Tips Merdeka Finansial ala Maudy Ayunda, Investasi dan Literasi
Maudy Ayunda mengungkap kiat-kiat mencapai merdeka finansial, lengkap dengan tantangannya
11 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keuangan adalah hal yang sangat krusial dalam kehidupan. Membuat rencana dalam mengatur keuangan untuk masa depan tentu hal yang sebenarnya wajib dilakukan setiap individu.
Penyanyi, aktris, dan aktivis muda Maudy Ayunda membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam acara Lazada Women’s Fest. Dia menegaskan untuk menyisihkan uang sebagai tabungan hingga berani mengambil risiko untuk investasi.
Penasaran seperti apa tips dari Maudy Ayunda dalam mencapai kemerdekaan finansial?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar tips merdeka finansial ala Maudy Ayunda.
Yuk, disimak dengan baik!
1. Pemasukan dikurang ego sama dengan tabungan
Maudy mengungkap rumusnya untuk menabung, yakni pemasukan dikurang ego sama dengan tabungan.
Dia menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ego adalah barang atau hal-hal yang sebenarnya kurang dibutuhkan.
"Sifatnya itu keinginan karena entah kita melihat di media sosial ada yang pakai barang A, jadi ingin beli barang itu," ujar Maudy di dalam sesi pertama Lazada Women's Fest terkait literasi finansial pada Jumat (11/11/2022).
Membagikan rumus tidak membuat Maudy terlepas dari godaan ego. Dia pun merasakan pengalaman serupa, tetapi sudah mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Nah, aku pun mengalami. Makanya sekarang kalau aku keluar belanja, aku selalu nanya ke diri aku, ‘butuh nggak ya’," tuturnya.
Editors' Pick
2. Ada tantangan tersendiri dari sisi sosial
Maudy juga mengatakan bahwa terdapat tantangan dari konteks sosial untuk seseorang mencapai kemerdekaan finansial.
Pelantun lagu 'Perahu Kertas' itu bertutur bahwa fenomena generasi sandwich yang dialami generasi z dan milenial hari ini tentu sangat berpengaruh.
"Generasi kita itu sandwich generation, generasi yang kemungkinan akan memiliki doubleburden. Pada saat kita harus menyisihkan uang untuk ngurusin anak, kita juga menyisihkan uang juga untuk orangtua," ungkap Maudy.
Hal ini menjadi tantangan dan rintangan dalam jalan beberapa orang mencapai kemerdekaan finansial.
"Anak-anak muda, Gen Z dan milenial mengatasi banyak tantangan dan rintangan dulu untuk kita sampai bisa menyisihkan uang, sampai bisa menabung," ucapnya.
3. Memulai dan menjaga investasi
Lini terdapat beberapa alat untuk mulai menabung, berinvestasi, dan memutar uang.
Maudy mengungkap cerita seorang konglomerat bernama Warren Buffett, bahwa mayoritas kekayaan yang dia dapat baru terakumulasi ketika sudah tua.
"Saya baca tentang warren Buffett, jadi kekayaan beliau luar biasa sekali, tapi ternyata 90 persen dari kekayaan beliau baru diakumulasi ketika beliau umur 50 tahun," ucap Maudy.
Maudy menjelaskan bahwa investasi tidak perlu dimulai dengan jumlah yang besar, bisa dilakukan dengan perlahan dan jumlah yang sedikit. Dia juga mengatakan jika seseorang disiplin menjaga pemasukan investasi yang konsisten dari tahun ke tahun akan menghasilkan efek luar biasa.
"Dari uang sedikit udah pelan-pelan masukin, udah kita pikirkan investasi yang returnnya mungkin konsisten dari tahun ke tahun. Ketikw kita disiplin menjaga hal tersebut, itu compounding effect-nya bisa sangat luar biasa," katanya.
4. Pentingnya literasi finansial
Maudy berujar jika dirinya mengonsumsi beberapa buku untuk mendapat literasi finansial.
Namun, dia juga mengungkap bahwa pelajaran finansial sekarang dapat ditemukan di internet dan sosial media.
"Jadi aku baca buku dan menurut aku ya, kalau di sosial media kita mulai cari-cari finansial literasi di Tiktok atau YouTube itu banyak banget," pungkas Maudy.
Pengalaman yang direkam dari masa lalu pun sangat berpengaruh pada literasi finansial seseorang. Maudy menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara pemikirannya sekarang dan keputusan finansial orangtuanya di masa lalu.
"Contohnya orangtua aku dari dulu suka banget real estate, jadi dari dulu properti, jadi sampai sekarang saya tuh punya bias harusnya beli tanah. Jadi setiap ada apa-apa tuh larinya ke situ," jelas Maudy.
Selain itu, dirinya juga tentu berbincang dengan rekan-rekan dan suaminya untuk mengisi wawasan finansial. Namun, menurutnya selain sumber eksternal, riset pribadi adalah hal yang paling krusial untuk dilakukan.
"Aku ngobrol dan tukar pikiran sama teman-teman juga, suami aku juga, dan most importanly juga. Kita memang harus riset sendiri. Karena profile risiko orang itu beda-beda," tuturnya.
5. Perlu langkah kecil terkait literasi finansial
Tidak ada pengetahuan yang absolut untuk diikuti. Hal itu diungkapkan Maudy, bahwa pada akhirnya kita harus memilih setiap langkah finansial masing-masing.
Maudy pun pernah mengalami kesulitan mengambil keputusan saat masukan dari orang lain menyerbu kepalanya.
"Mungkin tadi aku selalu menyinggung kalau setiap financial literacy itu harus custom. Menurut aku cari yang do-able, karena sering kali aku juga berapa kali misalnya dikasih tau harus a,b,c,d, tapi ribet. Aku jadi mikir berapa kali, akhirnya malah nggak jadi aku lakuin," katanya.
Aspek terpenting menurut Maudy dalam memilih literasi finansial yang ingin dipakai adalah dapat dilakukan dan komitmen.
Maudy mengingatkan kalau banyaknya pilihan dapat membuat bingung, maka fokus pada satu pilihan menjadi tepat untuk mengawali perjalanan finansial.
Tak lupa dia mengatakan bahwa hari ini beberapa sentuhan di layar gawai dapat membuat dampak yang besar.
"Sebenarnya ada hal-hal mudah yang bisa kita lakukan, sekarang dengan hanya beberapa click. Menurut aku mulai dari situ dulu. Dari situ kita tuh kayak punya energi untuk melakukan riset-riset yang lebih jauh," tutupnya.
Nah, itu dia beberapa pelajaran dari Maudy Ayunda sehingga kita bisa lebih melek finansial.
Sangat pengalaman dari Maudy ini bisa bermanfaat dan diterapkan dengan baik ya, Ma.
Baca juga:
- 6 Fakta Pertemanan Maudy Ayunda dan Putri Tanjung, Bestie Banget!
- 10 Quotes Cinta dari Lagu Maudy Ayunda, Puitis hingga Bikin Baper
- 7 Foto Resepsi Pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse Choi, Mesra Banget