Dokter Temukan 100 Bubble Tea Pearls di Perut Remaja Ini, Kok Bisa Ya?
Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan tidak baik bagi kesehatan, Ma
14 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mengonsumsi minuman bubble tea yang dilengkapi dengan pearl alias bola-bola kenyal berwarna kehitaman yang menjadi topping-nya?
Jika ya, sebaiknya mulai batasi juga jumlah konsumsinya ya, Ma. Seorang remaja asal Tiongkok, Xiao Shen (14 tahun), harus merasakan konsekuensinya.
Dilansir News.com.au, Shen yang sangat menyukai minuman bubble tea dengan topping pearl ini harus mendapatkan perawatan intensif dari dokter. Ini terjadi karena ia terlalu banyak mengonsumsi minuman tersebut.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya untuk Mama:
1. Diawali dengan keluhan sakit perut
Shen diketahui memang sangat suka minum bubble tea dengan topping pearl, namun ia dan keluarganya sama sekali tidak menyangka hal ini bisa membuat kesehatannya bermasalah.
Pearl sebagai salah satu topping minuman bubble tea terbuat dari tepung tapioka. Bentuknya bulat kecil dan berwarna kehitaman. Teksturnya kenyal dan rasanya tidak terlalu manis. Meski tidak manis, pearl memang memiliki peminat yang cukup banyak.
Kisah tentang Shen dilaporkan oleh media Tiongkok, Shaoxing News, diawali dengan adanya keluhan sakit perut yang ekstrem. Shen mengeluh pada orang tuanya bahwa sakit perut yang dialami tak kunjung sembuh.
Selain itu, Shen juga mengalami kembung, mual dan tidak bisa buang air besar sampai lima hari lamanya. Ia pun jadi tidak nafsu makan.
Cemas akan kondisi buah hatinya, orang tua Shen pun kemudian membawanya ke Zhuji People’s Hospital, Zhejiang. Dokter yang menangani Shen, Zhang Louzhen, curiga akan kondisi remaja tersebut dan meminta untuk dilakukan CT scan.
Editors' Pick
2. Dokter temukan sekitar 100 pearl di tubuh remaja ini
Benar saja, Ma. Hasil pemeriksaan CT scan membuat dokter dan tenaga medis lainnya benar-benar terkejut. Ada lebih dari 100 bayangan tak biasa yang tersebar di seluruh bagian pencernaan Shen.
Mulai dari bagian anus, sampai ke bagian anusnya. Louzhen pun lantas menanyakan tentang kebiasaan makan dan minum pasiennya tersebut pada keluarga.
Setelah mengetahui bahwa Shen ‘kecanduan’ minuman bubble tea dengan topping pearl, Louzhen pun meyakini bahwa bayangan dari hasil CT scan tersebut adalah pearl yang tidak tercerna dengan sempurna.
Sekumpulan pearl ini kemudian menumpuk di bagian perut Shen, sehingga membuat perutnya tersebut tampak menggembung dan lebih besar dari ukuran normalnya.
Kepada dokter, Shen mengaku kali terakhir minum bubble tea adalah lima hari sebelumnya atau tepat sebelum ia merasa sakit perut.
Namun dokter menyimpulkan bahwa sejumlah besar pearl yang berada di perut Shen adalah akumulasi dari konsumsi dalam jangka panjang alias sudah menumpuk sejak lama.