Kenali Lebih Jauh Tentang Obat Ibuprofen untuk Penghilang Nyeri
Sebelum minum obat, kenali dulu seperti apa komposisinya Ma
1 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, pernah mendengar obat Ibuprofen? Ibuprofen adalah obat penghilang nyeri. Memiliki nama generik ibuprofen, obat ini dijual dalam beberapa merek dagang. Sebut saja ada Proris/Proris Forte, Ibufen, Iprox, Brufen dan Fenris.
Obat generik ini dijual di pasaran, termasuk di antaranya obat penghilang nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen. Keduanya sering digunakan untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri.
Meski digunakan untuk meredakan nyeri, bukan berarti obat ini bisa diminum bebas tanpa anjuran dokter ya, Ma. Tetap ada aturan yang harus dipatuhi sebelum minum obat supaya manfaatnya bisa didapat tanpa risiko efek samping.
Informasi lengkap tentang ibuprofen seperti telah dirangkum Popmama.com berikut ini:
1. Apa itu ibuprofen?
Ibuprofen adalah obat generik yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dari berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, kram saat menstruasi, nyeri otot, atau radang sendi. Ibuprofen juga digunakan untuk mengurangi demam dan meredakan sakit ringan karena pilek atau flu biasa. Untuk penyakit parah, konsultasikan ke dokter terlebih dulu untuk pengaturan dosisnya.
Obat ini termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Kandungannya bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tubuh yang bisa memicu peradangan. Efeknya membantu mengurangi bengkak, rasa sakit, atau demam.
Apabila ibuprofen digunakan untuk mengobati kondisi kronis seperti radang sendi atau artritis, jangan lupa untuk berdiskusi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya ya, Ma.
Ibuprofen kadang-kadang juga digunakan untuk membantu mengobati asam urat, namun demikian pemeriksaan dan resep dari dokter tetap perlu diberikan, Ma.
Meskipun sebelumnya Mama pernah minum obat ibuprofen, tetap perhatikan label dan kandungannya sebelum meminum kembali. Perhatikan juga apakah ada anjuran dari dokter untuk Mama bisa meminumnya kembali sewaktu-waktu tanpa perlu berkonsultasi terlebih dahulu.
Minum obat tanpa persetujuan dari dokter, apalagi dengan dosis yang tidak tepat, efeknya bisa membahayakan kesehatan.
Editors' Pick
2. Aturan minum dan dosis ibuprofen
Ibuprofen tersedia dalam beberapa bentuk, namun yang paling sering digunakan adalah dalam bentuk oral atau sediaan minum melalui mulut. Ibuprofen biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali dengan segelas air putih.
Hindari langsung berbaring setelah minum obat untuk membantu proses penyerapannya.
Dosis orang dewasa untuk ibuprofen biasanya akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Selalu patuhi dosis yang diberikan dokter, jangan mengurangi atau bahkan melebihkannya meskipun Mama merasa tubuh memerlukannya.
Untuk anak-anak, dosis ibuprofen disesuaikan dengan berat badan dan juga usia. Ukur pemberian obat dengan tepat sebelum memberikannya pada si Kecil ya, Ma.
Dalam kondisi tertentu, misalnya Mama mengalami radang sendi, pemberian obat ibuprofen mungkin akan memerlukan waktu hingga dua minggu secara teratur. Namun semua bisa berbeda-beda bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh Mama.
Apabila setelah minum obat ibuprofen rasa nyeri atau demam yang dirasakan tidak membaik dan justru memburuk, terutama setelah 2-3 hari, segera cek ke dokter.
3. Efek samping ibuprofen
Efek samping ibuprofen tidak selalu berlaku dan bisa dialami oleh semua orang. Efek samping ini biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki reaksi alergi atau kondisi penyakit tertentu.
Reaksi alergi yang muncul awalnya bisa berupa gatal-gatal, sulit bernapas, serta bengkak pada wajah.
Efek samping ibuprofen yang masih tergolong ringan di antaranya seperti sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, diare, sembelit, pusing, atau menjadi kantuk.
Sementara itu, efek samping ibuprofen yang dianggap berat misalnya nyeri dada, hilang keseimbangan, feses berdarah, sulit buang air kecil, urine menjadi gelap, dan kesemutan berat. Apabila efek samping ringan terus memburuk atau terjadi efek samping berat, hentikan konsumsi obat dan segera cek kembali ke dokter.
Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa orang konsumsi ibuprofen juga bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga ada baiknya juga Mama memeriksa tekanan darah secara teratur dan beri tahu dokter jika hasilnya mendadak.
4. Cara penyimpanan ibuprofen
Sama seperti obat-obat lain pada umumnya, ibuprofen sebaiknya juga selalu disimpan dalam suhu ruangan. Hindari paparan sinar matahari secara langsung dan disimpan di tempat yang lembap karena bisa merusak kandungan di dalam obat.
Hindari juga menyimpannya di kamar mandi, karena ini juga bisa membuat obat menjadi lembap dan efektivitasnya berkurang.
Selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum meminum obat ya, Ma. Buang apabila masa berlakunya sudah habis.
5. Ibuprofen untuk ibu hamil dan menyusui
Menurut National Health Services UK (NHS UK), ibu hamil pada umumnya tidak dianjurkan untuk minum ibuprofen untuk meredakan nyeri.
Terutama pada saat kehamilan Mama sudah masuk usia 30 minggu ke atas, konsumsi ibuprofen sebaiknya dihindari karena sering dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, termasuk masalah jantung pada bayi dan berkurangnya jumlah cairan ketuban.
Sementara itu, konsumsi ibuprofen pada ibu hamil dengan usia kehamilan di bawah 30 minggu juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi, termasuk keguguran.
Pilihan obat pereda nyeri yang lebih direkomendasikan saat hamil menurut NHS UK adalah parasetamol. Namun pastikan konsumsi obat ini sesuai anjuran dan dalam pengawasan dari dokter kandungan, ya.
Tetap yang terbaik adalah menghindari minum obat saat hamil, terutama selama 3 bulan pertama. Jika Mama pilek atau sakit ringan, sebaiknya tidak perlu langsung diobati dengan minum obat-obatan.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang sakit maupun minum obat selama hamil, demi kesehatan janin dan juga tubuh Mama.
Untuk ibu menyusui, konsumsi ibuprofen juga lebih baik dihindari atau dibatasi. Dilansir Healthline, setelah diminum obat akan dimetabolisme dan ditransfer ke dalam darah. Kemudian sebagian kecil dari komposisi obat dapat masuk ke dalam air susu ibu (ASI).
Jeda waktu antara minum obat sebelum menyusui dapat memengaruhi seberapa banyak obat yang ada dalam ASI yang dikonsumsi bayi. Ibuprofen umumnya mencapai level puncaknya sekitar 1-2 jam setelah diminum secara oral.
Untuk membantu menghindari minum obat saat Mama sakit, cobalah untuk lebih banyak istirahat, makan makanan bergizi, minum air putih, dan mengompres bagian tubuh yang nyeri.
Jika Mama ragu, sebaiknya tetap berkonsultasi untuk minum obat jenis apapun selama hamil dan menyusui, ya!
Baca juga:
- Paracetamol dan Ibuprofen, Mana yang Lebih Aman untuk Anak?
- Diduga Kena Corona, Kondisi Anak 4 Tahun Memburuk Usai Minum Ibuprofen
- Ibuprofen untuk Anak: Dosis, Aturan Pakai dan Efek Samping