Rasa Nyeri pada Alis, Mungkin Ini Penyebabnya Ma

Hati-hati karena bisa menjadi salah satu tanda adanya penyakit serius!

5 Mei 2020

Rasa Nyeri Alis, Mungkin Ini Penyebab Ma
Unsplash/Mehrpouya H

Mama mungkin pernah merasakan adanya nyeri pada alis. Rasa nyeri yang muncul pada alis bisa saja membuat rasa tak nyaman dan memengaruhi aktivitas harian.

Maka, penting untuk Mama mengetahui penyabab dan cara mengatasinya. Rasa nyeri pada alis mungkin saja disebabkan oleh sakit kepala, infeksi, atau kondisi yang mempengaruhi saraf di wajah. 

Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai penyebab munculnya rasa nyeri pada alis yang dikutip dari laman Medicalnewstoday.

1. Trigeminal neuralgia

1. Trigeminal neuralgia
Unsplash/Kinga Cichewicz

Trigeminal neuralgia adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit yang tajam dan intens di area wajah, termasuk pada sekitar alis. Saraf trigeminal menghubungkan otak ke wajah sehingga memungkinkan Mama merasakan sentuhan dan perubahan suhu.

Trigeminal neuralgia biasanya mempengaruhi hanya satu sisi wajah, tetapi dalam kasus yang jarang, itu dapat mempengaruhi kedua sisi. Baik area alis bagian kanan maupun kiri. 

Beberapa orang dengan kondisi ini mungkin mengalami rasa sakit menusuk atau rasa sakit yang terasa seperti sengatan listrik. Bahkan, bisa saja memiliki sensasi sakit atau terbakar yang konstan di wajah. 

Dalam mengatasinya, seorang dokter dapat meresepkan obat atau merekomendasikan operasi, jika ditemui kerusakan saraf trigeminal untuk menghentikan transmisi sinyal rasa sakit.

2. Glaukoma

2. Glaukoma
Unsplash/Zohre Nemati

Glaukoma terjadi ketika adanya kelebihan cairan yang menumpuk di depan mata sehingga merusak saraf optik. Hal ini dapat menyebabkan sakit parah di sekitar alis dan mata, Ma.

Selain rasa nyeri di sekitar alis, glaukoma juga memiliki beberapa ciri lainnya:

  • adanya titik buta dalam penglihatan,
  • penglihatan kabur,
  • sakit kepala,
  • mual atau muntah, 
  • melihat pelangi atau lingkaran cahaya. 

Jika Mama merasa mengalami seluruh gejala dari glaukoma, segera hubungi dokter untuk pengobatan yang tepat. Penderita glaukoma tanpa perawatan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Jadi, Mama perlu waspada. 

Sebagai pencegahan di rumah, salah satu cara mengatasi gejala glaukoma ini, yaitu menggunakan obat tetes mata harian untuk mencegah kehilangan penglihatan.

Konsumsi obat, seperti beta-blocker dan alpha-agonists juga dapat bekerja mengurangi penumpukan cairan pada mata.

3. Migrain

3. Migrain
Unsplash/Anh Nguyen

Migrain dapat menjadi timbulnya rasa sakit di sekitar alis, mata, dan pelipis. Episode migrain dapat berlangsung dari 4 jam hingga beberapa hari.

Gejala episode migrain dapat meliputi:

  • sakit kepala yang intens,
  • sensasi berdenyut,
  • mual dan muntah,
  • peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan suara, dan
  • rasa sakit kepala yang hebat ketika bergerak.

Dalam mengurangi rasa sakit kepala migrain ini Mama sebaiknya menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, dan banyak beristirahat atau tidur. 

4. Sakit kepala cluster

4. Sakit kepala cluster
Pexels/David Garisson

Sakit kepala cluster adalah sakit kepala parah yang dapat terulang antara 1-8 kali sehari dan berlangsung dari 15 menit-3 jam setiap kali. Biasanya juga disertai dengan mata merah, berair, dan hidung berair. 

Orang-orang mungkin mengalami rasa sakit menusuk, sering kali pada bagian belakang alis, mata atau di sekitar pelipis. Rasa myeri dan gejala lainnya ini biasanya memengaruhi satu sisi kepala.

Gejala sakit kepala cluster lainnya meliputi:

  • mata merah, berlinang air mata,
  • hidung meler atau pengap,
  • wajah yang memerah atau berkeringat,
  • kelopak mata lelah,
  • pupil mata mengecil. 

Mama bisa segera pergi ke dokter saat mengalami gejala sakit kepala cluster. Dokter mungkin dapat merekomendasikan Mama obat-obatan atau masker oksigen untuk mencegah serangan sakit kepala cluster. 

5. Sakit kepala tipe ketegangan

5. Sakit kepala tipe ketegangan
Pexels/Andrea Piacquadio

Menurut American Migraine Foundation, sakit kepala tipe ketegangan adalah jenis sakit kepala yang paling umum. Sakit kepala ini bisa berlangsung antara 30 menit hingga 7 hari. Rasa nyeri yang timbul pun dapat menyebar ke mata, alis, dan pelipis.

Gejala sakit kepala tipe ketegangan meliputi:

  • nyeri ringan hingga sedang di kedua sisi kepala,
  • peningkatan sensitivitas terhadap cahaya atau suara, dan
  • nyeri dan adanya rasa tertekan pada otot leher. 

6. Herpes zoster

6. Herpes zoster
Pexels/Andrea Piacquadio

Herpes zoster adalah suatu kondisi yang mempengaruhi saraf. Hal ini terjadi di daerah terlokalisasi, biasanya di satu sisi tubuh. Daerah-daerah ini dapat mencakup wajah dan leher.

Gejala-gejala herpes zoster antara lain:

  • ruam yang sangat menyakitkan,
  • lepuh berisi cairan,
  • linu,
  • sensasi kesemutan atau mati rasa,
  • rasa gatal,
  • demam dan kedinginan,
  • mual sakit kepala, dan 
  • kehilangan penglihatan. 

Mama harus segera ke dokter mereka segera jika memiliki tanda berupa lepuh di wajah, terutama jika dekat dengan area alis atau mata. 

Namun, Mama bisa mengurangi gejala, dengan beristirahat, kompres dingin, atau gunakan lotion berbahan calamine di rumah. 

7. Sinusitis

7. Sinusitis
Pexels/Andrea Piacquadio

Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung. Kondisi ini dapat menciptakan banyak tekanan di wajah, dan penderita mungkin akan merasakan sakit di sekitar alis, hidung, dahi, dan pipi.

Gejala sinusitis meliputi:

  • hidung tersumbat, 
  • batuk lendir tebal, kuning, atau hijau dari hidung, dan 
  • lendir yang menetes ke bagian belakang tenggorokan. 

Sinusitis dapat bersifat akut atau kronis. Gejala sinusitis akut biasanya hilang dalam seminggu atau 10 hari. Jika gejalanya tidak menunjukkan perbaikan dengan perawatan medis dan bertahan lebih dari 12 minggu, berarti sinusitis telah berkembang menjadi kronis. 

Cara mudah yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi gejala sinusitis di rumah adalah menggunakan nassal spray. Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan hidung. 

8. Arteritis temporalis

8. Arteritis temporalis
Pexels/Andrea Piacquadio

Arteritis temporalis atau disebut juga dengan arteritis sel raksasa adalah suatu kondisi yang memengaruhi pembuluh darah di sepanjang sisi kepala.

Peradangan pembuluh darah ini dapat menyebabkan rasa sakit di wajah dan gejala lain di sekitar kepala dan leher, seperti:

  • rasa sakit di rahang,
  • penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan,
  • demam,
  • sakit kepala parah, dan
  • kesulitan menelan atau sakit tenggorokan.

Kondisi ini butuh penanganan cepat menggunakan obat steroid untuk mencegah kehilangan penglihatan secara permanen. Jadi, jika Mama mengalami gejalanya, segera untuk pergi ke dokter. 

Itu lah beberapa penyebab yang bisa memicu timbulnya rasa nyeri pada alis. Kini, Mama perlu waspada karena bisa saja menjadi salah satu tanda dari penyakit berbahaya. 

Baca juga:

The Latest