Catat! Ini Janji dalam Pidato Jokowi Terkait Kebijakan Ibu dan Anak
Apa saja yang menjadi rencana pembangunan Presiden Jokowi terhadap kesehatan ibu dan anak?
16 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam proses pembangunan sebuah negara, kebijakan terkait kesehatan ibu dan anak menjadi sesuatu yang tak boleh disepelekan. Faktor ini turut memegang peranan penting.
Hal ini disampaikan juga oleh Joko Widodo alias Jokowi dalam pembacaan pidatonya beberapa waktu lalu.
Presiden terpilih Pilpres 2019 ini menyebutkan bahwa kesehatan dan kebijakan terhadap anak-anak serta ibu hamil memegang peranan penting bagi pembangunan sumber daya manusia.
Berikut Popmama.com rangkum berbagai janji dan rencana Jokowi terhadap kebijakan ibu dan anak dalam masa kepemimpinannya beberapa tahun ke depan:
Editors' Pick
1. Utamakan program kesehatan ibu dan anak
“Bapak ibu yang saya hormati, kita jangan lupa menyambungkan infrastruktur itu dengan kawasan persawahan, perkebunan, perikanan, sambungkan ke sana. Kedua kita akan menggeser pada pembangunan sumber daya manusia, kita ingin prioritas pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) kita,” ungkap Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi memahami bahwa kehidupan masa depan dan kemakmuran sumber daya manusia di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu dan anak. Terutama dimulai dari masa kehamilan.
Oleh sebab itu, dalam masa kepemimpinannya lima tahun ke depan, ia menyebut akan berupaya lebih kuat dalam mengutamakan program kesehatan ibu dan anak.
2. Tak ingin lagi ada kasus stunting pada anak
"Pembangunan SDM adalah kunci kita ke depan, dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak anak sekolah kita. Ini kunci emas untuk Indonesia ke depan, itu dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, tugas kita di situ,” lanjut Jokowi.
Jokowi juga menyebutkan tak ingin lagi ada peningkatan kasus stunting nantinya.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah, Ma.
Di antaranya dengan mengatur pola makan bergizi seimbang, memperbaiki pola asuh dan ada akses dari sanitasi serta air bersih. Hal-hal inilah yang nantinya juga akan menjadi prioritas pemerintahan ke depan.
Selain Jokowi, sebelumnya wakil presiden terpilih, KH Ma’ruf Amin, juga sempat menyinggung tentang stunting, Ma. Tepatnya saat debat Pilpres 2019 di bulan Maret lalu.
Menurut Ma’ruf, masa penting dalam mencegah stunting yakni pada seribu hari pertama sejak ibu mulai hamil sampai disusui anaknya, yaitu melalui pemberian asupan yang cukup dan juga melalui sanitasi, air bersih, serta pemberian susu ibu selama dua tahun.