Inspiratif! IDI Berkolaborasi dengan Anak Bangsa Peduli Bantu Nakes
Memberikan semangat, dukungan, dan melindungi tenaga kesehatan Covid-19
30 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meningkatnya kasus pandemi Covid-19 membuat masyarakat Indonesia semakin khawatir, tak tercuali para tenaga kesehatan. Sebab, tenaga kesehatan inilah yang bertanggung jawab atas pelayanan dan kesembuhan setiap pasien Covid-19.
Bahkan tak sedikit pun tenaga kesehatan juga banyak yang gugur akibat terinfeksi oleh Covid-19. Seperti yang bisa dilihat di media sosial banyak sekali tenaga kesehatan yang terlihat lelah, harus memaki pakaian yang terlihat tidak nyaman, serta masker yang berlapis-lapis.
Kendati demikian, tenaga kesehatan juga disebut-sebut sebagai sosok pahlawan di tengah pandemi Covid-19.
Melihat keresahan seperti itu, Anak Bangsa Peduli melakukan kolaborasi dengan Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyalurkan bantuan bagi para tenaga kesehatan yang telah bekerja maksimal di pandemi seperti ini.
Melalui Press Conference Virtual pada Selasa (27/7/2021), Ketua Tim Mitigasi IDI, dr. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, "Dalam satu bagian upaya preventif promotif ini, kami mencoba untuk kemudian bekerja sama dengan beberapa pihak, kelompok civil society, selain ini juga menjadi satu upaya untuk dorongan moral semangat buat teman-teman tenaga medis,"
Dengan kegiatan yang positif ini, harapan dr. Adib bisa menjadi suatu kolaborasi di dalam dukungan untuk menjaga kesehatan, melindungi, dan membantu tenaga medis.
Untuk lebih tau rangkaian kegiatannya, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya. Disimak yuk, Ma!
1. Alasan melakukan bantuan besar-besaran untuk Tenaga Kesehatan
Seperti yang diketahui, Alat Pelindung Diri (APD) adalah salah satu kebutuhan penting bagi tenaga kesehatan. Angka kasus yang terus meningkat tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan beserta kebutuhan yang tersedia di rumah sakit.
Salah satu inisiator dari Anak Bangsa Peduli, Cathy Sharon menyebutkan alasan mengapa melakukan donasi atau bantuan seperti ini karena berawal dari melihat keresahan berita di media online dan media sosial, para tenaga kesehatan yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
Cathy juga menyebutkan bahwa sebelumnya mereka belum banyak anggota timnya dan belum begitu banyak mendapatkan kebutuhan yang diinginkan. Namun, dengan koneksi dari para teman-teman Anak Bangsa Peduli, mereka berhasil mendapatkan APD.
Setelah mendapatkan APD, Cathy bersama timnya memiliki ide bahwa mereka sebagai civil society dapat menjadi bagian dari solusi, tidak hanya menyerukan komplain, mengeluh, dan komentar-komentar di media sosial.
Editors' Pick
2. Sudah berjalan sejak tahun 2020 di awal pandemi
Anak Bangsa Peduli ternyata sudah melakukan gerakan ini mulai dari awal-awal pandemi. Di mana saat itu sedang krisis APD, masker-masker yang terjual mahal di pasaran, dan sarung tangan medis.
Seperti yang dikatakan oleh Cathy, saat awal melakukan gerakan tersebut anggota timnya tidak begitu banyak, selain itu juga mereka hanya menyebarkan melalui media sosial. Dengan cara mengunggah mengenai gerakan tersebut di media sosial dan kemudian jika ada yang meminta bantuan baru mereka kirimkan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
"dan di lapangan juga banyak kejadian-kejadian drama-drama lapangan itu sudah pasti, karena kita kerjanya ibarat 'yaudah hajar saja' begitu" jelas Cathy dalam Press Conference Virtual.
Berbeda dengan tahun ini, Cathy mengaku lebih terkoordinir karena telah berkolaborasi dengan Tim Mitigasi IDI. Di mana IDI telah membantu, memberikan informasi bagi para tenaga kesehatan.
Selain Tim Mitigasi IDI, Anak Bangsa Peduli juga bekerja sama dengan para artis Tanah Air seperti Inul Daratista, Maia Estianty, Ivan Gunawan, Rossa, dan make up artis (MUA) untuk membantu memberikan informasi yang benar agar melawan hoaks yang bersebaran.
Pada tahun 2020 donasi tersebut berhasil dibagikan pada 260 rumah sakit dengan pengiriman barang-barang yang masih sedikit itemnya, seperti masker, hazmat dan sarung tangan medis.
Sementara tahun 2021, sudah ada 60 rumah sakit dan bertambah jumlah item barangnya menjadi 12 item. Di mana 12 item tersebut yang menjadi keinginan para tenaga kesehatan untuk membantu para pasien Covid-19.