Per Senin (12/7/2021), kasus baru positif COVID-19 di Indonesia bertambah 40.427 orang dengan total kasus secara keseluruhan 2.567.630 orang. Seiring dengan fenomena lonjakan kasus yang baru-baru ini terjadi, kebutuhan tabung oksigen pun turut meningkat. Hal ini pun berpengaruh pada ketersediaan oksigen yang terus menipis. Tanggap akan kelangkaan tersebut, penggalangan dana bertajuk Indonesia PASTI BISA pun kembali dilaksanakan setelah sebelumnya sukses menghimpun dana untuk pengadaan RT-PCR lokal karya Anak Bangsa.
1. Latar belakang gerakan Indonesia PASTI BISA
Ilustrasi Merdeka (IDN Times/Mardya Shakti)
Diinisiasi oleh East Ventures, pelopor investasi startup Indonesia, Indonesia PASTI BISA (IDPB) telah resmi memulai penggalangan dana sebesar US$ 1 juta untuk mendonasikan minimal 1.000 oxygen concentrator pada hari ini, 12 Juli 2021. Gerakan ini juga didukung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, dan berbagai diaspora Indonesia di Singapura.
Pada tahun 2020, Indonesia PASTI BISA telah sukses menggalang dana untuk memproduksi test-kit RT-PCR mandiri hasil kolaborasi Anak Bangsa, sekaligus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis. Pada tahun 2021 ini, Indonesia PASTI BISA kembali menyatakan aksi tanggapnya untuk pengadaan pasokan tabung oksigen yang kian menipis karena melesatnya angka transmisi COVID-19 di Tanah Air akhir-akhir ini.
Editors' Pick
2. Mitra yang terlibat di Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen
East Ventures pun kembali menginisiasi gerakan kemanusiaan tersebut bersama beberapa mitra. Selain mengundang keterlibatan pemerintah dan komunitas, IDPB juga melibatkan beberapa mitra lain, seperti Bonza, perusahaan analisis big data yang memetakan dan memprediksi jumlah permintaan oksigen di seluruh Indonesia. Xendit dan KoinWorks, dua perusahaan fintech terpercaya yang menyediakan dan mengelola platform urun dana. Dana yang terkumpul akan hanya disalurkan untuk pembelian oxygen concentrator. Penggunaan dana juga akan diaudit oleh pihak ketiga.
Ada pula Waresix, perusahaan logistik berbasis teknologi yang menyediakan warehouse oxygen concentrator dan mengirimnya ke banyak rumah sakit yang membutuhkan. Startup penyedia software manajemen rantai pasok, Advotics, menjadi mitra untuk melacak oxygen concentrator, mulai dari tahap pembelian hingga sampai di rumah sakit tujuan. IDN Media, perusahaan media platform untuk Millennial & Gen Z di Indonesia, berperan sebagai mata informasi dari setiap pembaruan perkembangan dan hasil kerja tim. Rincian donasi yang masuk akan ditampilkan secara terperinci di situs IDPB.
3. Pengadaan 1.000 oxygen concentrator
Posko Rescue Oxygen Pemprov DKI Jakarta. (IDN Times/Aryodamar)
Oxygen concentrator merupakan suatu alat bertenaga listrik untuk menghasilkan oksigen murni yang terkonsentrasi dari udara bebas. Alat tersebut dapat menampung udara dari lingkungan sekitar dan memisahkan kandungan nitrogen yang ada, sehingga menghasilkan oksigen terkonsentrasi yang berkadar lebih dari 90%.
IDPB Jaga Oksigen akan menyediakan setidaknya 1.000 oxygen concentrator yang mampu mengalirkan lebih dari 90% oksigen murni hingga 10 liter per menit. Hal tersebut tentu diharapkan dapat membantu pemerintah dan rumah sakit di Indonesia untuk mendapatkan suplai oksigen yang memadai dengan cepat. Untuk diketahui, publik juga bisa berpartisipasi dalam gerakan ini dengan menyumbangkan dana melalui situs IDPB di indonesiapastibisa.com/jaga-oksigen/ dari 12 Juli 2021 pukul 9.00 WIB sampai 26 Juli 2021 pukul 9.00 WIB.
Founding Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan, “Di masa-masa sulit seperti ini, setiap gerakan kecil yang bisa membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat akan sangat berarti. Gerakan Indonesia PASTI BISA merupakan gerakan yang terintegrasi, terukur, transparansi dan akuntabel, sehingga dengan mengumpulkan kekuatan bersama, mudah-mudahan bisa mengakibatkan efek bola salju. 1.000 unit oxygen concentrator adalah target minimal, semakin banyak dana yang terkumpul akan segera dibelikan mesin lebih banyak dengan bargaining power yang lebih tinggi.”
4. Harapan dilaksanakannya gerakan IDPB Jaga Oksigen
Infografis jenis terapi oksigen untuk pasien COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)
IDPB Jaga Oksigen dijalankan berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tepat sasaran. Setiap mitra yang terlibat akan terus dipantau agar keoptimalan kinerja dapat berjalan sesuai prinsip dan result-oriented. Menanggapi inisiasi ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, “Kemenkes mendukung penuh gerakan Indonesia PASTI BISA dari teman-teman startup, diaspora Indonesia, dan masyarakat luas.”
Ia melanjutkan, “Kita berkejaran dengan waktu, setiap gerakan yang terukur dan masif akan sangat membantu. Semoga, sistem donasi dan logistik yang transparan ini berkelanjutan agar bisa menjadi bagian kecil dari reformasi bidang kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes. Bersama kita bersatu dan bergerak menghadapi krisis ini karena kita pasti bisa. Indonesia PASTI BISA!”
5. IDN Media sebagai mitra transparansi
Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda barak yang dijadikan ruang IGD RSUP Dr Sardjito, Sleman, Minggu (4/7/2021). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Mendukung semangat gerakan IDPB untuk menghadirkan 1.000 unit oxygen concentrator, IDN Media turut memberikan dukungannya sebagai mitra transparansi. Publik dapat mengikuti informasi terkait perkembangan dan hasil kerja tim setiap pekan melalui berita terbaru yang tersedia di website indonesiapastibisa.idntimes.com.
Winston Utomo, CEO IDN Media, mengungkapkan, “Kolaborasi dan optimisme adalah kunci untuk melalui setiap masa sulit. Untuk itu, IDN Media sangat antusias untuk ambil bagian dalam gerakan Indonesia PASTI BISA yang diinisiasi oleh East Ventures. IDN Media akan menjalankan tugasnya sebagai mitra transparansi dari gerakan ini, sambil terus mengawal proses penggalangan dana sampai pengadaan oxygen concentrator hingga selesai didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan. Saya berharap, gerakan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam penanganan COVID-19 di Indonesia dan menyelamatkan saudara/i kita.”
