5 Penyebab Mata Terasa Kering Seharian
Mata kering umumnya terjadi pada lansia, tetapi bisa juga dialami oleh anak muda yang sehat
13 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah mata yang terasa kering merupakan gangguan yang cukup umum dan dapat terjadi pada semua umur. Namun, paling sering ditemui pada lansia.
Hal ini didukung sebuah studi yang menemukan bahwa, sekitar 14,6% dari 2.520 orang yang lebih tua melaporkan adanya gejala mata kering pada rumah sakit di Jepang.
Meskipun demikian, orang sehat dan lebih muda juga mungkin dapat mengalami kondisi mata kering, tetapi biasanya lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Lalu, sebenarnya apa saja penyebab mata kering dan bagaimana cara tepat mengatasinya, ya? Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan yang dilansir dari laman Medicalnewstoday.
1. Campuran air mata yang tak seimbang
Air mata terbuat dari air, minyak lemak, protein, elektrolit, zat untuk melawan bakteri, dan faktor pertumbuhan. Campuran air mata ini akan membantu menjaga permukaan mata halus dan jernih sehingga bisa membuat pengelihatan menjadi lebih jelas.
Namun, jika campuran air mata tidak seimbang akan menyebabkan kondisi mata kering. Ketidakseimbangan membuat penguapan terlalu cepat hingga produksi air mata tidak mencukupi untuk kesehatan mata yang baik.
Selain itu, film air mata yang terdiri dari lapisan, minyak, air, dan lendir juga dapat menjadi penyebab dari mata kering. Hal ini terjadi jika lapisan air terlalu tipis, lapisan minyak serta lendir saling bersentuhan, dan menghasilkan keluarnya cairan yang berserat.
Editors' Pick
2. Berkurangnya produksi air mata
Setelah usia 40 tahun, produksi air mata cenderung menurun. Ketika turun ke titik tertentu, mata bisa menjadi kering dan mudah teriritasi dan meradang. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama setelah menopause karena adanya perubahan hormon.
Pengurangan produksi air mata juga terkait dengan:
- penyakit autoimun, seperti sindrom Sjogren, lupus, scleroderma atau rheumatoid arthritis,
- pengobatan radiasi,
- diabetes,
- kekurangan vitamin A,
- operasi mata bias, seperti keratomileusis in-situ berbantuan laser (LASIK) sehingga meningkatkan kemungkinan mata kering.