10 Aturan Penting Berikan Camilan pada Anak Agar Tak Jadi Berlebihan
Makan camilan memang penting, tapi atur kualitas dan kuantitasnya
28 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Momen tumbuh kembang yang sedang pesat membuat anak-anak perlu mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Selain dari makanan utama, juga dari camilan lho, Ma.
Orang tua seringkali luput dalam menyiapkan jenis dan jumlah camilan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Akibatnya justru akan terjadi overeating alias berlebihan.
Bukannya memberikan manfaat, camilan justru membuat anak jadi tidak mau makan atau membahayakan kesehatan karena kebanyakan gula.
Apa saja aturan penting saat memberikan camilan agar tetap dalam batas aman dan tidak berlebihan? Berikut Popmama.com rangkum informasinya dari penulis ‘American Dietetic Association Guide to Healthy Eating for Kids’, Jodie Shield, RD, seperti dikutip dari Parents:
1. Berikan di sela waktu makan utama
Ingatlah prinsip utama bahwa camilan hanya melengkapi nutrisi dan waktu makan utama, bukan untuk menggantikannya. Dengan demikian, Mama perlu memilih waktu yang tepat untuk memberi camilan pada anak.
Jika waktu makan utama anak yakni di pukul 7 pagi, pukul 12 siang dan pukul 7 malam, maka berikan camilan di antara waktu tersebut.
Misalnya kira-kira 1,5 jam sebelum makan utama. Dengan begitu, peran dari makan utama tidak serta-merta digantikan oleh camilan. Jangan sampai waktu ngemilnya terlalu dekat dengan makan utama, sehingga anak justru kenyang dan tidak mau makan.
2. Sajikan camilan hanya di meja makan
Jadikan meja makan dan dapur sebagai tempat penyedia makanan (termasuk camilan). Hilangkan segala sesuatu yang bisa membuat anak teralihkan saat makan dan ngemil.
Terutama dari perangkat elektronik seperti televisi, ponsel atau komputer. Apabila anak ngemil sambil bermain gadget, maka tanpa sadar ia justru berisiko makan berlebihan tak terkendali.
Hati-hati, Ma. Kebiasaan seperti ini dalam jangka panjang dapat membuat anak berisiko mengalami obesitas dan bahkan memiliki gula darah tinggi.
3. Pilih camilan dengan nutrisi baik
Tak sekadar camilan, jika bisa pilihlah yang benar-benar mengandung nutrisi baik untuk tumbuh kembang anak. Misalnya untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, pilih buah potong sebagai menu camilan.
Memenuhi kebutuhan nutrisi penting lainnya seperti protein juga bisa diberikan melalui camilan. Misalnya seperti apel dengan selai kacang atau telur rebus.
Kebutuhan serat juga bisa dibantu melalui susu, yoghurt dan roti gandum.
4. Berikan contoh dari orang tua terlebih dahulu
Jika ingin si Kecil ngemil sehat dan teratur, maka jadikanlah diri sendiri sebagai panutan baginya. Anak mungkin akan menolak makan camilan sehat seperti buah, jika Mama justru memberikan contoh makan camilan lain seperti cokelat.
Sebaliknya, anak pandai meniru dan cenderung akan mengikuti jejak orang tuanya. Jadi, ia akan lebih tertarik untuk ngemil sehat jika itu juga yang dilakukan oleh Mama dan Papa.
Tunjukkan bahwa makan camilan sehat itu menyenangkan. Biasakan untuk melakukannya secara teratur, anak pun tanpa disuruh akan mengikuti kebiasaan baik orang tua.
Editors' Pick
5. Jangan andalkan camilan siap jadi
Di supermarket banyak dijual camilan-camilan kemasan seperti permen dan cokelat. Meski sering dianggap sebagai hal yang praktis, namun Mama sebaiknya tak terlalu mengandalkna camilan seperti ini, ya.
Akan jauh lebih baik jika Mama mau menyiapkan sendiri ala rumahan camilan untuk anak alias homemade. Mama bisa membuat roti gandum dengan irisan keju, misalnya.
Selain itu, Mama juga bisa membuat telur rebus atau pizza mini sederhana buatan sendiri. Yang penting, hindari kebiasaan membeli camilan manis berlebihan saat sedang pergi ke supermarket, ya.
6. Atur rak camilan sehat berada di depan
Apakah si Kecil sudah cukup besar untuk bisa membuka sendiri rak camilan di dapur? Jika ya, atur supaya rak berisi camilan sehat berada di depan dan menjadi yang paling mudah diraih.
Sementara itu, tempatkan camilan lain seperti cokelat dan keripik berada di tengah alias tidak mudah diambil.
Dengan begitu, anak yang biasanya akan mengambil camilan yang bisa ia raih sendiri akan lebih terkendali. Lain halnya jika Mama asal-asalan dalam meletakkan camilan, sudah pasti camilan yang manis akan habis terlebih dahulu.
7. Siapkan bekal camilan sehat untuk perjalanan jauh
Tak cuma di rumah, aturan menyiapkan dan memberikan camilan sehat juga berlaku untuk bekal. Ini termasuk stok camilan di mobil saat Mama dan anak hendak bepergian.
Siapkan camilan berupa pretzel mini, sereal, buah potong dan susu. Hindari kebiasaan menyimpan permen di mobil karena membuat anak sulit berhenti makan camilan manis tersebut.
8. Penuhi kebutuhan protein di jam makan utama
Protein selain bermanfaat untuk pertumbuhan massa otot, juga baik dikonsumsi untuk membantu membuat anak kenyang lebih lama.
Jadi, Mama pun sebaiknya selalu memenuhi kebutuhan harian protein anak. Selain memilih menu camilan yang kaya protein seperti keju dan selai kacang, usahakan juga untuk memberikan asupan sumber protein di waktu makan utama.
Misalnya seperti daging, tempe, tahu dan telur dan ikan. Dengan demikian, anak terhindari dari nafsu makan camilan yang berlebihan, Ma.
9. Selalu ingatkan untuk menjaga kesehatan gigi
Menu camilan, terutama yang manis seperti susu atau cokelat, paling berisiko membuat gigi anak rusak dan bolong. Seringnya karena anak tidak terbiasa berkumur atau sikat gigi setelahnya.
Camilan manis mudah membuat gigi anak rusak, lho. Jadi, selain menyiapkan menu camilan yang sehat, Mama juga perlu mengajarkan anak tentang pentingnya menyikat gigi atau membilas mulut dengan air.
Terutama untuk mencegah kerusakan gigi. Dengan demikian, kebutuhan nutrisi pun tetap terpenuhi tanpa berisiko membuat anak sakit gigi.
10. Jangan jadikan menu camilan sebagai beban
Sesekali tetap santai ya, Ma. Jangan sampai memilih menu camilan justru membuat Mama jadi terbebani. Sesekali boleh saja memberikan kesempatan bagi anak untuk ngemil camilan seperti keripik atau cokelat.
Tapi ingat, lakukan hal ini sesekali saja dan bukan setiap hari. Menurut Shield, ada pembagian waktu dan jadwal yang sebaiknya diikuti orang tua saat memberikan camilan untuk anak.
Untuk menu camilan yang aman diberikan setiap hari misalnya seperti buah potong, buah kering, yoghurt dan selai kacang. Sementara yang perlu dibatasi misalnya permen, cokelat, keripik kentang, donat dan minuman bersoda.
Ingatkan anak bahwa kesempatan untuk ngemil makanan manis berlaku hanya sesekali saja, dan bukan setiap hari. Jangan lupa tetap terapkan aturan-aturan sebelumnya juga, ya.