Praktis, Kini Warisan dapat Disiapkan Melalui Asuransi Jiwa
Memiliki nilai pasti dan prosedurnya jelas, Ma
21 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara soal warisan, beberapa orang mungkin tidak memiliki persiapan yang matang. Padahal, warisan merupakan jenis pengelolaan keuangan jangka panjang yang perlu dipikirkan sedini mungkin.
Hal ini karena warisan bertujuan sebagai bentuk antisipasi jika pencari nafkah dalam keluarga meninggal dunia. Jadi, keluarga atau orang tersayang yang ditinggalkan tetap bisa melanjutkan impiannya dengan warisan tersebut.
Jika mungkin selama ini Mama atau Papa menganggap warisan hanya sekadar tentang emas, saham, atau properti. Namun kini, ada salah satu bentuk warisan yang mulai ikut populer, yaitu asuransi jiwa.
Asuransi jiwa mungkin dapat menjadi pilihan untuk menyiapkan warisan, Ma. Apalagi, ada beberapa keunggulan tersendiri yang hanya dimiliki oleh asuransi jiwa. Yuk, simak penjelasan lengkapnya dari Popmama.com.
Editors' Pick
1. Pandemi menyebabkan banyak ketidakpastian
Situasi pandemi yang sedang dihadapi saat ini begitu membuka mata kita untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Kini, hidup penuh dengan ketidakpastian.
Ancaman penularan virus Covid-19 kian nyata. Kesehatan siapa pun dipertaruhkan sehingga Mama dan Papa perlu proteksi yang ketat agar dapat bekerja dengan baik. Jadi, kebutuhan keluarga bisa tetap terpenuhi.
Selain itu, kita juga mungkin dihantui dengan rasa tidak aman terhadap pekerjaan karena bisa saja hari ini atau besok, diberhentikan oleh perusahaan. Mengingat seluruh sektor sedang berjuang untuk bangkit di tengah keterpurukan ekonomi.
Kekhawatiran saat ini pun menyadarkan semua orang untuk berhati-hati dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran uang. Tidak hanya untuk hidup sekarang, tetapi juga perlu persiapan di masa mendatang.
2. Pentingnya menyiapkan warisan
Salah satu cara untuk menyiapkan kehidupan yang lebih baik di masa depan, yaitu dengan menyiapkan warisan. Warisan bertujuan untuk antisipasi apabila Mama atau Papa yang bekerja meninggal dunia. Jadi, anak-anak atau keluarga yang ditinggalkan tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan baik.
Namun, masih banyak orang yang belum memikirkan warisan sebagai sesuatu yang penting. Hal ini diperkuat dengan hasil riset yang dilakukan GoBear Financial Health Index. Data tersebut menunjukkan, mayoritas orang mulai merencanakan keuangan di usia 35 tahun dan menyiapkan pensiun saat usia 41 tahun.
Padahal, sebaiknya warisan ini disiapkan jauh-jauh hari. Tepatnya, saat waktu telah habis untuk merencanakan keuangan dan membangun dana pensiun.
"Jadi, ketika sudah memasuki masa tersebut. Sebaiknya, tidak menunda lagi karena hidup itu jangan hanya melihat sekarang, tetapi ke masa depan juga," kata Dani Rachmat, Pegiat Perencana Keuangan.
Ia menambahkan, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi alasan bagi seseorang untuk menunda dalam menyiapkan warisan. Berikut di antaranya:
- Prioritas
Adanya prioritas lain yang datang terlebih dahulu dan penting untuk dipenuhi. Misalnya, dana darurat, dana pendidikan, atau dana kepemilikan rumah.
- Kekurangan dana
Dana yang ada hanya mencukupi untuk kebutuhan saat ini.
- Merasa cukup
Menganggap bahwa aset yang ada telah mencukupi dan bisa diwariskan. Misalnya, kepemilikan rumah meskipun masih KPR.
- Belum waktunya
Merasa bahwa belum waktunya untuk menyiapkan warisan. Hal ini karena masalah kematian sering ditunda untuk dipikirkan dan dibicarakan, serta merasa bahwa dirinya bisa dapat hidup selamanya.