Serba-serbi Radang Panggul: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Cari tahu seperti apa fakta penyakit ini untuk tahu cara mengatasinya
27 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai penyakit bisa mengganggu kesehatan sistem reproduksi perempuan. Jika tidak segera ditangani dengan cara tepat, beberapa kondisi pun bisa berlanjut menjadi komplikasi berbahaya.
Salah satu penyakit yang perlu dikenali adalah radang panggul alias pelvic inflammatory disease (PID). Infeksi ini terjadi bisa di area leher rahim (serviks), rahim (uterus), tuba falopi (saluran indung telur) dan indung telur (ovarium).
Oleh sebab itu, Mama pun perlu memahami tentang penyakit ini supaya bisa mendeteksi dini dan mengobati lebih awal jika memang mengidapnya.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap tentang penyakit radang panggul untuk Mama:
1. Apa itu penyakit radang panggul?
Dilansir Healthline, penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi di organ reproduksi perempuan. Beberapa bagian yang termasuk panggul di antaranya perut bagian bawah, tuba falopi, ovarium, serviks, dan rahim.
Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan penyakit radang panggul, termasuk bakteri yang sama seperti penyebab infeksi menular seksual (IMS) gonore dan klamidia.
Pada umumnya bakteri masuk ke dalam vagina dan kemudian menyebabkan infeksi. Seiring berjalannya waktu, infeksi ini pun dapat berpindah ke organ panggul.
Jangan anggap enteng, Ma. Penyakit radang panggul bisa menjadi sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa. Terutama jika infeksi sudah menyebar ke dalam darah. Apabila Mama curiga mengalami infeksi, segera cek ke dokter, ya.
Editors' Pick
2. Gejala penyakit radang panggul
Beberapa gejala dan tanda dari penyakit radang panggul seringkali disalahartikan dengan penyakit lain, yang juga terjadi di area perut bagian bawah.
Namun gejala khas dari penyakit radang panggul juga perlu Mama pahami. Di antaranya seperti nyeri hebat di perut bagian bawah dan ada pendarahan yang tidak wajar. Pendarahan ini umumnya terjadi selama atau setelah berhubungan intim, serta bisa juga di antara siklus haid.
Selain pendarahan, perhatikan juga apakah ada keputihan yang parah dengan bau tidak sedap. Demikian dikutip dari Mayo Clinic.
Gejala khas lain dari penyakit radang panggul juga bisa berupa demam, sulit buang air kecil, dan rasa tidak nyaman di bagian perut.
Segera cek ke dokter apabila rasa nyeri di perut bagian bawah juga dibarengi dengan mual muntah dan demam tinggi. Selain karena penyakit radang panggul, ini juga bisa menjadi gejala dari infeksi menular seksual.
3. Penyebab penyakit radang panggul
Ada beberapa jenis bakteri yang bisa menjadi penyebab penyakit radang panggul. Tetapi infeksi akibat bakteri gonore atau klamidia adalah yang paling umum. Bakteri ini biasanya didapat selama hubungan seks tanpa kondom.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri juga dapat memasuki saluran reproduksi melalui jalan lain seperti saat persalinan atau keguguran.
Selain infeksi bakteri, sejumlah faktor lain juga dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul, termasuk seperti memiliki lebih dari satu pasangan berhubungan intim atau berhubungan intim tanpa kondom.
4. Pemeriksaan dan diagnosis penyakit radang panggul
Selalu ungkapkan setiap gejala dan tanda tak biasa pada nyeri panggul yang Mama rasakan saat cek ke dokter. Tak cuma dari hasil pemeriksaan dan wawancara, dokter juga bisa melakukan beberapa tes lain untuk memastikan diagnosis penyakit radang panggul.
Misalnya seperti pemeriksaan panggul untuk memeriksa secara keseluruhan organ panggul Mama. Bisa juga dilakukan cek kultur serviks untuk memeriksa infeksi serviks.
Tes urine juga bisa dilakukan untuk memeriksa adanya kondisi tidak biasa di urine dan bagian tubuh secara keseluruhan.
5. Cara mengobati penyakit radang panggul
Konsumsi obat antibiotik mungkin bisa dilakukan sebagai langkah awal mengobati penyakit radang panggul. Pada sebagian kasus, ketika dokter belum mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan infeksi Mama, mungkin Mama akan diberikan dua jenis antibiotik untuk mengobati berbagai bakteri penyebab infeksi.
Dalam beberapa hari setelah memulai pengobatan, gejala penyakit radang panggul dapat membaik atau hilang. Namun demikian, Mama harus tetap mengonsumsi obat antibiotik yang diresepkan. Menghentikan pengobatan lebih awal dapat menyebabkan infeksi datang kembali.
Selain minum obat, penyakit radang panggul kadang juga membutuhkan tindakan bedah. Tetapi kasus seperti ini jarang terjadi dan hanya diperlukan jika ada luka bernanah yang parah di panggul.
Tindakan bedah juga mungkin lebih diperlukan jika infeksi tidak berespons terhadap pengobatan oral alias dengan minum antibiotik.
Perlu diketahui bahwa bakteri yang menyebabkan penyakit radang panggul dapat menyebar melalui kontak seksual. Jika Mama aktif secara seksual, maka Papa juga harus diperiksa dan mungkin diobati. Ini karena laki-laki juga sangat mungkin menjadi pembawa bakteri penyebab penyakit radang panggul secara tak kasat mata.
Infeksi Mama juga bahkan dapat kambuh jika tidak menerima perawatan dengan tepat. Dalam beberapa kasus, Mama mungkin diminta untuk tidak melakukan hubungan intim sampai infeksi telah teratasi secara menyeluruh.
Jadi, jangan ragu untuk segera cek ke dokter dan patuhi setiap rencana pengobatan yang diberikan supaya cepat sembuh ya, Ma.
Baca juga:
- Apa Itu Virus Zika? Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya!
- Apa Itu Sindrom Penis Kecil? Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya!
- Thalassemia: Penjelasan Gejala, Penyebab, dan Risiko bagi Kesehatan