Penyebab dan Cara Mengatasi Bisul di Kemaluan
Jangan lupa selalu utamakan kebersihan di area organ intim
30 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sering merasa nyeri di area kemaluan dan tampak ada bisul di kemaluan, Ma? Jangan anggap enteng masalah ini, ya. Meski sering dianggap sepele dan tidak berbahaya, tapi bisul di kemaluan juga bisa mengganggu kepercayaan diri.
Bahkan jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat, bisul di kemaluan juga bisa memicu infeksi lainnya hingga timbul nanah. Hii!
Nah, oleh sebab itu penting bagi Mama untuk memahami apa saja penyebab dan cara mengatasi bisul di kemaluan alias folikulitis. Dirangkum Popmama.com dari Healthline, berikut informasi lengkapnya:
1. Apa itu folikulitis?
Dilansir Healthline, bisul di kemaluan alias folikulitis di area organ intim adalah peradangan atau infeksi yang terjadi di folikel rambut kemaluan. Folikel rambut yakni suatu rongga kecil yang mengelilingi akar rambut.
Infeksi ini kemudian dapat menyumbat kelenjar minyak di kulit dan mengakibatkan area kulit menjadi memerah, bengkak dan bahkan bernanah.
Jika sudah bernanah, bengkak akan membentuk seperti bisul dan dapat menimbulkan rasa nyeri.
Folikulitis pada dasarnya dapat terjadi pada kulit di bagian manapun, terutama yang memiliki pertumbuhan rambut. Selain di kemaluan, kondisi ini juga bisa terjadi kulit kepala, paha, bokong, leher, dan ketiak.
Editors' Pick
2. Apa saja gejala bisul di kemaluan?
Bisul di kemaluan ini pada awalnya akan tampak seperti ruam biasa. Seiring berjalannya waktu, infeksinya akan semakin parah dan meradang.
Gejala berikutnya yang timbul yakni area tersebut menjadi kemerahan, nyeri saat disentuh, teraba hangat dan bahkan terasa gatal.
Jika sudah tumbuh menjadi bisul, kondisinya akan terasa sangat tidak nyaman di area yang terinfeksi. Bisul tersebut biasanya juga berisi nanah yang bisa membuat nyeri.
Apabila infeksi atau peradangan yang terjadi sudah cukup parah, Mama juga bisa sampai mengalami demam dan rasa tidak enak di tubuh.
Namun demikian, seringkali tidak ada gejala awal yang muncul sampai kemudian bisul semakin tumbuh membesar dan infeksinya sudah tahap lanjut, Ma.
3. Apa yang menyebabkan munculnya bisul di kemaluan?
Bisul di kemaluan biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur. Paparan bakteri atau jamur dapat terjadi melalui kontak tubuh dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
Mama juga bisa terpapar bakteri atau jamur melalui kontak dengan barang-barang pribadi yang terkontaminasi, seperti handuk, sabun, atau pakaian yang digunakan oleh seseorang yang terinfeksi.
Selain itu, penggunaan kolam atau spa yang sudah terinfeksi dengan bakteri atau jamur serupa juga bisa menjadi penyebabnya.
Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko Mama mengalami bisul di kemaluan yakni:
- Terlalu sering mengenakan pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit
- Mengalami cedera kulit, misalnya yang disebabkan oleh waxing atau cukuran
- Kebiasaan tidak mandi setelah banyak berkeringat
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
4. Bagaimana cara mendiagnosis bisul di kemaluan?
Untuk mendiagnosis bisul di kemaluan alias folikulitis, dokter akan memeriksa area kulit yang meradang atau teriritasi.
Pastikan untuk memberi tahu dokter Mama beberapa informasi penting terkait, misalnya berapa lama ruam atau bisul tersebut muncul, gejala-gejala yang dialami, serta adakah riwayat dengan bisul di kemaluan sebelumnya.
Untuk perawatan dan pengobatan bisul di kemaluan, sebenarnya kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun dengan catatan Mama harus bisa menjaga area kemaluan tetap bersih.
Apabila bisul di kemaluan terjadi disertai dengan demam, penyebaran ruam, atau ada benjolan yang bernanah, lebih baik segera konsultasikan ke dokter.
Beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan untuk mengobati bisul di kemaluan yakni antibiotik oral atau topical, obat antijamur, serta antihistamin untuk menghilangkan rasa sakit atau gatal.
Nah, jika bisul di kemaluan sudah sampai tahap kronis, penggunaan antibiotik dan obat-obatan lainnya mungkin tidak dapat mengobati sampai tuntas. Opsi lainnya mungkin dokter akan merekomendasikan tindakan laser hair removal.
Selama tindakan ini, Mama sebaiknya tidak dulu mencabut, waxing, atau mencukur rambut kemaluan. Membiarkan rambut kemaluan tetap tumbuh dapat membantu folikel lebih cepat sembuh.
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya bisul di kemaluan?
Untuk membantu mencegah terjadinya bisul di kemaluan, beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
- Biasakan untuk bercukur hanya ke arah rambut tumbuh dan bukan berlawanan arah, ini untuk meminimalkan terjadinya infeksi
- Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama dengan bahan kain kasar seperti denim
- Gunakan losion yang mudah diserap dan tidak menyumbat pori-pori agar kulit tetap lembap
- Hindari kebiasaan berbagi produk perawatan pribadi, seperti pisau cukur dan handuk
- Jangan lupa mandi setelah banyak berkeringat
Sementara itu, untuk membantu mencegah komplikasi dan mengurangi keparahan bisul di kemaluan saat terinfeksi, gunakan kompres hangat untuk menenangkan iritasi dan mengurangi rasa sakit.
Jika perlu, cuci handuk Mama setiap hari sampai semua gejala dan tanda infeksi mereda.
Yang terpenting, jangan lupa selalu menjaga kebersihan dan segera konsultasi ke dokter untuk proses penyembuhan yang lebih cepat dan aman ya, Ma.
Baca juga:
- Apa Itu Sindrom Penis Kecil? Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya!
- 7 Bagian Tubuh yang Umum Muncul Stretch Mark dan Cara Mengatasinya
- Penyebab dan Cara Mengatasi Benjolan di Vagina, Berbahayakah?