Hukum Operasi Selaput Dara dalam Islam Menurut Ustaz Ahmad Zain

Operasi selaput dara menurut Islam, begini hukumnya

4 Februari 2023

Hukum Operasi Selaput Dara dalam Islam Menurut Ustaz Ahmad Zain
Pexels/Dainis Graveris

Bagi sebagian agama atau budaya, keutuhan selaput dara menjadi hal yang penting yang dikaitkan dengan kesucian atau keperawanan. Maka dari itu, seorang perempuan akan menjaganya dengan baik sampai kelak waktunya menikah nanti. 

Namun terkadang, selaput dara bisa robek karena beberapa hal, yang tak selamanya dikaitkan dengan hubungan seksual. Karena hal tersebut, sebuah operasi yang disebut dengan operasi selaput dara (hymenoplasty) pun hadir sebagai solusi untuk memperbaiki selaput dara yang telah robek.

Bagaimana sih operasi selaput dara itu? Dan kira-kira gimana, ya, hukumnya di dalam Islam?

Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya untuk kamu. 

Editors' Pick

Apa Itu Operasi Selaput Dara?

Apa Itu Operasi Selaput Dara
plasticsurgery.in

Dilansir dari laman plasticsurgery.in, selaput dara merupakan selaput tipis berwarna merah muda yang terletak sekitar setengah inci di dalam vagina yang  menghalangi sebagian pintu masuk ke dalam vagina.

Fungsi selaput dara sendiri masih belum diketahui, tetapi selaput dara dapat menghalangi sumber infeksi eksternal masuk ke dalam vagina.

Operasi selaput dara (hymenoplasty/hymenorrhaphy) merupakan operasi yang dilakukan untuk membangun kembali selaput dara yang telah robek. Operasi selaput dara berperan penting untuk merekonstruksi selaput dara.

Bagi perempuan yang mengalami robek selaput darah bahkan sebelum melakukan hubungan seksual, operasi ini akan membantu untuk menjahit tepi selaput dara yang terluka, sehingga membuatnya kembali seperti semula.

Siapa yang Melakukan Operasi Selaput Dara?

Siapa Melakukan Operasi Selaput Dara
pristyncare.com

Orang yang melakukan operasi selaput dara memiliki alasan yang berbeda-beda, namun beberapa alasan yang paling banyak digunakan di antaranya adalah:

  • Alasan agama atau budaya

Di sebagian agama atau budaya, keutuhan selaput dara merupakan hal yang penting. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk untuk membuktikan kesucian atau kereperawanan mereka. Dengan alasan tersebut, banyak orang yang melakukan operasi selaput dara agar tetap menjaga kesuciannya.

  • Untuk mengembalikan setelah melakukan hubungan intim

Setelah melakukan hubungan intim, biasanya selaput dara akan mengalami kerobekan. Dan jika kamu hidup di keluarga atau budaya yang konservatif, mengembalikan selaput dara melalui operasi merupakan hal yang banyak dilakukan agar tidak mendapat masalah saat menikah nanti.

  • Cedera pada selaput dara

Dalam banyak kasus, selaput dara bisa robek tanpa melakukan hubungan seksual. Latihan keras, jatuh, atau penggunaan tampon dapat menyebabkan robeknya selaput dara dan perempuan mungkin ingin memperbaikinya. Dalam kasus ini, operasi selaput dara dapat menjadi solusi yang terbaik.

  • Penyembuhan psikologis

Saat menjadi korban pelecehan seksual, robeknya selaput dara dapat menjadi salah satu efek yang ditimbulkan. Untuk mengatasi trauma dan stress akibat pelecehan tersebut, beberapa korban memilih untuk melakukan operasi selaput dara guna memulihkan kerusakan fisik dan mental yang ditimbulkan.  

Bagaimana Hukum Melakukan Operasi Selaput Dara di Dalam Islam?

Bagaimana Hukum Melakukan Operasi Selaput Dara Dalam Islam
Pexels/Pavlo Luchkovski

Dirangkum dari kanal YouTube AL ISLAM CHANNEL, menurut Ustaz Ahmad Zain An Najah, hukum melakukan operasi selaput dara terbagi dalam tiga golongan, yang penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Golongan yang kehilangan selaput dara bukan karena maksiat

Golongan pertama adalah golongan orang-orang yang mengalami robek selaput dara tetapi bukan karena maksiat, seperti misalnya terjatuh. Untuk kasus ini, ada dua pendapat hukum menurut para ulama.

Sebagian ulama mengatakan hal tersebut diperbolehkan, karena alasannya yang tidak termasuk ke dalam kategori maksiat. Operasi selaput dara juga dirasa dapat menyelamatkan perempuan tersebut dari tuduhan dan fitnah yang ditujukkan kepadanya dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Namun, ada pendapat kedua yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan atau haram. Adapun alasan pengharamannya adalah karena pada saat menjalani operasi selaput dara, seorang perempuan akan membuka auratnya bahkan sampai ke bagian yang vital. Baik laki-laki atau sesama perempuan, haram hukumnya untuk melihat aurat yang bukan makhromnya.  

2. Golongan yang kehilangan selaput dara karena berzina

Untuk golongan orang yang kehilangan selaput dara karena berzina, di sini terdapat dua pendapat.

Jika ketika seseorang berzina dan semua orang sudah mengetahuinya, maka hal tersebut diharamkan dan tidak boleh melakukan operasi selaput dara karena orang sudah mengetahui aibnya tersebut.

Namun ketika seseorang berzina tetapi tidak ada yang mengetahuinya, maka ada ulama yang mengatakan hal tersebut diperbolehkan sebagai upaya ia bertaubat dan agar aibnya tidak terbongkar. Namun ada juga beberapa ulama yang tetap mengharamkannya. 

3. Golongan yang kehilangan selaput dara karena sudah menikah

Yang terakhir adalah golongan orang yang kehilangan selaput dara karena sudah menikah dan melakukan hubungan seksual dalam pernikahan.

Untuk kasus ini operasi selaput dara bersifat haram dan tidak diperbolehkan, hal tersebut karena dalam kasus ini dapat menjadi sebuah kebohongan untuk menutupi fakta bahwa dia pernah menikah yang nantinya akan mendatangkan dosa.

Nah, itu dia penjelasan tentang operasi selaput dara dan bagaimana hukumnya di dalam Islam. Sekarang kamu sudah tahu, kan?

Baca juga:

The Latest