Kenali Menometroragia: Pendarahan yang Terjadi di Luar Siklus Haid
Pendarahan yang keluar biasanya cukup banyak dan tidak teratur, Ma
22 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika pendarahan keluar biasanya hanya dalam siklus haid dan dalam jumlah yang masih terkendali, maka lain halnya dengan menometroragia.
Perempuan yang terdiagnosis dengan kondisi menometroragia memiliki pendarahan yang berat, abnormal dan siklusnya tidak teratur.
Selama siklus haid, jumlah darah yang keluar akan lebih banyak dari siklu haid perempuan pada umumnya. Namun seringkali, pendarahan pada diagnosis menometroragia juga terjadi di luar siklus haid, Ma.
Berikut rangkuman informasi lengkapnya dari Popmama.com:
1. Apa itu menometroragia?
Dilansir Healthline, menometroragia adalah kelainan pada siklus pendarahan dari rahim yang abnormal dan tidak teratur. Selain dengan jumlahnya yang lebih banyak saat haid, pendarahan pada menometroragia juga terjadi di luar siklus haid.
Darah seperti haid muncul di waktu yang tidak terduga dan dalam waktu yang sering.
Menometroragia atau Menometrorrhagia sebenarnya adalah kombinasi dari dua gangguan siklus haid, yakni: menorrhagia dan metrorrhagia.
Menorrhagia merupakan perdarahan uterus berat yang terjadi secara berkala, sementara metrorrhagia merupakan perdarahan tidak teratur.
Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk berkonsultasi pada dokter jika merasa memiliki ketidakteraturan siklus haid. Terutama jika darah yang keluar juga berjumlah sangat banyak.
Editors' Pick
2. Gejala menometroragia
Sampai saat ini, belum ada sebenarnya definisi medis yang konkret tentang perdarahan uterus abnormal. Pada perempuan, rata-rata haid terjadi setiap 28 hari, meskipun memiliki periode setiap 21-35 hari juga dianggap normal. Sementara itu, periode rata-rata siklus haid adalah sekitar 5 hari. Kebanyakan wanita akan kehilangan kurang dari 80 ml darah secara keseluruhan selama periode tersebut.
Sebagian besar ahli sepakat bahwa pendarahan yang terlalu berlebihan dan parah sehingga mengganggu kehidupan fisik, sosial, dan emosional seseorang adalah hal tidak normal.
Nah, beberapa petunjuk pendarahan yang Mama alami sudah tidak normal dan Mama mungkin mengalami menometroragia termasuk:
- darah yang tertampung pada tampon atau pembalut benar-benar banyak hanya dalam waktu hitungan jam saja
- pendarahan lebih dari 8 hari
- sering pendarahan di luar siklus haid yang biasa
- darah yang keluar memiliki bentuk gumpalan besar
- mengalami sakit punggung dan perut selama haid
- sering merasa lelah dan sesak napas, yang mungkin merupakan tanda bahwa perdarahan yang berlebihan telah mengurangi jumlah zat besi dalam darah sehingga memicu anemia
3. Penyebab menometroragia
Penyebab menometroragia juga belum bisa dipahami dengan baik, tetapi sangat mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Ketidakseimbangan hormon
Memiliki terlalu banyak hormon estrogen dapat menyebabkan lapisan rahim tumbuh lebih tebal dari yang diharapkan. Ketika lapisan yang lebih tebal itu mulai luruh, hal itu dapat menyebabkan pengeluaran darah menjadi lebih banyak. Ketidakseimbangan estrogen dapat terjadi karena berbagai pemicu, termasuk stres dan obesitas.
- Pertumbuhan abnormal pada rahim
Tumor, seperti polip uterus dan fibroid, dapat menyebabkan perdarahan berlebihan karena tekanan yang mereka tempatkan pada rahim. Termasuk pada pembuluh darah di area tersebut. Jenis tumor ini biasanya jinak (noncancerous).
- Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika lapisan rahim justru tumbuh di luar rahim, biasanya di saluran tuba, ovarium, dan panggul. Ketika lapisan ini luruh, pendarahan bisa terjadi lebih banyak.
- Gangguan pembekuan darah
Ketika darah tidak bisa membeku dengan baik, pendarahan akan terjadi lebih lama dan lebih banyak.
4. Komplikasi menometroragia
Pendarahan menstruasi yang berlebihan dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup Mama. Salah satunya adalah anemia. Hal ini terjadi akibat adanya kehilangan darah dalam jumlah yang signifikan.
Anemia adalah suatu kondisi di mana darah Mama kekurangan sel darah merah pembawa oksigen. Tanpa darah kaya oksigen, Mama mungkin akan merasa lemah dan cepat lelah.
Pendarahan menstruasi yang berlebihan juga dapat menjadi gejala dari beberapa kanker reproduksi dan kondisi yang mempengaruhi kesuburan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Mama mengalami pendarahan yang berlebihan.
5. Diagnosis dan pengobatan menometroragia
Untuk memberikan diagnosis menometroragia, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes. Di antaranya seperti tes darap, pap smear dan histeroskopi. Pada histeroskopi, dokter akan menggunakan tabung teleskopik tipis untuk melihat ke dalam rahim.
Perawatan dan pengobatan untuk menometroragia biasanya disesuaikan pada faktor penyebabnya. Misalnya, operasi untuk mengangkat fibroid mungkin disarankan.
Apabila masih belum diketahui penyebab dari menometroragia pada Mama, akan umumnya akan diberikan terlebih dahulu pengobatan lini pertama, dengan opsi seperti berikut:
- Pil KB, untuk mengatur kadar hormon
- Terapi progestin, yakni versi sintetis dari hormon progesteron yang terjadi secara alami. Progestin membantu mengencerkan lapisan rahim dan mengurangi aliran darah haid
- Pemberian obat Nonsteroidal anti-inflammatories (NSAID). Selain menghilangkan rasa sakit yang terkait dengan menometroragia, obat-obatan ini juga membantu membekukan darah dan membatasi pengeluaran berlebihannya
Demikian informasi tentang menometroragia yang perlu Mama ketahui. Jangan ragu untuk segera cek ke dokter jika Mama sering mengalami pendarahan di luar siklus haid, ya.