Kulkas Padam Berjam-jam, Cek Makanan untuk Cegah Kontaminasi Bakteri
Hindari konsumsi makanan dan minuman yang sudah tidak dalam kondisi baik demi kesehatan keluarga
6 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Listrik padam yang dialami oleh wilayah Jakarta dan Jawa Barat kemarin membuat beberapa peralatan elektronik harus ikut padam. Salah satunya kulkas.
Padahal kulkas menjadi salah satu peralatan elektronik yang penting karena meyimpan berbagai macam makanan dan minuman untuk persediaan keluarga ya, Ma.
Oleh sebab itu, setelah listrik kembali nyala jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh isi kulkas tanpa terkecuali. Ini untuk memastikan keluarga tercinta tidak terkontaminasi bakteri dan kuman.
Ya, kulkas yang padam berarti suhu ruangnya tak lagi dingin dan rentan lembap. Akibatnya, bakteri dan kuman pun mudah masuk serta berkembangbiak.
Berikut informasi lengkapnya dari Popmama.com, simak yuk, Ma.
1. Pentingnya cek kualitas makanan dan minuman dalam kulkas
Seperti disebutkan sebelumnya, suhu dalam kulkas dan freezer umumnya sangat dingin. Ini bertujuan supaya bakteri dan kuman tidak dapat bertahan hidup, Ma.
Nah, ketika listrik padam berjam-jam, suhu dalam kulkas tentu akan berangsur-angsur turun. Akibatnya, bakteri dan kuman rentan masuk dan mengontaminasi makanan dan minuman yang ada di dalam kulkas.
Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyebutkan terutama yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan daging atau bahan makanan.
“Kita tahu pada beberapa makanan kita di jaga kualitasnya didalam freezer dan ada makanan yang kita simpan dalam kulkas ukuran 2-4 derajat celcius. Hal ini bisa terjadi pada kulkas rumah tangga atau rumah makan yang memang tidak menyiapkan genset,” ungkap dr. Ari.
Oleh karena itu, makanan atau minuman pun dapat rusak jika tidak terjaga dalam suhu yang diharapkan. Seperti diketahui, makanan yang berada suhu kamar lebih cepat terkontaminasi dan rusak.
Yang berbahaya, kontaminasi ini seringkali pada tahap awal tidak menunjukkan adanya perubahan ekstrem pada bau atau warna. Jadi, Mama harus lebih cermat melakukan evaluasi terhadap bahan makanan.
Jangan sekadar dilihat sekilas, tetapi juga dicium aromanya dan diperhatikan adanya perubahan warna serta teksturnya.
Misalnya pada daging, biasanya daging akan tampak berubah warna, beraroma kurang sedap dan tampak agak berlendir. Sementara pada sayur dan buah, perubahan kualitas akan menunjukkan adanya penampakan yang layu dan seperti membusuk.
“Jadi jelas bahwa perubahan suhu kulkas ini akan menyebabkan rusaknya makanan kita. Kondisi listrik yang lama beberapa tempat sampai 8 jam akan mengganggu penyimpanan,” tutur dr. Ari.
Editors' Pick
2. Efek bagi kesehatan jika mengonsumsi makanan dan minuman terkontaminasi
Beberapa jenis bakteri dan kuman yang bisa mengontaminasi bahan makanan dan minuman dari kulkas yang padam di antaranya seperti E. coli, S. thyposa, Clostridium, serta beberapa jamur dan parasit.
Menurut dr Ari, pada dasarnya tujuan dari menjaga makanan dalam suhu nol derajat atau lebih rendah adalah supaya makanan tersebut tidak terkontaminasi dengan bakteri.
Seperti diketahui, pada suhu nol derajat sampai -20 derajat celcius pertumbuhan bakteri terhenti. Dengan perubahan suhu karena padamnya listrik, maka bakteri akan tumbuh subur dan membuat kondisi daging menjadi rusak.
“Oleh karena itu saya menganjurkan untuk berhati-hati dan melakukan evaluasi pada makanan dan minuman yang sudah di dalam kulkas yang padam saat akan dihidupkan kembali,” pesan dr Ari.
Apabila makanan sudah terkontaminasi kemudian dikonsumsi, maka efek sampingnya bisa menyebabkan keracunan makanan. Terutama jika kontaminasi sudah cukup parah dan daya tahan tubuh orang yang mengonsumsi sedang melemah.
3. Tanda dan gejala kontaminasi yang perlu diwaspadai
Jika terlanjur mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, perhatikan tanda dan gejala yang mungkin akan muncul.
Gejala utama berupa keracunan makanan yang terjadi dengan munculnya muntah-muntah dan diare. Selain itu juga pasien bisa mengalami demam.
Selain itu, keluhan lain yang juga bisa muncul di antaranya seperti nyeri perut, kembung, mulas berlebihan, meriang serta tubuh terasa lemah.
Baca juga:
4. Pertolongan pertama jika merasa ada efek samping kontaminasi bakteri
Dikutip dari Web MD, ada beberapa tindakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah jika ada yang mengalami keracunan akibat kontaminasi makanan. Prinsip utamanya adalah mengontrol rasa mual dan muntah, serta menghindari dehidrasi.
- Mengontrol mual dan muntah
Lakukan dengan menghindari dulu konsumsi makanan padat sampai keluhan muntah reda. Sebaliknya, isi perut dengan mengonsums makanan ringan seperti biskuit, pisang, atau roti. Selain itu, hindari dulu makanan yang digoreng, berminyak, pedas, atau manis.
- Mencegah Dehidrasi
Jangan lupa perbanyak minum air putih, mulai dengan tegukan kecil dan secara bertahap minum lebih banyak. Jika terasa mual minum air putih, upayakan tetap penuhi asupan cairan dengan minum teh atau air perasan jeruk.
Apabila efek ini masih terus bertahan sampai lebih dari 24 jam, atau dirasa keluhannya semakin memburuk, misalnya sampai muncul demam tinggi, ada darah saat buang air besar serta muntah, dan muncul tanda dehidrasi seperti peningkatan denyut jantung, segera cek ke dokter.
Disampaikan oleh dr Ari, biasanya akan dilakukan observasi lebih lanjut dan mungkin pasien akan diberikan antibiotik serta pengobatan lain sesuai kondisinya.
Nah, Ma. Tetap utamakan kesehatan pada waktu seperti ini, ya. Jika memang bahan makanan dan minuman dalam kulkas sudah tidak layak konsumsi, hindari tetap mengolahnya demi mencegah terjadinya kontaminasi dan keracunan.