Tips dan Siasat Pengelolaan Keuangan agar Masa Depan Anak Terjamin
Pastikan pendapatan dapat disisihkan untuk tabungan, investasi, dan proteksi
30 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara mengenai masa depan anak, salah satu hal yang mungkin berpengaruh, yaitu ekonomi. Dalam hal ini menyangkut dana pendidikan, kesehatan, maupun fasilitas buah hati.
Dari waktu ke waktu, dana yang dibutuhkan semakin banyak karena masa depan bersifat tidak pasti sehingga perlu persiapan yang matang. Orangtua pun perlu mengelola keuangan keluarga dengan bijakk agar masa depan anak terjamin.
Tak hanya mempersiapkan dalam bentuk tabungan, investasi, dan adanya proteksi juga dibutuhkan. Adapun langkah-langkah pengelolaan keuangan keluarga yang dapat Mama dan Papa lakukan.
Yuk, simak penjelasan Safir Senduk (Perencana Keuangan) bersama Ariavita Purnamasari (Head of Brand Marketing Communication Adira Insurance) yang telah Popmama.com rangkum dalam acara Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 bersama Adira Insurance.
1. Cara bijak mengelola keuangan keluarga
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan keuangan, yaitu mengendalikan nafsu belanja. Jadi, Mama sebaiknya menyadari bahwa banyak transaksi yang berlangsung cepat.
"Terlebih, di zaman serba digital saat ini yang dapat mempermudah membeli barang atau jasa. Efisiensi transaksi ini seringkali membuat seseorang lebih banyak belanja dan menjadi boros," ujar Safir Senduk.
Maka, penting bagi orangtua untuk mengendalikan nafsu belanja sehingga terhindar dari pengeluaran tidak penting di luar kebutuhan. Dahulukan pengeluaraan untuk memenuhi kebutuhan ya, Ma.
Selain itu, orangtua juga perlu memiliki tabungan dan investasi. Tabungan merupakan dana dari penghasilan yang disisihkan untuk tujuan tertentu di masa mendatang, misalnya dana pendidikan masa depan anak atau dana pensiun.
Sedangkan investasi merupakan uang penghasilan yang disisihkan untuk menyejahterakan keluarga atau bahkan dapat diwariskan.
Pengelolaan keuangan keluarga yang bijak juga perlu proteksi berupa asuransi. Asuransi memang tidak mencegah risiko, tetapi dapat menjaga kerugian finansial yang mungkin saja muncul jika terjadi musibah dalam keluarga.
Editors' Pick
2. Keluarga perlu kreatif dalam mengelola keuangan
Ketidakpastian kondisi di masa pandemi saat ini, menuntut orangtua untuk mengelola keuangan keluarga secara kreatif. Dalam hal ini, kreatif yang dimaksud, yaitu menahan diri sehingga pengelolaan keuangan keluarga tetap stabil, Ma.
"Dengan cara mengutamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu, tetap menyisihkan pendapatan, serta menyiapkan perlindungan diri dan keluarga, juga perlindungan terhadap aset yang dimiliki," ungkap Ariavita Purnamasari.
Dalam menyisihkan pendapatan, Mama dapat mengalokasikan dana ke tabungan dan juga investasi. Utamakan kedua hal ini, sebelum mengeluarkan uang untuk belanja atau memenuhi keinginan semata.
3. Pengelolaan keuangan keluarga dalam merencanakan masa depan anak
Dalam mengelola keuangan keluarga, masa depan si Kecil menjadi hal yang perlu diperhatikan dan tak boleh dilewatkan, Ma.
Safir Senduk menerangkan bahwa terdapat 3 pilar penting dalam pengelolaan keuangan keluarga agar masa depan anak terjamin.
"Tiga pilar tersebut yaitu, tabungan dan investasi yang sebaiknya dipersiapkan ke dalam beberapa hal. Misalnya, tabungan pendidikan yang meliputi sekolah dan kursus, juga fasilitas lain terkait masa depan anak. Pastikan dana-dana masa depan tersebut mendapatkan proteksi dari asuransi, seperti asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, juga asuransi barang-barang yang dimiliki. Baik kendaraan, properti, maupun elektronik," jelasnya.
4. Pentingnya peran proteksi dalam mengelola keuangan
Adanya proteksi terhadap pengelolaan keuangan keluarga yang menyangkut masa depan cukup berperan penting. Menurut Safir Senduk, proteksi keuangan ini diibaratkan sebagai sebuah rumah.
"Di mana pondasi diibaratkan sebagai pendapatan, lalu bangunan yang diibaratkan sebagai tabungan dan investasi, kemudian bagian atap yang diibaratkan sebagai proteksi atau asuransi," katanya.
Asuransi sebagai proteksi keuangan ini terbagi dalam beberapa jenis, seperti asuransi yang dapat melindungi orang (asuransi jiwa atau asuransi kesehatan) dan asuransi perlindungan barang (asuransi kendaraan, asuransi rumah, dan asuransi mikro).
Asuransi ini dapat memberikan perlindungan jika terjadi risiko yang mengakibatkan kerugian finansial. Contohnya, saat terjadi risiko pada orangtua selaku pencari nafkah.
Dalam hal ini asuransi jiwa atau asuransi kesehatan dapat memberikan bantuan tanggungan sehingga dana tabungan tak terganggu.
Selain itu, apabila risiko terjadi pada barang-barang atau aset keluarga, asuransi kendaraan, asuransi rumah, atau asuransi mikro dapat bantu membayar kerugian yang muncul.
Mama dan Papa pun tidak perlu mengeluarkan uang pribadi karena telah ditanggung oleh asuransi.
5. Manfaat memiliki proteksi berupa asuransi
Menurut Ariavita Purnamasari, asuransi memiliki beragam manfaat dalam melindungi pengelolaan keuangan keluarga.
Salah satunya untuk memitigasi risiko keuangan yang mungkin terjadi. Meliputi kejadian yang tidak diinginkan baik pada jiwa maupun aset keluarga.
Misalnya, asuransi umum yang dapat melindungi aset keluarga, dimana jika terjadi kerugian, tidak akan mempengaruhi pos-pos keuangan yang sudah direncanakan.
Kemudian, asuransi kendaraan yang dapat menangani kerugian saat mobil rusak karena kecelakaan. Mama dan Papa pun tidak akan mengeluarkan biaya perbaikan mobil tersebut menggunakan pos lain karena telah dijamin oleh asuransi.
"Sebaiknya, pilihlah produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Pelajari juga manfaat asuransi apakah telah sesuai dengan risiko yang mungkin terjadi. Pastikan juga memilih asuransi yang kredibel dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tutupnya.
Itulah beberapa tips yang dapat orangtua lakukan dalam menyiasati pengelolaan keuangan sehingga masa depan anak dapat terjamin. Semoga bisa diterapkan oleh Mama dan Papa di rumah, ya.
Selengkapnya bisa lihat bincang-bincang selengkapnya.
Baca Juga:
- Tips Mengatasi Masalah Keuangan Keluarga di Tengah Pandemi
- Selamat! Ini 5 Tanda Kondisi Keuangan Rumah Tangga Sudah Stabil
- Agar Keuangan Keluarga Teratur, Ini 6 Cara Alokasi Dana Darurat!