Gejala Baru Virus Corona: Kesemutan Hingga Hilang Rasa, Waspada Ma!
Gejalanya tidak lagi sebatas batuk, demam, dan sesak napas saja
18 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kerap menyebut batuk, napas pendek, dan demam sebagai gejala seseorang terinfeksi virus corona.
Namun, peningkatan jumlah kasus ini di dunia dianggap memunculkan sejumlah gejala baru yang tak terdeteksi sebelumnya.
Para peneliti memang tak berhenti mempelajari virus ini, mulai dari gejala, penularan dan penyebaran, hingga upaya pembuatan vaksin.
Berikut beberapa gejala baru virus corona seperti Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Adanya gangguan pada penciuman dan pengecap
British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology mengungkapkan bukti anekdotal perihal hilangnya indera penciuman serta pengecap sebagai salah satu gejala Covid-19.
Seperti diberitakan New York Times, laporan dari berbagai negara pun mengindikasikan, sejumlah besar pasien menyatakan adanya gejala anosmia atau gangguan indera penciuman, kehilangan indera penciuman, hingga ageusia, yaitu berkurangnya kepekaan terhadap rasa makanan.
Namun demikian, para profesional medis belum bisa mengetahui secara pasti mengapa gangguan penciuman dan pengecap ini bisa muncul pada pasien penderita Covid-19.
Mereka masih berusaha melakukan berbagai riset lanjutan guna menemukan jawabannya.
Editors' Pick
2. Timbul gejala dermatologis
Tak hanya gangguan penciuman dan pengecap, peneliti dari Perancis belum lama ini menemukan bahwa virus corona bisa menimbulkan gejala dermatologis.
Gejala yang dimaksud berupa radang dingin semu atau pseudo-frostbite, gatal-gatal, hingga kulit kemerahan yang kadang menimbulkan rasa nyeri.
Banyak pasien melaporkan gejala di atas, sehingga para ahli menyimpulkan simtom itu terkait dengan infeksi virus corona.
Selain itu, lesi kulit mungkin punya keterkaitan dengan tanda Covid-19, misalnya masalah pernapasan.
Perlu Mama tahu, lesi kulit merupakan jaringan kulit yang tumbuh secara abnormal, umumnya ditemukan pada bawah permukaan maupun permukaan kulit.