Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid yang Benar
Lakukan dengan tepat supaya tidak keliru ya, Ma
8 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu keistimewaan menjadi seorang perempuan adalah datangnya siklus haid setiap bulan. Ini merupakan suatu proses alamiah di mana terjadi peluruhan pada dinding rahim karena tidak ada proses pembuahan alias ovulasi.
Dalam agama Islam, saat sedang haid seorang perempuan tidak diperbolehkan melalukan ibadah. Termasuk di antaranya untuk shalat dan berpuasa.
Nah, setelah selesai haid, Mama pun harus mandi wajib terlebih dahulu sebelum bisa beribadah kembali. Namun bukan asal mandi, ya. Ada tata cara yang harus ditaati.
Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang doa mandi wajib haid, niat mandi wajib haid, dan tata cara mandi wajib setelah haid yang benar:
1. Pahami hukum mandi wajib
Seperti disebutkan sebelumnya, mandi wajib menjadi sesuatu yang harus dilakukan seseorang untuk menyucikan diri sebelum diperbolehkan kembali beribadah.
Perintah untuk melaksanakan mandi wajib tercantum di dalam Alquran, tepatnya dalam surat Al Maidah ayat 6 dan surat An Nisa ayat 43.
Dalam surat Al Maidah ayat 6, tertulis bahwa:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Sementara itu, di dalam surat An Nisa ayat 43 tertulis juga bahwa:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
Jelas disebutkan bahwa mandi wajib adalah praktik bersuci yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadats besar. Demikian dikutip dari Nadhlatul Ulama (NU) Online.
Editors' Pick
3. Urutan tata cara mandi wajib
Selain melakukan rukun mandi wajib yang telah disebutkan di atas, ada juga sejumlah kesunnahan dalam mandi wajib. Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis menjelaskan adab mandi janabah dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi. Berikut ini urutan tata cara mandi wajib:
- Pertama, saat masuk ke kamar mandi ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali
- Kedua, bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan
- Ketiga, berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Lalu akhiri dengan menyiram kedua kaki
- Keempat, mulailah mandi wajib dengan mengguyur kepala sampai tiga kali. Bersamaan dengan itu bacalah niat sebelum menghilangkan hadats dari tubuh
- Berikutnya, guyur bagian tubuh sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian tubuh sebelah kiri tiga kali juga
- Selama proses tersebut, jangan lupa menggosok-gosok seluruh bagian sebanyak tiga kali. Jangan lupa menyela-nyela rambut. Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan. Jika tersentuh, lakukan wudhu kembali