Paksakan Muntah Setelah Makan, Waspada Bulimia Nervosa!
Gangguan makan ini bisa berbahaya dan butuh perawatan yang tepat
7 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makan menjadi salah satu kebutuhan dasar makhluk hidup, termasuk manusia. Dengan makan, kebutuhan nutrisi untuk keseimbangan dan kinerja organ tubuh pun terpenuhi.
Namun demikian, ada beberapa gangguan makan yang justru membuat pengidapnya cenderung ingin memuntahkan kembali makanan yang sudah ditelan. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan berat badan tidak akan naik dan akan terus turun.
Yang berbahaya, pengidap gangguan ini akan melakukan apa saja demi bisa memuntahkan makanan. Baik dengan cara mengonsumsi obat pencahar sembarangan, maupun dengan memasukkan jari ke kerongkongan.
Gangguan ini disebut dengan bulimia nervosa.
Agar lebih jelas, yuk intip rangkuman informasi dari Popmama.com berikut ini:
1. Apa itu bulimia nervosa?
Bulimia nervosa adalah kelainan makan yang ditandai dengan kencenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang sudah ditelan. Cara ini biasanya dipaksakan, baik dengan menggunakan tangan, olahraga berlebihan, atau dengan menggunakan obat pencahar.
Selain dengan memuntahkan kembali makanan, pengidap bulimia juga kerap melakukan metode lain untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan. Misalnya dengan puasa berlebihan atau diet ekstrem, demikian dilansir dari laman Healthline.
Pada umumnya, pengidap bulimia seringkali memiliki citra tubuh yang tidak realistis. Mereka terobsesi dengan berat badan yang harus terus turun dan sangat kritis terhadap diri sendiri.
Padahal sebenarnya banyak orang dengan bulimia memiliki berat badan normal, yang bahkan tidak perlu diturunkan terus-menerus. Inilah yang bisa membuat bulimia sulit untuk didiagnosis.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1,5 persen perempuan dan 0,5 persen laki-laki akan mengalami bulimia di beberapa titik selama hidup mereka. Jumlah kasus paling banyak terjadi pada perempuan, tepatnya pada fase remaja dan dewasa awal.
Editors' Pick
2. Gejala bulimia nervosa
Gejala awal yang perlu diperhatikan yakni kebiasaan melakukan diet ekstrem yang tidak beraturan, misalnya dengan makan dengan porsi sangat sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali.
Setelah gejala ini terjadi, jika tidak terkendali pengidap bulimia juga kadang mengalami keinginan makan yang besar. Namun kemudian muncul rasa bersalah hingga kemudian ada keinginan untuk memuntahkan kembali makanan tersebut.
Selain gejala yang bisa dilihat, ada juga beberapa gejala psikologis yang kerap dialami oleh pengidap bulimia. Di antaranya seperti takut dengan komentar atau pertanyaan tentang berat badan, citra diri yang negatif, menarik diri dari lingkungan sosial dan tidak percaya diri.
Akibat dari kelainan ini, pengidap bulimia kerap lelah, merasa lemah, nyeri atau gangguan pencernaan, serta pusing.