Bank Sampah Sangat Berperan Atasi Sampah Plastik, Punya Dampak Ekonomi

Ayo kelola sampah lewat bank sampah!

4 Maret 2024

Bank Sampah Sangat Berperan Atasi Sampah Plastik, Pu Dampak Ekonomi
Popmama.com/Argya D. Maheswara
Bank Sampah: Solusi yang Ramah di Kantong, Ramah di Lingkungan’ yang diselenggarakan pada Senin (4/3/2024) di Kantor Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan

Sampah plastik menjadi masalah limbah yang paling dekat dengan masyarakat. Hal tersebut tak lepas dari kebiasaan masyarakat yang menggunakan plastik dalam kesehariannya. Dalam hal ini, ternyata bank sampah memiliki peran untuk mengatasi sampah plastik.

Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vinda Damayanti Ansjar, S.Si, M.Sc mengatakan bahwa sampah plastik merupakan sampah yang menjadi masalah di banyak negara. Penyebabnya adalah sifat plastik yang dapat melintasi banyak tempat lewat berbagai jalur.

Maka dari itu, pengolahan sampah plastik dengan produktif menjadi langkah yang banyak digencarkan. Salah satunya melalui bank sampah yang tersebar di masyarakat. Dapat dikatakan, bank sampah sangat berperan atasi sampah plastik.

"Semua negara sudah bermasalah dengan plastik, karena bisa melintasi lintas batas. Makannya PBB sedang menyusun kebijakan mengenai sampah plastik ini. Kita berfokus bagaimana mengolahnya dengan produktif," ungkap Vinda dalam acara bertajuk 'Bank Sampah: Solusi yang Ramah di Kantong, Ramah di Lingkungan' yang diselenggarakan pada Senin (4/3/2024) di Kantor Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Selengkapnya di Popmama.com!

1. Hari Sampah, mengenang Tragedi Leuwigajah

1. Hari Sampah, mengenang Tragedi Leuwigajah
Popmama.com/Argya D. Maheswara

Dalam acara yang merupakan rangkaian dari Hari Peduli Sampah Nasional ini, Vinda juga menjelaskan bahwa kepedulian terhadap sampah sudah diperingati lewat sebuah momen di setiap tahunnya.

Vinda menceritakan bahwa Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari setiap tahunnya memiliki latar belakang sebuah peristiwa yang memilukan. Peristiwa tersebut adalah Peristiwa Leuwigajah dimana saat itu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat mengalami longsor.

Tragedi itu disebabkan oleh daya tampung TPA Leuwigajah yang sudah tidak mampu menampung sampah karena jumlah sampah yang ada melebihi kapasitas.

“Jadi Hari Peduli Sampah ini latar belakangnya adalah kalau kita mengingat tahun 2005 di salah satu TPA Leuwigajah mengalami longsor karena melebihi kapasitas, menyebabkan 100 orang lebih meninggal karena tertimbun sampah," ungkap Vinda.

Editors' Pick

2. Langkah pemerintah soal sampah plastik

2. Langkah pemerintah soal sampah plastik
Popmama.com/Argya D. Maheswara
Bank Sampah: Solusi yang Ramah di Kantong, Ramah di Lingkungan’ yang diselenggarakan pada Senin (4/3/2024) di Kantor Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan

Peran pengolahan sampah dalam pengurangan sampah plastik saat ini bukan menjadi tanggung jawab tunggal KLHK. Vinda menjelaskan bahwa dari sisi pemerintah, ada 18 kementerian yang juga turut berupaya mengurangi sampah plastik.

Upaya tersebut memiliki fokus untuk mengurangi sampah plastik yang dibuang ke laut. Dalam hal ini, Vinda juga menambahkan bahwa pemerintah sudah semakin tegas dengan keberadaan Perpres No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

Atas kebijakan tersebut, Vinda mengungkapkan bahwa saat ini sampah plastik yang terbuang ke laut sudah menurun 40%. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 70% dalam pengurangan sampah plastik di laut.

3. Peran besar bank sampah, produktif olah plastik

3. Peran besar bank sampah, produktif olah plastik
Popmama.com/Argya D. Maheswara

Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari peran masyarakat lewat bank sampah. Direktur Bank Sampah Induk Gesit yang berpusat di Jakarta Selatan, Sri Endarwati mengatakan bahwa sistem bank sampah di Jakarta Selatan bermula dari paguyuban yang memiliki bank sampah di lingkungannya masing-masing.

Paguyuban tersebut sering mengadakan pertemuan yang membahas soal harga sampah khususnya plastik. 

"Di Jakarta Selatan ada paguyuban, sebulan sekali pertemuan. Banyak yang ngadu awalnya soal harga. Tujuan utamanya sebenarnya bukan harga melainkan kepedulian kita terhadap lingkungan,” ungkap Endarwati.

Endarwati menceritakan bahwa dari rangkaian pertemuan tersebut, mereka membuat persamaan harga sampah. Beberapa sampah yang harganya disamakan adalah kertas, plastik dan logam.

Sejak itulah bank sampah di Jakarta Selatan memiliki sistem kerja dari Bank Sampah Unit (BSU) ke Bank Sampah Induk (BSI). Kegiatan perduli sampah ini juga akhirnya menarik masyarakat untuk lebih perduli dengan pengolahan sampah. 

4. Mulai dari edukasi sampai hasil ekonomi

4. Mulai dari edukasi sampai hasil ekonomi
Popmama.com/Argya D. Maheswara

Selain menarik masyarakat untuk perduli terhadap sampah terutama sampah plastik di lingkungan, Endarwati juga menjelaskan pentingnya edukasi pengolahan sampah. Jika masyarakat teredukasi, maka sampah bisa memiliki nilai ekonomi.

"Lingkungan, edukasi dan ekonomi. Itu tujuan kita," tegas Endarwati.

Beberapa contoh edukasi yang diterapkan pada masyarakat dapat dimulai dari hal kecil seperti pemilahan sampah kering dan sampah basah. Endar menceritakan bahwa biasanya masyarakat yang menabung ke BSU menyetorkan sampah yang sudah dipilah antara sampah kering dan sampah plastik.

Dari situ, BSU biasanya memilah lagi sampah plastik menjadi beberapa bagian yang memiliki nilai ekonominya masing-masing.

"Kita menghargai warga yang mau memilah sampah. Biasanya masyarakat memilah sampah kering jadi satu, lalu sampah plastik jadi satu. Nah, di BSU dipilah lagi, ada keuntungan dari warga, ada dari keuntungan dari memilah," ungkap Endarwati.

Demikian penjelasan mengenai bank sampah sangat berperan atasi sampah plastik. Keperdulian terhadap lingkungan dapat dimulai dari hal kecil yaitu pengolahan sampah plastik, langkah tersebut juga ternyata memiliki nilai ekonomi yang nyata.

Baca juga:

The Latest