Pentingnya Self-Care bagi Kesehatan Jiwa dan Cara Tepat Menerapkannya
Cinta pada diri sendiri bukan hal yang egois kok, Ma
8 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyaknya pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, yang mungkin itu-itu saja, tanpa disadari bisa membuat Mama menjadi jenuh dan stres. Prioritas pada kesibukan pun kerap membuat diri sendiri kerap terlupakan.
Tahukah Mama bahwa memberikan waktu istirahat pada diri sendiri juga penting?
Istilah self-care pun identik dengan aktivitas ini. Padahal self-care menjadi salah satu metode manajemen stres yang penting.
Dikutip dari Healthline, self-care kerap disalahpahami dan dianggap sebagai sesuatu yang bersifat egois. Tak heran jika kemudian masih banyak orang yang enggan untuk melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri.
Yuk intip rangkuman Popmama.com berikut ini:
Editors' Pick
1. Apa itu self-care?
Disampaikan oleh pakar self-care, Gracy Obuchowicz, self-care atau perawatan diri sendiri adalah sesuatu hal yang ketika dilakukan maka akan memberikan efek yang besar pada tubuh. Baik secara fisik maupun mental.
“Kebanyakan orang menganggap self-care hanya sekadar berkata pada diri sendiri seperti ‘saya akan membuat diri saya lebih baik’, tetapi kemudian cara ini biasanya tidak berhasil,” ujar Gracy.
Gracy menuturkan bahwa ketika seseorang melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan self-care, umumnya tidak akan ada pengaruh besar bagi dirinya.
Self-care juga penting untuk menjaga suasana hati agar tidak bosan, terhindari dari stres, dan membuat tubuh lebih rileks.
2. Aspek self-care sesuai dengan area kehidupan
Supaya Mama bisa lebih mudah menerapkan self-care dalam kehidupan sehari-hari, Mama perlu tahu dulu aspek-aspek self-care sesuai areanya. Dikutip dari Very Well Mind, area tersebut termasuk fisik, sosial, mental, emosional dan spiritual.
- Self-care secara fisik
Menerapkan self-care secara fisik salah satunya yaitu dengan merawat tubuh dan menjaga kesehatan, supaya setiap organ di dalamnya bisa bekerja efisien. Ingatlah bahwa ada hubungan kuat antara tubuh dan pikiran. Jadi, ketika Mama merawat tubuh, Mama juga akan berpikir dan merasa lebih baik.
Perawatan diri secara fisik meliputi bagaimana Mama mengisi tubuh dengan makanan sehat, berapa banyak tidur yang Mama dapatkan, berapa banyak aktivitas fisik yang Mama lakukan, dan seberapa baik Mama merawat kebutuhan fisik.
- Self-care secara sosial
Menjaga diri tetap bersosialisasi adalah kunci self-care yang juga penting. Tetapi sayangnya seringkali terasa sulit untuk bisa sekadar bertemu teman atau mengobrol, terutama saat kesibukan sedang melanda.
Apabila kondisinya demikian, tetap dekat dengan sahabat serta memelihara hubungan yang efisien menjadi cara tepat. Ini berarti upayakan untuk tetap meluangkan waktu dan energi untuk menjaga komunikasi.
Tidak ada jumlah jam tertentu yang mutlak harus Mama curahkan untuk teman-teman. Ini karena setiap orang memiliki kebutuhan sosial yang berbeda-beda. Sesuaikan dengan kebutuhan diri Mama sendiri dan lakukan secara rutin agar hubungan sosialisasi tetap terjaga.
- Self-care mental
Cara Mama berpikir dan hal-hal yang mengisi pikiran Mama sangat memengaruhi kesejahteraan psikologis.Hal ini tidak boleh diabaikan karena kesehatan mental termasuk di antaranya membantu pikiran Mama tetap berjalan positif.
Perawatan mental juga melibatkan hal-hal yang membantu Mama tetap sehat secara mental. Melatih empati dan penerimaan diri sendiri, misalnya, membantu Mama agar bisa mempertahankan batin yang lebih sehat.
Pun termasuk untuk selalu bersyukur dan tidak membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, termasuk hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental.
- Self-care spiritual
Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup yang melibatkan sisi spiritual, termasuk agama, umumnya merupakan gaya hidup yang lebih sehat.
Selain itu, melibatkan apa pun yang membantu Mama membangun koneksi dengan alam semesta juga penting. Misalnya dengan menikmati alam, meditasi atau berdoa.
- Self-care emosional
Penting untuk memiliki keterampilan koping yang sehat untuk menghadapi emosi yang tidak nyaman, seperti kemarahan, kecemasan, dan kesedihan.
Perawatan diri emosional dapat mencakup kegiatan yang membantu Mama mengakui dan mengekspresikan perasaan secara teratur.
Misalnya seperti rutin berbicara dengan pasangan atau teman dekat tentang perasaan Mama.
Bisa juga dengan rutin menyisihkan waktu untuk kegiatan santai yang membantu memproses emosi. Dengan demikian, penting untuk memasukkan self-care emosional ke dalam hidup Mama.
3. Penerapan self-care dalam kehidupan sehari-hari
Lantas bagaimana cara-cara sederhana yang bisa diterapkan dalam self-care sehari-hari, ya? Setiap orang punya cara berbeda-beda untuk bisa merawat dan membahagiakan diri sendiri, apapun cara yang dipilih Mama tidak perlu merasa rendah diri, ya.
Seperti dilansir Psychology Today, beberapa contoh penerapan self-care sehari-hari di antaranya yaitu:
- Jadikan tidur sebagai bagian dari rutinitas self-care
Tidur dapat memberikan efek besar pada tubuh, baik secara emosional maupun secara fisik. Kurang tidur (secara kuantitas maupun kualitas) pun dapat menjadi penyebab utama beberapa masalah kesehatan.
Selain itu, stres juga bisa memberikan gangguan pada pola tidur.
Untuk membantu menjadikan tidur lebih teratur sebagai penerapan self-care, mulailah dengan lebih memikirkan rutinitas malam Mama.
Sangat penting untuk menghindari konsumsi kafein dan gula, yang cenderung membuat Mama sulit tidur.
Selanjutnya, pastikan kamar tidur Mama bebas dari gangguan yang bisa mengurangi kualitas tidur. Misalnya hindari ada televisi, laptop, dan juga ponsel.
- Berolahraga setiap hari
Olahraga rutin setiap hari membantu menyehatkan tubuh secara fisik dan mental, menjaga suasana hati serta mengurangi stres dan kecemasan. Apabila memang sulit untuk ke gym setiap hari, lakukan aktivitas fisik sederhana seperti banyak jalan kaki atau yoga.
- Berani katakan ‘tidak’ pada orang lain
Pernahkah Mama berada pada situasi di mana sudah lelah, tetapi masih melakukan hal yang diminta orang lain padahal Mama tidak menginginkannya? Hal tersebut terpaksa dilakukan karena ada rasa ‘tidak enak’.
Berani berkata tidak kepada orang lain nyatanya memang sulit, ini karena ada rasa sungkan untuk tidak menyanggupi.
Tetapi pahamilah bahwa ketika Mama sudah stres atau terlalu banyak bekerja, rasa sungkan dan memaksakan diri seperti ini justru bisa menyebabkan kelelahan, kecemasan, dan mudah marah.
Mungkin perlu sedikit latihan dan proses, tetapi begitu memahami cara sopan untuk berkata ‘tidak’, Mama akan mulai merasa lebih berdaya dan memiliki lebih banyak waktu untuk merawat diri sendiri.
- Beri waktu diri sendiri untuk pergi keluar rumah
Jika Mama adalah seorang ibu rumah tangga, di mana aktivitas sehari-harinya lebih banyak di dalam rumah, cobalah sesekali beri waktu untuk diri sendiri pergi keluar rumah.
Tak perlu lama-lama, cukup misalnya dengan pergi ke salon, sekadar membaca buku atau minum kopi di kafe, atau membeli stok skincare yang sudah habis. Jika perlu, titipkan sejenak si Kecil bersama Papa di rumah.
Meski terkesan sepele, sesekali menghabiskan waktu di luar rumah dapat membantu mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan menghindari kejenuhan pada rutinitas harian.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa sesekali pergi keluar rumah bisa membantu mengurangi kelelahan, menjadikannya sebagai salah satu cara yang bagus untuk mengatasi gejala depresi.
Nah, metode self-care mana yang pernah Mama coba lakukan?