Apa Itu Skin Tag? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dapat dialami oleh siapa saja dengan kondisi kulit apapun
3 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Skin tag merupakan keadaan di mana kulit berbentuk seperti sebuah tanda yang menggantung.
Skin tag adalah potongan kulit kecil dan lembut yang tergantung atau memiliki tangkai. Skin tag ini dapat muncul di segala bagian kulit tubuh, akan tetapi lebih sering muncul pada area kulit yang bergesekan langsung dengan kulit lain atau pakaian.
Skin tag cenderung terjadi pada perempuan atau laki-laki yang berusia lanjut. Umumnya muncul pada area lipatan kulit, seperti kelopak mata, ketiak, atau leher.
Dalam istilah medis, skin tag dikenal dalam beberapa nama, yaitu acrochordon, papilloma kulit, polip fibroepithelial, atau fibroma molluscum.
Skin tag ini tidak berbahaya dan sebenarnya dapat dihilangkan.
Jika Mama atau Papa mengalami hal ini, tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat menghilangkan skin tag. Namun, sebelum itu, yuk kenali penyebab munculnya skin tag pada tubuh dan beberapa hal lain mengenai skin tag yang perlu diketahui.
Berikut Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Ciri-ciri skin tag pada tubuh
Skin tag dapat diketahui dengan beberapa ciri, yaitu berbentuk kecil, pipih, seperti tonjolan. Memiliki diameter mulai dari 2 mm hingga 1 cm atau bahkan 5 cm. Hal ini bergantung pada jenis skin tag tersebut, ada yang tumbuh menjadi lebih besar atau tidak.
Permukaan skin tag bisa terlihat halus atau pun tidak beraturan dengan warna seperti daging atau agak kecoklatan. Skin tag terdiri dari inti serat dan saluran, sel saraf, sel lemak, dan epidermis kulit.
Jika dilihat sekilas, skin tag memiliki bentuk yang menyerupai tahi lalat atau kutil. Skin tag ini tidak berbahaya dan bukan termasuk gejala penyakit kulit tertentu. Namun, orang yang rentan terhadap diabetes dan memiliki kondisi kulit acanthosis nigricans dapat berisiko mengalami skin tag.
Editors' Pick
2. Penyebab adanya skin tag
Tidak ada hal jelas yang menyebabkan skin tag hingga saat ini, akan tetapi mungkin skin tag terjadi ketika kolagen dan pembuluh darah terperangkap dalam potongan lebih tebal. Hal ini karena skin tag biasa terjadi pada lipatan kulit dan pada area kulit yang rentan terhadap gesekan dengan pakaian.
Meskipun biasa ditemukan pada orang lanjut usia, skin tag juga bisa dialami oleh perempuan hamil, orang yang mengalami obesitas, dan pada orang dengan riwayat penyakit diabetes. Semuanya berkaitan dengan hiperinsulinemia, keadaan terlalu banyak insulin pada darah.
3. Cara mengatasi skin tag
Skin tag tidak berbahaya, akan tetapi bisa dihilangkan dengan bantuan medis. Melakukan tindak operasi menjadi cara untuk menghilangkan skin tag ini. Ada beberapa metode yang biasanya dilakukan tim medis dalam menghilangkan skin tag pada tubuh, yaitu:
- Kauterisasi, membakar skin tag dengan menggunakan elekrolisis
- Cyrosurgery, membekukan skin tag dengan probe yang mengandung nitrogen
- Cairligasi, memutuskan pasokan darah pada skin
- Tageksisi, memotong skin tag dengan pisau bedah
Jika skin tag berada di area sekitar mata, biasanya dapat ditangani oleh dokter spesialis mata. Ingat, jangan pernah sesekali mencoba menghilangkan skin tag di rumah tanpa bantuan tenaga medis professional karena tidak dianjurkan dan cenderung berisiko pendarahan serta infeksi.
4. Mencegah munculnya skin tag
Mencegah skin tag cenderung sulit dilakukan mengingat siapa dan jenis kulit apapun dapat mengalami kondisi ini. Namun, peluang terjadinya skin tag dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan kalori, berolahraga secara rutin, menjaga kulit tetap lembap untuk mengurangi gesekan, dan kenakan pakaian atau aksesori yang aman sehingga kulit terhindar dari iritasi.
Skin tag yang telah dihilangkan tidak dapat muncul kembali, akan tetapi skin tag baru akan muncul di beberapa area lain. Gaya hidup sehat dengan memerhatikan asupan yang masuk dalam tubuh dapat menjaga kadar gula darah rendah, sehingga mencegah munculnya skin tag.
5. Waspadai kondisi kulit selain skin tag
Kondisi kulit lain yang mungkin diketahui bukan skin tag, sebaiknya dilakukan pengecekan untuk mendapat perawatan tepat. Kondisi kulit selain mirip skin tag ini biasanya, yaitu keratosis seboroik dan neurofibroma.
Mirip seperti skin tag, keratosis seboroik umumnya muncul pada bagian leher dan cenderung terjadi akibat gesekan.
Sedangkan neurofibroma merupakan kulit dengan warna seperti daging, sama seperti skin tag.
Neurofibroma ini biasanya dikaitkan dengan suatu kondisi genetik bernama neurofibromatosis.
Baca juga:
- Ma, Inilah Alasan Pentingnya Memerhatikan Tahi Lalat pada Bayi
- Tanpa Operasi, Ini 8 Cara Alami Menghilangkan Tahi Lalat
- Ungkap Kepribadianmu Melalui Arti Tahi Lalat di Wajah