu penyakit Albino?
Albinisme atau albino adalah kondisi berkurangnya produksi melanin atau zat yang memberikan warna pada kulit dan oragan tubuh lainnya secara turun temurun yang berarti diturunkan dari orangtua ke anak. Orang dengan penyakit albino mengalami penurunan jumlah atau tidak ada pigmen di mata, rambut, dan kulit mereka.
Berikut 5 fakta tentang albino yang telah Popmama.com rangkum. Simak selengkapnya
1. Albinisme ada banyak jenis
Ada beberapa tipe albinisme, yang semuanya menyebabkan masalah penglihatan, termasuk low vision. Salah satu jenis albinisme yaitu albinisme okulokutaneus atau OCA.
Albinisme Oculocutaneous
- Tipe 1 ditandai dari rambut penderita putih, kulit yang sangat pucat, dan iris mata berwarna terang.
- Tipe 2 biasanya dibawah tipe 1. Kulit berwarna putih krem, rambutnya berwarna kuning muda, pirang, atau coklat muda.
- Tipe 3 mencakup bentuk albinisme yang disebut rufous oculocutaneous albinism, biasanya penderita banyak yang dari orang berkulit hitam atau gelap. Individu yang terkena memiliki kulit coklat kemerahan, jahe, atau rambut merah, dan iris berwarna cokelat hazel atau coklat.
- Tipe 4 hampir memiliki gejala serupa dengan yang terlihat pada tipe 2.
Jenis lain disebut albinisme okular. Albinisme mata terutama mempengaruhi mata. Kulit dan rambut memiliki warna normal atau mendekati normal. Karena seorang anak dengan albinisme okular tidak memiliki perbedaan penampilan luar, masalah mata mungkin merupakan gejala pertama dari albinisme.
Editors' Pick
2. Orang-orang yang menderita albino biasanya memiliki gangguan penglihatan
Gen yang terlibat dengan penyakit albino merupakan gen yang terkait dalam memproduksi pigmen yang disebut melanin. Melanin adalah zat yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata.
Melanin juga berperan dalam pewarnaan retina yang memberikan penglihatan normal. Itu sebabnya orang-orang dengan albinisme cenderung memiliki masalah penglihatan.
Memang kamu akan takjub jika melihat warna mata penderita albino yang biasanya berwarna merah muda atau merah, warna iris mereka pun bisa bervariasi dari abu-abu muda sampai biru bahkan berwarna coklat.
Warna kemerahan itu berasal dari cahaya yang terpantul di bagian belakang mata, dengan cara yang sama mirip cahaya flash kamera yang terkadang menghasilkan foto dengan mata merah.
Masalah mata lainnya yang menghantui penderita albino yakni termasuk mata kedutan (nistagmus), dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia). Beberapa jenis versi okular albinisme yang diturunkan dari ibu ke anak bisa cukup serius untuk menyebabkan kebutaan permanen lho.
3. Penderita albino rentan terhadap kanker kulit
Manusia memang tidak memerlukan melanin agar bisa bertahan hidup. Namun, kekurangan zat itu bisa menyebabkan masalah kesehatan tersendiri karena melanin membantu melindungi kulit dari radiasi UVA dan UVB dari sinar matahari.
Penderita albino mensintesis vitamin D 5 kali lipat lebih cepat dari orang yang berkulit gelap. Vitamin D diproduksi saat sinar ultraviolet-B memasuki kulit, itulah mengapa kurangnya pigmentasi pada albinisme membuat cahaya bisa masuk dan meresap ke dalam kulitnya dengan lebih mudah.
Seseorang penderita albinisme dua kali lebih mungkin untuk terbakar sinar matahari, bahkan di hari yang sejuk sekalipun daripada seseorang yang normal karena memiliki tingkat melanin yang lebih normal. Karena alasan tersebut, albinisme memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker kulit melanoma.
Baca juga: Mama Wajib Tahu! Ini 7 Penyebab Kanker Kulit
4. Albinisme tidak ada obatnya
Belum ada pengobatan yang ampuh untuk penderita albino. Namun, beberapa penanganan seperti perbaikan gaya hidup dapat mencegah dan meringankan gejala kerusakan dari paparan matahari. Misal, penderita albino harus menghindari paparan matahari yang berisiko tinggi.
Albinisme dapat menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar UV, juga memakai pakaian pelindung agar terlindung dari sinar UV, mengoleskan tabir surya dengan minimal SPF 30, sangat disarankan memakai SPF yang lebih tinggi. Memperbaiki masalah mata dengan pemilihan kacamata yang tepat atau operasi.
5. Tumbuhan dan hewan juga mengalami penyakit albino
Hewan dan tumbuhan juga bisa menderita albinisme. Pada kasus binatang, albinisme memang tidak berakibat fatal. Namun, hewan yang albino mungkin menghadapi masalah penglihatan yang bisa menyulitkan mereka saat memburu makanan dan melindungi diri dari bahaya musuh.
Maka dari itu, tingkat kelangsungan hidup hewan albino mungkin kurang dibandingkan hewan normal dari spesies yang sama.
Misal harimau putih dan gorilla putih hewan albino yang terkenal karena warna kulitnya yang berbeda dan tidak biasa.
Namun, tanaman albino biasanya memiliki usia pendek akibat kekurangan pigmen yang bisa mengancam proses fotosintensisnya. Tanaman albino biasanya hanya bisa bertahan hidup kurang dari 10 hari.
Penyakit Albino memang sering disebut orang-orang sebagai penyakit "bule" karena ia memiliki kulit yang sangat putih, warna mata dan warna rambut yang berbeda. Perawatan sederhana dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita albinisme.
Baca juga:
- Contek Gaya Kompak Blogger Elsi Larson dengan Putrinya, Nova
- 7 Efek Sering Telat Makan saat Hamil Sebabkan Gangguan Kesehatan