Bersepeda saat Pandemi, Ini Tips agar Tetap Aman dan Nyaman
Hindari bersepeda di tempat ramai dan selalu gunakan masker, ya
22 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Olahraga sepeda kembali tren di kalangan masyarakat. Hal ini terjadi selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar. Sebagian orang menghilangkan rasa jenuh #DiRumahAja dengan bersepeda.
Terlebih, olahraga sepeda memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh serta minim cedera. Hingga tak heran, jika sepeda kembali digandrungi masyarakat.
Menurut dr. Muliadi Limanjaya, Dokter Umum RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, "Rutin bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh. Ke depannya, dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah".
Ia menambahkan, bersepeda merupakan olahraga yang dapat melatih banyak sekali otot tubuh, seperti otot perut, paha, betis, hingga kaki dengan risiko cedera yang rendah.
Tak hanya itu, bersepeda mampu membantu tubuh membakar lemak, mencegah obesitas, dan juga meningkatkan stamina.
Namun, bersepeda di masa pandemi perhatikan khusus. Terutama tingkat keamanannya sehingga terhindar dari paparan virus corona.
Misalnya, selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan.
Beberapa hal lain juga perlu diperhatikan ketika bersepeda pada situasi seperti saat ini. Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan tips aman dan nyaman bersepeda di masa pandemi.
Editors' Pick
1. Pilih waktu bersepeda dengan tepat
Memilih waktu yang tepat menjadi salah satu kunci aman dan nyaman ketika bersepeda. Jadi, sudah sebaiknya untuk diperhatikan dengan baik.
dr. Muliadi Limanjaya menjelaskan, "Bersepeda dapat dilakukan pagi atau sore hari. Namun, karena olahraga bersepeda cenderung dilakukan di ruang terbuka, sebaiknya pertimbangkan juga kondisi cuaca di sekitar".
Bersepeda pada pagi hari mungkin akan lebih baik karena cuaca cenderung lebih segar dan intensitas sinar matahari belum terlalu tinggi sehingga radiasi sinar UV dapat dihindari.
2. Ketahui risiko cedera dari bersepeda
Sebelum bersepeda, ada baiknya untuk mengetahui risiko cedera yang mungkin terjadi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan.
Meskipun bersepeda adalah olahraga yang dapat dilakukan oleh seluruh golongan usia. Tentu saja ada batasan yang harus diikuti, baik dari segi durasi, ataupun intensitasnya.
"Semakin bertambah usia seseorang, batasan untuk aktivitas fisik akan semakin ketat. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah denyut jantung. Dalam mengetahui batasan maksimal berolahraga sepeda, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter," jelas dr. Muliadi Limanjaya dalam penyataan tertulisnya pada Senin (21/09/2020).
Perlu diketahui bahwa cedera yang cukup sering terjadi saat bersepeda, yaitu cedera otot. Olahraga sepeda cenderung bersifat statis sehingga otot berada pada posisi yang sama dalam waktu lama.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko cedera, terlebih jika tidak melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga. Jadi, cobalah untuk melakukan pemanasan sebelum mulai bersepeda.
"Kemudian, ketika bersepeda pada periode waktu tertentu, berhentilah untuk melakukan stretching (peregangan otot) terlebih lalu lanjutkan kembali," lanjut dr. Muliadi menambahkan.