Jalani Lebaran di Negeri Orang, Bagaimana Rasanya?
Jauh dari kampung halaman, tetap bisa makan hidangan hari raya
23 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bersyukur tinggal di Indonesia, bisa menikmati hari raya Idul Fitri dengan meriah. Bagaimana ketika berada jauh dari kampung halaman?
Suasananya pasti berbeda jauh dengan Indonesia. Apalagi, jika tinggal di negara di mana muslim menjadi minoritas.
Bisa menunaikan salat Idul Fitri, makan opor ayam, dan berkumpul sesama orang Indonesia pun sudah terasa luar biasa.
Hal senada dialami juga oleh Pradytia Putri, seorang mama beranak satu yang saat ini tinggal di Sydney, Australia. Yuk, simak cerita Pradytia seperti disampaikan kepada Popmama.comberikut ini.
Menunda Kepulangan ke Indonesia
Pradytia dan keluarga sudah hampir 4 tahun tinggal di Sydney. Ia sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Sydney. Sekarang masa studinya hampir usai, rencananya ia sekeluarga akan pulang kembali dan menetap di Indonesia.
“Kami sebenarnya sudah berencana pulang ke Indonesia bulan April. Singkat cerita, kami tidak jadi pulang ke Indonesia karena ada larangan mudik dari pemerintah. Ya, harus memperpanjang stay di Sydney sebulan lebih,” tutur Pradytia.
Ya, situasi pandemi Covid-19 membuat rencana kepulangan Pradytia tertunda. Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengetatkan protokol kepulangan WNI membuat ia harus mengatur kepulangan lagi.
Walhasil, ia pun harus menjalani ibadah puasa dan merayakan Lebaran di Sydney. Sudah pasti suasana Lebaran di tengah situasi seperti ini akan jauh berbeda.
“Apa yang terasa paling berat, ya kecewa karena ada perubahan rencana. Tapi Alhamdulillah, orangtua ikhlas, kami juga ikhlas,” jelasnya lagi.
Namun, ia lebih khawatir soal beredarnya cerita ketidaksiapan aparat dalam menangani kedatangan WNI dari luar negeri.
“Kami takut justru kami pulang dengan risiko besar tertular Covid-19 selama perjalanan,” kata Pradytia.
Hal itu bukan tak mungkin terjadi. Maka, pilihan terbaik adalah tetap berada di negara masing-masing dan menunda kepulangan ke Indonesia sementara waktu.
Lebaran di Negeri Orang
Lalu, bagaimana Pradytia dan keluarga menyambut Lebaran di tengah suasana pandemi seperti sekarang?
Bagi Pradytia, ini bukan kali pertama ia merayakan Lebaran di luar negeri. Ia sudah tiga kali Lebaran di Sydney. Tradisinya pun tak jauh berbeda dengan di tanah air.
Apalagi, komunitas Indonesia di Sydney cukup besar. Ia biasa ikut salat di tempat salat yang diselenggarakan komunitas Indonesia.
“Banyak orang Indonesia datang, kutbah juga dalam bahasa Indonesia. Rasanya ya seperti di kampung halaman,” tutur Pradytia sambil tersenyum.
Pernah juga ia salat di masjid Arab dan masjid Malaysia. Menarik sekali menyelami suasana berbeda saat berjumpa saudara-saudara muslim dari berbagai negara.
Usai salat Idul Fitri, biasanya ia melanjutkan silaturahmi ke WNI senior yang melakukan open house. Plus, open house di Konsulat Jenderal RI.
Walau berkumpul dengan orang-orang Indonesia yang tidak dikenal, karena sama-sama di rantau, tetap terasa kebersamaannya. Terlebih lagi ditemani aneka hidangan nusantara, serasa kembali ke Indonesia!
Sayangnya, tahun ini kita menjalani Lebaran yang berbeda, tak terkecuali Pradytia dan keluarga. Ia pun berbagi tips bagaimana merayakan Lebaran di negeri orang dalam situasi seperti sekarang.