554 Kasus HIV di Kota Bekasi Semakin Tinggi, Kebanyakan Laki-Laki
Penyebaran HIV di Kota Bekasi luas, begini penanggulangan dari pemerintah
19 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan perkembangan data kasus mengenai HIV periode Januari sampai Agustus 2022 melalui Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Laporan setengah tahun ini memperlihatkan angka yang cukup tinggi, yakni 554 kasus.
Pada bulan Januari, Pemerintah Kota Bekasi menemukan sebanyak 65 kasus, lalu terbilang stabil di bulan-bulan berikutnya dengan rincian 69 kasus di Februari, 67 kasus di Maret, 62 kasus di April, 71 kasus di Juni, 55 kasus di Juli, dan melonjak 120 kasus di Agustus.
Untungnya pemerintah langsung membuat tembok untuk melindungi diri dari HIV dengan rangkaian kebijakan dan alokasi kondom.
Kali ini Popmama.com akan membahas 554 kasus HIV di Kota Bekasi yang semakin tinggi.
Yuk, disimak informasi detailnya!
Editors' Pick
Penggolongan Penyebaran HIV Berdasarkan Umur
Pemerintah Bekasi juga mengukur dan menggolongkan data sesuai umur dan jenis kelamin pengidap HIV di kota Bekasi maupun di luar. Terdapat 431 laki-laki dan 123 perempuan pengidap HIV, berikut temuan berdasarkan umur antara lain:
• Usia di bawah 4 tahun (4 jiwa)
• Usia 15-19 tahun (14 jiwa)
• Usla 20-24 tahun (113 jiwa)
• Usia 25-49 tahun (375 jiwa)
• Usia diatas 50 tahun (44 jiwa)
Data ini menunjukkan bahwa HIV rentan terhadap usia produktif seks ialah 25 sampai 49 tahun. Maka dari itu, pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk menanggulangi fenomena ini.
Langkah Menanggulangi HIV dari Pemerintah Kota Bekasi
Dinas kesehatan Kota Bekasi telah menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan guna menanggulangi permasalahan HIV ini.
Tata cara ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi No.03 Tahun 2009 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan IMS di Kota Bekasi dan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 72 Tahun 2017 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bekasi.
Berikut langkah-langkah menanggulangi HIV versi Pemerintah Kota Bekasi, antara lain:
- Grup Puskesmas dan Rumah Sakit Untuk Mempercepat Koordinasi dan Pelaporan Kasus
- Workshop HIV bagi petugas di Rumah Sakit se-Kota Bekasi
- Lokakarya Triple Eliminasi bagi Ibu Hamil dengan IBI Kota Bekasi
- Skrining HIV untuk kelompok berisiko yang ada di dalam sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Program HIV
- Skrining dan Edukasi tentang HIV di setiap hari minggu pada saat Car Free Day Kota Bekasi
- Berkolaborasi dengan LSM atau Penggiat HIV Kota Bekasi di kegiatan Edukasi tentang HIV yang dilaksanakan pada saat CFD
Alokasi Kondom untuk Pencegahan Penularan HIV
Tak berhenti pada rangkaian kebijakan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga membagikan kondom lebih dari 16 ribu kondom sebagai layanan perawatan pendukung pengobatan HIV. Sasaran pembagian itu ialah pasangan diskordan HIV atau orang dengan HIV (ODHIV) dan pasangannya non terinfeksi HIV.
Tujuan pemberian kondom kepada pasangan diskordan HIV tersebut sebagai pencegahan penularan HIV pada pasangan dikordan, sehingga bisa memutuskan rantai penularan HIV.
Dinilai ampuh mencegah, pemakaian kondom mampu mengurangi risiko penularan virus HIV hingga 95 persen.
Namun, penularan virus HIV bisa tetap terjadi, walau telah menggunakan kondom. Hal ini disebabkan karena ada kesalahan ketika menggunakan kondom dan kebocoran pada kondom. Selain itu, akibat kedaluwarsa atau penyimpanannya yang kurang tepat, seperti terkena cahaya matahari langsung atau kondom yang disimpan di dalam dompet.
Nah itu, dia fakta terkait kasus HIV yang semakin tinggi di Bekasi. Ayo kita lindungi diri dan keluarga dari HIV dengan menerapkan aktivitas seks yang sehat!
Baca juga:
- 6 Jenis Hubungan Seks yang Berpotensi Tularkan HIV
- 9 Mitos Tentang HIV AIDS yang Salah, Tak Perlu Percaya Lagi!
- HIV pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Penanganannya