Berikut Gaya Hidup Penyebab Terjadinya Batu Empedu
Ini gaya hidup yang menyebabkan terjadinya batu empedu
24 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum lama ini, penyanyi Maia Estianty baru saja melakukan operasi pengangkatan batu empedu. Apa sebenarnya batu empedu itu?
Dilansir dari laman Mayo Clinic, batu empedu merupakan endapan cairan pencernaan yang mengeras dan berbentuk seperti batu di kantung empedu.
Di mana kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut yang berfungsi untuk menampung cairan pencernaan atau empedu yang dilepaskan ke usus kecil.
Ukuran batu empedu dapat berkisar dari butiran pasir hingga sebesar bola golf. Orang yang mengalami gejala batu empedu biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantong empedu. Namun, batu empedu yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Batu empedu dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelebihan kolesterol, kelebihan bilirubin, faktor genetik, hingga faktor gaya hidup.
Apa saja gaya hidup tersebut? Berikut Popmama.com berikan informasinya untuk kamu yang telah dirangkum dari laman Verywell Health.
1. Terlalu gemuk hingga obesitas
Obesitas menjadi faktor risiko kuat terbentuknya batu empedu di dalam tubuh. Semakin gemuk, kamu akan semakin berisiko terkena batu empedu.
Hal ini disebabkan karena peneliti menemukan bahwa orang yang obesitas mungkin memiliki kadar kolestrol yang lebih tinggi di dalam kantung empedu. Selain itu, orang yang obesitas juga memiliki kantung empedu besar yang tidak berfungsi dengan baik.
Cara untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh (BMI), yakni membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Lalu bandingkan hasil yang kamu dapat dengan kategori badan berikut:
- Di bawah 18,5 = Berat badan kurang
- 18,5 – 22,9 = Berat badan normal
- 23 – 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
- 30 ke atas = Obesitas
Editors' Pick
2. Penurunan berat badan secara cepat
Orang yang kehilangan banyak berat badan dengan cepat memiliki risiko lebih besar terkena batu empedu. Hal ini karena batu empedu menjadi salah satu komplikasi paling penting secara medis dari penurunan berat badan secara cepat.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang gemuk dapat mengembangkan batu empedu saat menjalani diet rendah kalori. Diet rendah kalori didefinisikan sebagai diet yang hanya mengandung 800 kalori dalam sehari. Sering kali yang dicerna oleh tubuh adalah makanan berbentuk cair dan dikonsumsi dalam waktu lama, biasanya 12 hingga 16 minggu.
Batu empedu yang berkembang saat orang menjalani diet rendah kalori biasanya memang diam dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, orang yang melakukan diet rendah kalori akan berisiko lebih tinggi terkena batu empedu yang memerlukan rawat inap dan kolesistektomi—operasi pengangkatan kantong empedu.