Ginseng Korea adalah tanaman yang cukup dikenal sebagai tanaman herbal. Hal ini karena ginseng dipercaya baik untuk kesehatan tubuh dan banyak digunakan untuk pengobatan tradisional Cina.
Secara umum, Ginseng Korea terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu ginseng putih dan ginseng merah. Tanaman ini tumbuh subur di pegunungan Asia Timur, tepatnya di lereng gunung Korea, Cina, dan Rusia yang lembab dan juga teduh.
Namun, sebelum Mama memilih ginseng sebagai salah satu pengobatan suatu penyakit. Alangkah baiknya untuk mengetahui kandungan dan efek samping yang mungkin diberikan oleh Ginseng Korea ini.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan manfaat Ginseng Korea yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Perbedaan ginseng putih dan ginseng merah
Gssa.net.au
Tanaman akar ginseng harus tumbuh selama 4 hingga 5 tahun sebelum siap digunakan sebagai bentuk tambahan dalam pengobatan. Hal ini juga biasanya dapat memengaruhi harga karena bentuk ginseng yang berkualitas.
Setelah panen dan siap digunakan, akar ginseng akan dikeringkan dan ridak diproses lebih lanjut, maka disebut ginseng putih.
Namun, jika ginseng diproses lebih lanjut dengan panas dan kemudian dikeringkan, maka disebut sebagai ginseng merah. Sebutan ginseng merah ini berasal dari perubahan warna ginseng selama proses pemanasan.
Berbeda dari ginseng putih Korea, ginseng merah mengandung beberapa sifat bioaktif unik, seperti sifat anti-inflamasinya yang lebih tinggi.
2. Dipercaya dapat mengatasi kelelahan
Unsplash/Zohre Nemati
Mengutip laman verywellhealth, Ginseng Korea telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional Cina untuk mengobati berbagai macam penyakit dan meningkatkan kesehatan.
Penggunaan utama ginseng dalam pengobatan tradisional ini adalah untuk mengatasi kelemahan dan juga kelelahan, Ma.
Hal ini mengacu pada nama Ginseng Korea, yaitu panax ginseng yang berasal dari kata-kata Yunani. Apabila diterjemahkan panax berarti "semua-penyembuhan."
Editors' Pick
3. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Unsplash/Kike Vega
Ginseng Korea secara umum disebut sebagai obat kesejahteraan secara keseluruhan. Hal ini karena ginseng Korea dapat mempengaruhi beberapa sistem dalam tubuh (seperti sistem kekebalan, sistem reproduksi, dan sistem neurologis).
Oleh sebab itu, ginseng telah digunakan selama berabad-abad dalam psngobatan tradisional Cina untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Ginseng dipercaya bisa digunakan untuk membantu melawan stres, menurunkan gula darah, serta mengobati disfungsi ereksi pria dan banyak kondisi lainnya.
Selain itu, ginseng Korea juga dikenal karena kemampuannya untuk membantu mengatur suasana hati, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kognisi.
Penggunaan ginseng Korea sebagai obat tradisional meliputi:
fungsi dan ketahanan peradangan,
kemampuan kinerja fisik (tetapi belum didukung oleh studi penelitian klinis),
energi atau keadaan mood negatif (seperti kecemasan dan depresi).
4. Telah diteliti sebagai obat beragam penyakit
Unsplash/Olia Nayda
Komponen aktif utama ginseng Korea adalah molekul yang disebut ginsenosides, yang telah terbukti memiliki berbagai efek menguntungkan, termasuk efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antikanker.
Hasil studi penelitian klinis menunjukkan bahwa ginseng Korea dapat mengatasi kondisi yang berhubungan dengan diabetes. Hal ini dibuktikan oleh studi mengenai ginseng Korea sebagai obat diabetes, dimana hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengobatan 200 mg dan 400 mg bisa menurunkan kadar gula darah secara siginifikan.
Dalam sebuah studi pada tahun 2011 terhadap penderita serangan jantung (infark miokard), pasien yang diberi 3 gram ginseng merah Korea setiap hari, menunjukkan bahwa mereka mengalami peningkatan cadangan aliran koroner (peningkatan aliran darah di arteri koroner).
Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa fungsi sosial, suasana hati, dan kognisi meningkat setelah 4 minggu mengonsumsi ginseng sebanyak 200 mg per harinya.
Jadi, tak hanya dipercaya sebagai salah satu herbal dalam pengobatan tradisional. Ginseng Korea juga telah banyak diteliti dan terbukti bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit.
5. Kemungkinan efek samping
Unsplash/Nik Shuliahin
Ada beberapa efek samping yang telah dilaporkan dari penggunaan ginseng Korea, berikut di antaranya:
insomnia (efek samping paling umum),
meningkatkan efek samping dari kafein (seperti gelisah),
sakit kepala,
diare
mual,
masalah haid,
pendarahan vagina,
nyeri payudara,
peningkatan atau penurunan tekanan darah.
Maka, penggunaan ginseng Korea baik ginseng putih maupun ginseng merah ini perlu diperhatikan dengan cermat agar terhindar dari efek sampingnya.
6. Efek samping yang lebih serius
Unsplash/Kelly Sikkema
Meskipun ginseng secara umum dianggap aman jika dikonsumsi dalam waktu singkat saja. Namun, reaksi atau efek samping yang cukup serius dapat terjadi, Ma.
Maka, penting untuk berhenti mengonsumsi ginseng dan mencari pertolongan medis segera jika salah satu dari gejala ini terjadi:
detak jantung cepat atau tidak teratur,
muncul reaksi alergi yang serius (ruam, gatal, atau bengkak di sekitar wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan sambil menyebar ke tubuh bagian atas, pusing, atau masalah pernapasan).
7. Tanda overdosis yang perlu diwaspadai
Unsplash/Hush Naidoo
Jika efek samping ringan maupun berat telah ditemui, tetapi konsumsi ginseng Korea tak juga dihentikan. Maka dapat menyebabkan overdosis sehingga justru berbahaya bagi tubuh.
Berikut tanda dan gejala toksisitas atau overdosis:
mual dan muntah,
kegelisahan,
sifat lekas marah,
demam,
peningkatan tekanan darah dan pernapasan (pernapasan),
perubahan detak jantung
ketidakmampuan untuk mengontrol fungsi kemih atau usus,
sianosis (perubahan warna kebiruan di sekitar bibir dan kuku),
kulit memerah (terutama di wajah dan leher),
kejang (kejang),
delirium (keadaan pikiran yang sangat terganggu yang ditandai oleh kegelisahan, delusi, ilusi, atau ucapan yang tidak jelas).
Itulah beberapa informasi penting mengenai ginseng Korea sebagai pengobatan. Meskipun termasuk bahan alami, penggunaannya tidak bisa sembarangan karena mungkin saja menimbulkan efek samping bahkan hingga overdosis. Hati-hati ya, Ma.