Bencana Banjir di Kalimantan Selatan, Kini Berstatus Tanggap Darurat
Curah hujan deras masih terjadi dan debit air sungai kian meninggi
16 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanah air kembali berduka karena bencana alam. Kali ini, peristiwa banjir melanda wilayah kabupaten dan kota di Kalimatan Selatan. Banjir diakibatkan oleh guyuran hujan deras selama berhari-hari sejak Rabu (13/1/2021).
Sampai saat ini, banjir belum juga surut. Debit airnya justru terus bertambah sehingga status kota tersebut berubah menjadi tanggap darurat pada Jumat (15/1/2021).
Mengutip dari ANTARA, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menjelaskan bahwa, "Ada 2 hal yang menjadikan penanganan kedaruratan bencana alam ini dinaikkan statusnya".
Berikut informasi lengkap mengenai peristiwa banjir di Kalsel yang telah Popmama.com rangkum dari laman IDNTimes.
Editors' Pick
1. Wilayah Kalsel berstatus tanggap darurat
Seperti yang telah dijelaskan oleh Wali Kota Banjarmasin sebelumnya, wilayah bencana banjir di Kalimantan Selatan kini berstatus tanggap darurat. Ketentuan status ini didasarkan pada 2 hal.
Pertama, karena debit air yang merendam pemukiman warga tidak kunjung surut. Kemudian yang kedua, berdasarkan arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor lewat surat edaran bernomor 360/038/BPBD/2021 tertanggal 14 Januari 2021, tentang Peningkatan Status Siaga Darurat Menjadi Status Tanggap Darurat.
Meningkatnya status bencana ini pun membuat Pemkot Banjarmasin bersiap menyediakan logistik untuk membantu para warga yang terdampak banjir. Salah satunya dengan mendirikan posko di 5 kecamatan dan 52 kelurahan.
“Selanjutnya, menjadikan ruang publik sebagai lokasi penampungan sementara bagi warga yang mengungsi dan mendirikan dapur umum di setiap kecamatan dengan kapasitas 1.500 bungkus per harinya,” tambahnya.
2. Telah menyiapkan tim untuk membantu warga terdampak
Beliau juga menjelaskan bahwa Pemkot Banjarmasin telah menyiapkan tim yang terdiri dari organisasi perangkat daerah (PD) terkait. Mulai dari Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Dinas Sosial (Dissos), Dinas Kesehatan (Diskes), Satpol PP dan sejumlah sukarelawan.
Semua pihak tersebut akan ditugaskan untuk membantu warga yang perlu dievakuasi ke lokasi pengungsian di sekolah-sekolah, musala atau masjid dan lainnya.
“Pemkot juga telah membuat hot line dengan nomor call center BPBD Banjarmasin 081347890767. Silakan menghubungi bila memerlukan bantuan,” pesannya.