Yuk Ma, Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Vitamin E
Sumber antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan memertahankan sel tubuh dari kerusakan
2 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan sangat dibutuhkan semua orang. Terutama untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Jika tubuh terasa sehat dan bugar, beragam kegiatan akan lebih mudah dilakukan. Selain rajin berolahraga, menjaga kesehatan tentu saja dipengaruhi oleh asupan nutrisi.
Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan vitamin E dalam tubuh. Vitamin E digunakan oleh sel-sel tubuh untuk berinteraksi dan menjalankan aktivitasnya.
Vitamin yang telah dikenal untuk kesehatan kulit dan mata ini dapat membantu proses metabolisme dan meningkatkan imunitas karena menjaga sel-sel jaringan tubuh dari kerusakan.
Vitamin E juga memiliki fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat merusak rantai radikal bebas dan mempertahankan sel tubuh dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga bertugas membantu melebarkan pembuluh darah dan mencegah penggumpalan darah.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan informasi lengkap mengenai vitamin E dan perannya dalam meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh.
1. Antioksidan untuk melawan radikal bebas
Setiap hari tubuh manusia terpapar oleh sumber radikal bebas dari lingkungannya. Misalnya, dari sinar UV atau polusi udara.
Walaupun radikal bebas ini terbentuk karena proses pembakaran alami, konsentrasi berlebih di dalam tubuh bisa melemahkan sampai merusak sel-sel sehat, lho. Selain itu, molekul radikal bebas juga berisiko meningkatkan penyakit jantung dan kanker.
Dengan memenuhi asupan vitamin E, tubuh akan mendapatkan sumber antioksidan yang kuat. Antioksidan berperan sebagai pemecah rantai radikal bebas yang berfungsi melindungi dan mengurangi dampak kerusakan pada sel serta memperlambat proses penuaan sel dan jaringan tubuh.
Editors' Pick
2. Kebutuhan vitamin E yang harus dipenuhi
Kebutuhan vitamin E harian untuk setiap orang berbeda-beda tergantung usianya. Kebutuhan dinyatakan telah tercukupi jika sudah sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) vitamin E.
Berikut rincian AKG vitamin E menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:
- Usia 0–5 bulan: 4 mcg per hari,
- Usia 6–11 bulan: 5 mcg per hari,
- Usia 1–3 tahun: 6 mcg per hari,
- Usia 4–6 tahun: 7 mcg per hari,
- Usia 7–9 tahun: 8 mcg per hari,
- Usia 10–12 tahun: 11 mcg per hari (untuk pria) dan 15 mcg per hari (untuk wanita),
- Usia 13–lansia: 15 mcg per hari,
- Khusus untuk wanita usia > 65 tahun: 20 mcg per hari,
- Ibu hamil 15 mcg per hari, dan
- Ibu menyusui 19 mcg per hari.
Adapun sumber vitamin E alami yang dapat dengan mudah ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti:
- Minyak sayur: minyak bunga matahari, minyak jagung, atau minyak kedelai,
- Kacang-kacangan: kacang tanah, hazelnut, dan kacang almond, serta biji bunga matahari,
- Sayur-sayuran hijau: bayam, tomat, dan brokoli,
- Buah-buahan: kiwi, mangga,
- Sejumlah produk olahan yang terfortifikasi: sereal, jus buah, margarin, selai kacang.
3. Suplemen vitamin E dan efek sampingnya
Apabila kebutuhan vitamin E tak bisa didapatkan secara optimal melalui bahan-bahan alami, suplemen vitamin E bisa menjadi pilihan. Namun, perlu ketahui bahwa suplemen vitamin E bersifat pelengkap kebutuhan saja sehingga tidak diwajibkan.
Konsumsi suplemen ini mampu mencegah penyakit jantung, kanker, diabetes, dan katarak. Sayangnya, belum ada penelitian yang dapat memberikan bukti kuat terkait pernyataan ini.
Jadi, perlu diperhatikan efek sampingnya. Terlebih jika akan dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa studi menemukan bahwa suplemen vitamin E dapat memperlambat penuaan fungsi mental dan mencegah penyakit Alzheimer.
Namun, lagi-lagi belum ada temuan kuat yang bisa mendukung hasil penelitian tersebut. Hingga saat ini, suplemen ini hanya terbukti bermanfaat bagi orang dengan masalah kesehatan akibat kekurangan vitamin E atau cystic fibrosis.
Ketika ingin mengonsumsi suplemen vitamin E, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Menurut National Institutes of Health (NIH), suplemen vitamin E punya efek samping yang berat jika dikonsumsi secara berlebihan.
Vitamin E dalam bentuk suntik bisa mengiritasi kulit dan overdosis dapat menyebabkan mual, pusing, dan kelelahan.
Selain itu, risiko terkena stroke hemoragik juga merupakan salah satu efek samping konsumsi suplemen vitamin E dosis tinggi. Hal ini terjadi karena berkurangnya kemampuan darah untuk membeku setelah luka dan menyebabkan perdarahan otak.
4. Jangan lupa menjalankan pola hidup sehat
Meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh tidak hanya lewat konsumsi makanan kaya vitamin E. Cara mudah lainnya, yaitu menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Tidak merokok,
- Olahraga teratur,
- Menjaga pola makan dan berat badan,
- Tidur cukup, dan
- Minimalisir kondisi yang menyebabkan stres.
Pastikan tubuh ternutrisi dengan baik supaya imunitas terjaga atau bisa juga menambah asupan vitamin E dengan mengonsumsi suplemen. Namun, harus tetap dengan anjuran dan dosis yang ditentukan.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian, kamu dapat mengunduh aplikasi Jovee yang tersedia di Google Play Store dan App Store untuk mendapatkan suplemen yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Baca juga:
- Vitamin dan Mineral yang Dapat Mencegah Osteoporosis
- Mengandung Vitamin C, Inilah 5 Manfaat Cabai Rawit untuk kecantikan
- Rencanakan Kehamilan, Berapa Dosis Vitamin E untuk Program Hamil?